Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN BIAYA KERUSAKAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH PADA AKSES JALAN PELABUHAN PETIKEMAS ARAR KABUPATEN SORONG-PAPUA BARAT yusverison andika
Jurnal Karkasa Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Karkasa - Juli 2017
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.237 KB) | DOI: 10.32531/jkar.v3i1.42

Abstract

Jenis perkerasan yang digunakan serta tebal lapis perkerasan akan mempengaruhi kemampuan jalan dalam mengakomodasi berapa besar beban kendaraan dalam satuan ESAL (Equivalent Single Axle Load) yang sanggup dilayani. Besarnya beban kendaraaan yang lewat permukaan jalan akan mempengaruhi jumlah lintasan kendaraan tersebut yang menyebabkan kondisi jalan menjadi rusak. Kerusakan jalan terjadi semakin cepat jika jalan dibebani melebihi kapasitasnya. Untuk menjaga agar konstruksi jalan sesuai dengan umur rencana (masa layanan) dengan biaya pemeliharaan yang sesuai rencana, maka diperlukan kebijakan untuk memperkecil pelanggaran muatan berlebih agar tidak melampaui jumlah beban maksimum yang diijinkan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pemeliharaan jalan dengan jangka waktu umur analisis tertentu sebagai akibat dari variasi toleransi terhadap JBI,menghitung biaya total penyediaan prasarana jaringan jalan selama umur analisis akibat dari masing-masing kebijakan toleransi terhadap JBI serta  menghitung biaya kerusakan akibat kebijakan berbagai variasi toleransi terhadap JBI.Hasil analisis menunjukkan besarnya biaya kerusakan jalan untuk muatan berlebih dengan toleransi 15% melebihi JBI sebesar 1.285.704 (ribu Rp/km/2 lajur), 25% melebihi JBI sebesar 1.466.229 (ribu Rp/km/2 lajur), dan 50% melebihi JBI sebesar 3.417.992 (ribu Rp/km/2 lajur). Dampak muatan berlebih dengan toleransi 15%, 25% dan 50% melebihi JBI menyebabkan biaya kerusakan 13,60%, 15,51% dan 36,16% lebih tinggi dari muatan sesuai JBI. Besarnya biaya kerusakan jalan tiap ton muatan berlebih dengan toleransi 15% melebihi JBI sebesar 179 (Rp/km/2 lajur/ton), 25% melebihi JBI sebesar 169 (Rp/km/2 lajur/ton), 50% melebihi JBI sebesar 175 (Rp/km/2 lajur/ton). Kata Kunci : JBI, Biaya Konstruksi Awal, Biaya Konstruksi Lapis Tambah
Model Penilaian Kapasitas Knowledge Konstruksi Berkelanjutan Pada Konteks Energi Pada Perusahaan Jasa Konstruksi di Indonesia Arman Jayady; Yusverison Andika
Jurnal Karkasa Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Karkasa - Juli 2018
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.872 KB) | DOI: 10.32531/jkar.v4i1.120

