Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL SIRIH MERAH TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR JANTAN MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA Puspa Sari Dewi; Ita Nur Anisa
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.15

Abstract

Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav) secara empiris telah digunakan masyarakat Indonesia untuk menurunkan kadar lipid dan glukosa darah. Kandungan flavonoid dalam tanaman sirih merah dipercaya yang berkhasiat sebagai penurun lipid dan glukosa darah tersebut. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol sirih merah terhadap kadar glukosa darah pada tikus Wistar jantan model hiperkolesterolemia. Sebanyak 25 ekor tikus Wistar jantan dengan bobot rata-rata 180-200 gram dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok uji yang mendapat ekstrak etanol sirih merah dengan tiga dosis berbeda, kelompok atorvastatin sebagai pembanding dan kelompok kontrol. Ekstrak etanol sirih merah diberikan selama 14 hari bersama-sama dengan pemberian PTU dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi sebagai penginduksi kolesterol. Kadar glukosa dalam serum diukur pada hari ke-3, 7 dan 14 perlakuan. Hasil penelitian dianalisa secara statistik menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol sirih merah dapat menghambat peningkatan kadar glukosa darah pada tikus jantan model hiperkolesterolemia dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah 3 hari perlakuan walaupun tidak berbeda bermakna dibanding kelompok kontrol (p=0,05). Kelompok esktrak etanol sirih merah dosis 200 mg/kg bb menunjukkan hasil yang terbaik dibanding kelompok dosis 100 dan 50 mg/kg bb. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol sirih merah dosis 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus Wistar jantan model hiperkolesterolemia.
POTENSI RESVERATROL DALAM MENGURANGI KEPARAHAN MALARIA SEREBRAL PADA MENCIT YANG TERINFEKSI Plasmodium berghei ANKA Faizal Hermanto; Puspa Sari Dewi; Fahmy Ahsanul Haq; Nur Melsandy
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 4 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i4.842

Abstract

Malaria serebral (MS) adalah komplikasi neurologis yang parah dari infeksi Plasmodium falciparum menyebabkan ensefalopati dan bertanggung jawab atas sebagian besar kematian terkait malaria secara global. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi potensi resveratrol dalam mengurangi keparahan malaria serebral pada mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei ANKA. Mencit dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal (tidak terinfeksi), sedangkan mencit yang terinfeksi P. berghei dan menunjukkan gejala neurologis malaria serebral kemudian dikelompokan menjadi kelompok kontrol; klorokuin 20 mg/kg; resveratrol dosis 25, 50, dan 100 mg/kg. Parameter pengamatan meliputi parasitemia, gejala neurologis, indeks otak, dan evaluasi integritas sawar darah otak. Hasil menunjukkan setelah pemberian resveratrol berbagai dosis terjadi hambatan pertumbuhan parasit, penurunan gejala neurologis, penurunan indeks otak, dan mengurangi kerusakan sawar darah otak akibat infeksi P. berghei dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah resveratrol dapat mengurangi keparahan malaria serebral pada mencit yang terinfeksi P. berghei ANKA. Kata kunci : malaria serebral, Plasmodium berghei, Resveratrol.