Kusnandar, Erwin
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI KEBERHASILAN TRANSJAKARTA DIBANDINGKAN DENGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KELAS DUNIA E.Gunawan, Fergyanto; Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17097.303 KB)

Abstract

ABSTRAKPerpindahan orang dan barang masih mendominasi prasarana transportasi jalan. Dinegara-negara berkembang, perpindahan dalam jumlah besar ini umumnya menggunakan system transportasi yang kurang efisien seperti kendaraan pribadi. Kota Jakarta, sebagai contoh, masih sangat tergantung dengan kendaraan pribadi. Di kota ini, jumlah kendaraan roda-dua mencapai 11,4juta pada tahun 2010 dan tumbuh secepat 11% per tahun. Jumlah dan pertumbuhan tinggi ini belum bisa diimbangi oleh prasarana transportasi sehingga kemacetan sering terjadi dan menyebabkan system transportasi menjadi tidak efisien. Untuk kondisi demikian, angkutan umum seperti bus rapid transit (BRT) menjadialternatif yang menjanjikan, dan diawal abad ke 21, terlihat penggunaan system BRT dibanyak kota di dunia. TransJakarta adalah system BRT yang di adopsi oleh kota Jakarta, dan telah beroperasi sejak 2004. Wakaupun demikian, setelah tujuh tahun beroperasi, TransJakarta belum berhasil mengatasi kemacetan di lalu-lintas Jakarta. Data memperlihatkan bahwa TransJakarta memiliki tingkat penumpang yang relatif rendah, dan belum terlihat perpindahan moda trasportasi di masyarakat. Penelitian ini pembelajari sistem TransJakarta khususnya dalam aspek-aspek yang berhubungan dengan sistem BRT standar dunia. Standar ini memiliki 30 aspek dalam lima kategori: Rencana Pelayanan, Infrastruktur, Desain Stasiun dan Antar-Muka Stasiun, Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi Penumpang, dan Integrasi dan Akses. Pada akhir paper ini, didiskusikan  aspek-aspek yang perlu diperbaiki oleh TransJakarta. Kata Kunci : Bus Transpor Cepat,Transportasi Umum, TransJakarta, Kemacetan, BUS
PENGARUH PROPORSI SEPEDA MOTOR TERHADAP KECEPATAN ARUS LALU LINTAS Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 27 No 1 (2010)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10409.51 KB)

Abstract

Sistem transportasi jalan yang belum efektif, akibatnya sebagian masyarakat lebih memilih jenis moda sepeda motor untuk bertransportasi, karena sepeda motor dipandang mempunyai keunggulan dalam hal mobilitas, aksesibilitas, dan ekonomis, sehingga proporsi jumlah sepeda motor di jalanan saatini mencapai 6546. Perubahan sistem transportasi jalan akibat tingginya jumlah pengguna sepeda motor dan perilakunya yang khas. Apabila tidak ditangani, sistem trasnsportasi jalan dan kecelakaan akan lebih buruk lagi. Tulisan ini menunjukan pengaruh jumlah sepeda motor di jalanan terhadap kecepatan kendaraan yang bisa dikembangkan oleh pengemudi, dan sekaligus model hubungan tersebut sebagai salah satu alternatif jawaban dalam menetapkan proporsi jumlah sepeda motor di jalanan. Hubungan variabel yang dimaksudkan, didapat dari pencacahah jumlah setiap jenis kendaraan dan kecepatannya dalam setiap kurun waktu per-lima-menitan, data tersebut dikelompokkan dalam interval poroporsi jumlah sepeda motor yaitu, kondisi 1 : 1046 s/d 3546, kondisi 2: 36Y0 s/d 7546, dan kondisi 3: gabungan antara 1096 sampai dengan 3546. Analisis dengan metoda regresi, menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan indikator koefisien korelasi untuk kondisi 1 sebesar 0,67, kondisi 2 sebesar 0,59, dan kondisi 3 sebesar 0,66. Itu artinya proporsi sepeda motor mempengaruhi fluktuasi kecepatan aruslalu lintas. Kata Kunci : transportasi belum efektif, proporsi sepeda motor, perilaku sepeda motor, kecepatan, arus lalu lintas, lalulintas heterogen
KARAKTERISTIK BEBAN KENDARAAN OPERASIONAL Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 2 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.496 KB)

Abstract

Kemajuan teknologi dan paradigma operator angkutan jenis truk, yang berpendapat bahwa efisiensi transportasi diartikan dapat membawa barang sebanyak-banyaknya dalam satu kali perjalanan, dapat mengubah karakteristik teknis kendaraan. Perubahan tersebut terjadi pada bentuk, dimensi, dan kemampuan meningkatkan kecepatan serta daya angkut/beban. Perubahan unsur parameter teknis kendaraan yang beroperasi akan mempengaruhi besaran parameter perancangan jalan yang sudah ditetapkan. Rancangan teknis jalan yang dihasilkan tidak dapat optimal sesuai dengan kebutuhan gerak dan beban kendaraan, karena bisa terjadi over design atau under design, yang pada akhirnya berdampak pada kecepatan kendaraan dan tidak menutup terjadinya kecelakaan. Pada studi ini nilai parameter perancangan yang di kontribusi lalulintas operasional dibandingkan dengan parameter yang terdapat pada pedoman yang ada. Hasil studi ini mengindikasikan adanya perbedaan signifikan, terutama yang terjadi pada kendaraan jenis truk dengan tiga sumbu. Kata Kunci : parameter perancangan, faktor perusak jalan, beban berlebih.
DIMENSI KENDARAAN RENCANA YANG OPERASIONAL Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 3 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.305 KB)