Abstract

Konstruksi berkelanjutan bermakna kreasi hingga pengoperasian sebuah lingkungan terbangun yang sehat berdasarkan desain ekologi serta sumber daya termasuk enerji yang efisien. Di Indonesia keseriusan pemerintah dalam mendukung implementasi konstruksi berkelanjutan semakin besar. Hal tersebut nampak dari masuknya isu konstruksi berkelanjutan dalam blue print Agenda Konstruksi Indonesia 2030. Namun, keseriusan pemerintah tersebut adalah mustahil tanpa didukung oleh kesiapan perusahaan jasa konstruksi, khususnya kesiapan kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan (sustainability construction knowledge) pada konteks energi pada suatu perusahaan jasa konstruksi. Pertanyaannya adalah seberapa besar kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan pada konteks energi pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia saat ini. Sebelum menjawab kuriositas tersebut maka kebutuhan model penilaian yang bersifat aplikatif yang berguna untuk menilai kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan pada konteks energi pada suatu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia adalah penting. Namun, sebagai tahap awal, penelitian terhadap model penilaian yang tersusun atas beberapa komponen model yang bersifat skematik adalah sangat mendesak, sehingga studi ini berfokus dalam mengembangkan model penilaian kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan pada konteks energi pada suatu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia yang tersusun atas beberapa komponen model dan bersifat skematik. Penelitian ini diinisiasi dengan eksplorasi literatur dalam memperoleh model-model acuan, pengembangan model konseptual penilaian, pengembangan komponen model penilaian, hingga pengujian validitas komponen model penilaian. Cut-off method dengan melibatkan academic experts dan practitioner experts digunakan dalam proses validasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total 26 indikator valid yang juga sebagai komponen model dari model penilaian kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan pada konteks energi pada suatu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia. Hasil penelitian ini merupakan pijakan robust untuk penelitian lanjutan dalam mengembangkan model penilaian yang bersifat aplikatif (praktis) dalam bentuk instrumen penilaian dan formula matematika dalam menilai kapasitas knowledge konstruksi berkelanjutan pada konteks energi pada suatu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia. Kata kunci : knowledge konstruksi berkelanjutan, efisiensi energi, perusahaan jasa konstruksi, Indonesia
PENGARUH WAKTU PENCAMPURAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SIKAMENT® –LN Yusverison Andika; Natalia Scorle Bida Rehi
Jurnal Karkasa Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Karkasa - Juli 2020
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v6i1.204

Abstract

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi beton yang lebih maju, manusia dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas beton. Konstruksi beton sangat diminati karena memiliki banyak kelebihan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu pencampuran terhadap kuat tekan beton dengan bahan tambah Sikament® –LN dengan variasi waktu pencampuran 30 menit, 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Dari hasil penelitian didapat hasil waktu pencampuran mempengaruhi kuat tekan beton, nilai kuat tekan maksimum didapat pada waktu pencampuran 120 menit, kemudian kuat tekan menurun dan bertambahnya lama waktu pencampuran akan mempengaruhi nilai slump. Ditandai dengan semakin lama waktu pencampuran nilai slump semakin kecil
TINJAUAN DIMENSI SALURAN DRAINASE PADA RUAS JALAN FRANS KAISEPO KOTA SORONG Yusverison Andika; Imam Trianggoro Saputro; Yan Fredrik Bonai
Jurnal Karkasa Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Karkasa - Desember 2018
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v4i2.238

Abstract

Prasarana dan sarana atau infrastruktur diartikan sebagai fasilitas fisik suatu kota atau negara yang sering disebut pekerjaan umum yang meliputi bangunan fasilitas-fasilitas dasar, Drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Perencanaan drainase yang harus diperhatikan adalah data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Saluran drainase direncanakan untuk menampung debit rencana dengan aman berdasarkan data curah hujan Pada saluran yang ada di sepanjang daerah Jalan Frans Kaisepo kilo meter 8 SMEA tersebut sering terjadi genangan air setiap musim hujan nya maka perlu dilakukan kajian untuk menganalisis kapasitas saluran drainase tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan merencanakan dan menghitung kapasitas debit curah hujan yang masuk kedalam saluran drainase dengan kondisi rencana dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir pada saluran drainase, di ruas Jalan Frans Kaisepo kilo meter 8 Kota Sorong. Metode penelitian kali ini Debit rencana dihitung dengan mengunakan rumus rasional dan kapasitas saluran dihitung dengan rumus kontinuitas dan manning, logpearson III. Hasil analisa yang diperoleh diketahui dimensi saluran existing masih mampu mengalirkan debit air hujan , terjadi banjir disebabkan karena penumpukan sampah dan pendangkalan.
KUAT TARIK BETON AKIBAT PENAMBAHAN SERAT KULIT KAYU GNETUM GNEMON (MELINJO) yusverison andika; Alfredos Rematobi
Jurnal Karkasa Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Karkasa - Desember 2020
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v6i2.307

Abstract

Beton serat adalah beton yang cara pembuatannya ditambah serat. Tujuan menambahan serat tersebut ialah untuk. meningkatkan kekuatan tarik beton. Serat tersebut bisa organik dan non organik. Serat organik berasal dari kulit kayu atau bahan lainnya yang bersifat alami sedangkan yang non organik berupa serat buatan manusia yang dihasilkan dari proses industri. Serat kulit kayu Gnetum Genemon atau yang lebih dikenal dengan pohon melinjo sering digunakan oleh masyarakat papua menjadi bahan kerajinan tas noken dan kerajinan lainnya karena seratnya yang kuat dan tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah serat kulit kayu melinjo dapat meningkatkan kuat tarik beton. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benda uji berbentuk balok 15 cm x 15 cm x 60 cm . Total benda uji yang digunakan adalah 16 benda uji yang terdiri dari 8 benda uji beton dengan serat dan 8 benda uji beton tanpa serat. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan serat kulit kayu gnetum genemon secara statistik mempunyai nilai positif mampu meningkatkan kuat Tarik beton dimana kuat tarik beton tanpa serat 19,46 Kg/cm2 dan kuat tarik beton dengan serat 21,44 Kg/cm2. Kata kunci : Gnetum Genemon, Kuat Tarik, Serat, Beton
STUDI EKSPERIMANTAL KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN MATERIAL DARI KALI JODOH Yusverison Andika; Imam Trianggoro Saputro; Oby Bonde
Jurnal Karkasa Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Karkasa - Juli 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i1.372

Abstract

Beton merupakan bahan yang secara umum menjadi kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur. Penggunaan material lokal dalam pembuatan beton diharapkan dapat membuat harga konstruksi menjadi relatif lebih murah. Penelitian ini hanya pada gradasi, berat jenis, penyerapan, abrasi, dan kuat tekan beton K-250. Metode yang digunakan adalah SNI dimana metode SNI ini terdapat proses pengujian agregat kasar dan agregat halus, tata cara pencampuran beton. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil pengujian gradasi pasir pada zona I, gradasi batu maksimum 20 mm, berat volume pasir 1,795 gr/cm3, berat volume batu 1,569 gr/cm3, berat jenis batu 2,5862 dan penyerapan 1,078 %, berat jenis pasir 2,7489 dan penyerapan 1,010 %, kadar lumpur pasir 4,75%, abrasi 23,93%, kuat tekan beton yang didapat pada umur 28 hari iyalah 296,67 kg/cm2. Disimpulkan bahwa material batu dan pasir yang diambil dari Kali Jodoh, Kabupaten Tambrauw mutunya cukup baik digunakan untuk material beton.
PENGARUH PENGGUNAAN SIKAMENT® LN TERHADAP PENGURANGAN JUMLAH KADAR AIR DAN KUAT TEKAN BETON Yusverison Andika; Jessica Debora Dimalouw
Jurnal Karkasa Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Karkasa - Desember 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i2.422

Abstract

Beton adalah sebagai salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan di Indonesia, maka dari itu kualitas beton yang baik akan sangat mendukung keamanan dari segi struktur. Sesuai sifat beton, pengurangan jumlah air dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi juga mengurangi workability ( kemudahan pekerjaan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Sikament® LN terhadap pengurangan jumlah kadar air dan kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan dosis Sikament® LN yang diluar dari batas yang dianjurkan. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa kuat tekan maksimum berada pada dosis Sikament® LN sebesar 1% dengan nilai kuat tekan sebesar 33.96 Mpa. Tetapi kuat tekan mengalami penurunan pada dosis Sikament® LN sebesar 3% yaitu 21.51 Mpa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Sikament® LN berlebih dapat menurunkan kuat tekan beton dan memperlambat kuat tekan beton.
IoTTECH : TECHNOLOGY INTERNET OF THINGS (IoT) UNTUK PENGATURAN OTOMATIS KELEMBABAN & TEMPERATUR RUANGAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS) Marcell Petrus Saptono; Yusverison Andika
Electro Luceat Vol 6 No 2 (2020): Electro Luceat (JEC) - November 2020
Publisher : LPPM Poltek ST Paul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jelekn.v6i2.284

Abstract

The results of the IoTTech Internet of Things (IoT) tool for Oyster Mushroom cultivation control the temperature and humidity of the Oyster Mushroom cultivation house. This IOTTECH technology has a DHT11 sensor input to be processed to the Arduino mega and ethernet shield while the output of this tool is an android smartphone, actuator, humidity and temperature control using the Blynk application. The initial process with the DHT11 sensor sends data to the microcontroller for the process of displaying the output value of humidity, LDR and temperature, the output is displayed on an android smartphone as a monitoring interface with the Blynk application as remote monitoring. This research produced a prototype for the output humidity, LDR and air temperature in mushroom houses using the Internet of Thing (IoT) using Blynk. The regulation of output humidity, LDR and temperature uses IoT via blynk, more efficient both in terms of time and cost. The actuator will live automatically according to the humidity, LDR and temperature that has been set.
PENGARUH PLASTIMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BERBAGAI UMUR Yusverison Andika; Theodora F. Lisawengen; Benz M. Wilson Mambrak
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.576

Abstract

Semakin pesatnya pembangunan dalam bidang infrastruktur membutuhkan banyak sekali bahan konstruksi,salah satunya adalah beton. Beton tersusun dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air yang kekuatannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Tuntutan beton yang berkualitas baik sangat tinggi demi tercapainya perancangan suatu proyek. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kuat tekan beton adalah air. Banyak usaha dilakukan untuk menaikkan mutu beton, yang paling umum adalah dengan menggunakan bahan tambah/ admixture. Penambahan plastimen pada beton tujuannya adalah menambah tingkat kelecakan pada beton tanpa menambah kadar airnya sehingga mutu beton tetap terjaga. Pada penelitian ingin mencari pengaruh plastimen terhadap campuran beton jika kadar airnya tidak dikurangi apakah nilai kuat tekan meningkat atau bahkan sebaliknya. Kuat tekan beton diamati perkembangannya pada beberapa umur. Dalam penelitian ini kuat tekan beton yang direncanakan 275 Kg/cm2 dengan komposisi plastimen yang digunakan sebesar 0.2 % dari berat semen. Kemudian dibuat benda uji kubus serta dilakukan tes tekan pada umur 3, 7, 14, 21, 28 dan 56 hari. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penambahan plastimen pada campuran beton dengan kadar air tetap berpengaruh negatif pada kuat tekan, ini dibuktikan daril nilai kuat tekan rata-rata yang lebih kecil dibandingkan dengan tanpa plastimen.
PEMETAAN SEBARAN KEJADIAN GEMPA BUMI DI PROVINSI PAPUA Yusverison Andika; Imam Trianggoro Saputro
JURNAL REKAYASA Vol 12 No 2 (2022): Jurnal REKAYASA (In Progress)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v12i2.147

Abstract

Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia timur. Kawasan bagian timur dari Indonesia memang dikenal memiliki tingkat kerawanan gempa yang tinggi. Gempa dengan intensitas rendah sampai tinggi sering terjadi sehingga berpotensi menimbulkan korban jiwa dan juga kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya mitigasi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan yaitu membuat suatu pemetaan terhadap sebaran gempa bumi berdasarkan data kejadian di masa lalu. Dengan adanya peta ini bisa menggambarkan konsentrasi aktifitas gempa bumi yang terjadi di Provinsi Papua. Diharapkan peta ini dapat digunakan sebagai upaya mitigasi dalam rangka pengurangan resiko bencana gempa bumi di wilayah Provinsi Papua. Data kejadian gempa bumi yang digunakan untuk peneltian ini yaitu data gempa yang bersumber dari USGS di wilayah Papua Barat pada periode 1964-2021. Analisis terhadap gempa dilakukan dengan cari declustering yaitu memisahkan antara gempa utama (mainshock) dan gempa susulan (aftershock) yang terjadi. Pemetaan sebaran lokasi gempa dilakukan menggunakan dua klasifikasi yaitu berdasarkan besarnya magnitudo gempa dan kedalaman terhadap pusat gempa bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada kurun waktu 1964-2021 di Provinsi Papua jumlah kejadian gempa bumi adalah berjumlah 6713 kejadian. Jumlah gempa utama (main shock) yang diperoleh dari hasil analisis declustering adalah 3904 kejadian atau sebesar 58.16% dari jumlah total kejadian gempa yang terjadi di Provinsi Papua pada periode waktu 1964-2021. Gempa bumi yang terjadi di wilayah Provinsi Papua didominasi oleh gempa dangkal sehingga sangat berpotensi merusak.