Abstract

Dari hasil pembangunan dan sejalan dengan kemajuan teknologi dewasa ini, pada sektor transportasi jalan di tunjukan dengan meningkatnya jumlah dan perubahan karakteristik kendaraan, perubahan karakteristik kendaraan tersebut seperti terjadi pada aspek, bentuk, dimensi, dan kemampuan. Perubahan unsur unsur teknis kendaraan tersebut akan mempengaruhi parameter perencanaan geometri jalan yang telah ditetapkan seperti tercantum dalam buku Pedoman Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan, Ditjen. Bina Marga, 1997. Dengan kejadian tersebut, maka rancangan teknis geometri jalan yang dihasilkan, tidak bisa memenuhi kebutuhan gerak kendaraan yang direncanakan, pada ahirnya berdampak pada hambatan pergerakan dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sejauhmana perbedaan dimensi unsur unsur teknis kendaraan rencana yang didapat dari kendaraan yang operasional dibandingkan dengan yang tercantum dalam pedoman. Dalam tulisan ini, mencoba memberikan gambaran hasil penelitian, dimana hasil penelitian mengindikasikan adanya pergeseran cukup segnifikan pada panjang tonjolan belakang dan depan dari jenis kelompok kendaraan angkutan barang dan bis. Kata Kunci : Kendaraan Rencana, Unsur Kendaraan Rencana, dan Kendaraan Operasional
Hubungan Kecepatan Kendaraan dengan Derajat Kejenuhan Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 1 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.04 KB)

Abstract

Parkir di badan jalan saat ini belum bisa dihindari, dilain pihak adanya parkir akan mengganggu kinerja lalu lintas, sejauh mana gangguan tersebut bisa terjadi. Dengan piranti analisis kinerja lalu lintas operasional bisa ditentukan beberapa variabel kinerja seperti kecepatan, volume, dan kapasitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara kecepatan kendaraan dengan derajat kejenuhan. Hubungan tersebut bisa bermanfaat bagi para perencana dalam menetapkan kriteria lokasi dan kinerja lalu lintas yang terjadi bisa diperkirakan bentuk konfigurasi parkir. Kendati masih memerlukan lanjutan penelitian untuk pengembangan, terutama menyangkut aspek variasi tipe jalan dan jumlah sampel. Secara khusus hasil ini dapat diperoleh suatu alternatif pendekatan perencanaan parkir di badan jalan.
ALIRAN LALU LINTAS DAN JARAK GAP OPTIMAL PADA PERSIMPANGAN T Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.203 KB)

Abstract

Lintasan aliran lalu lintas di persimpangan berbentuk T tanpa pengaturan, akan terjadi titik-titik konflik dan daerah potensial terjadinya tabrakan kendaraan. Kejadian konflik dan tabrakan sebagai akibat adanya gerakan dan manuver kendaraan yang berpotongan dan penggabungan. Kendaraan yang akan bergabung dengan arus utamanya yang saling beriringan diperlukan jarak gap yang memadai untuk bisa melakukan penyusupan. Keputusan untuk menerima atau menolak sebuah jarak gap diserahkan kepada pengemudi pada aliran kendaraan yang bukan prioritas dan dipaksakan. Penerimaan jarak gap untuk gerakan penggabungan kendaraan pada aliran lalu lintas beriringan, tanpa prioritas, dan dipaksakan, dimana saat bergabung membentuk sudut lebih kecil dari 300 akan lebih banyak diterima oleh pengemudi dibandingkan dengan bergabung membentuk sudut lebih besar dari 300. Pernyataan itu dibuktikan dari hasil penelitian secara empiris yang dilakukan di ruas jalan bertipe empat lajur dua arah terbagi (4/2-D). Penggabungan bersudut lebih kecil dari 300, bisa didapat apa bila pada kaki keluar persimpangan diberi lajur percepatan berupa taper.
PENGKINIAN MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 2 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.291 KB)

Abstract

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, sebagai manual untuk kegiatan analisis, perencanaan, perancangan, dan operasi fasilitas lalu lintas jalan, merupakan produk hasil penelitian yang dilakukan secara empiris di beberapa tempat yang dianggap mewakili kondisi karakteristik lalu lintas di wilayah Indonesia. Nilai parameter analisis yang dihasilkan bukanlah angka yang mutlak, bisa berubah dari waktu ke waktu dan dari lokasi ke lokasi. Kurun waktu sejak diterbitkan kondisi yang dialami prasarana dan sarana transportasi jalan serta penggunanya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sudah tidak sesuai lagi dengan karakteristik lalu lintas dan kondisi prasarana saat itu. Kondisi tersebut diduga akan mengubah parameter analisis dalam MKJI. Ketidak sesuaian parameter analisis bisa menghasilkan hasil rancangan teknis yang mungkin over/under design. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan MKJI dengan cara mengkaji berbagai hasil penelitian yang terkait dengan permasalahan parameter analisis sebagai faktor pembentuk kinerja lalu lintas jalan, serta mengkaji peraturan dan perundang-undangan yang ada. Hasil rumusan masalah yang teridentifikasi adalah adanya perubahan parameter analisis dibandingkan dengan parameter analisisi MKJI 1997. Kesimpulan yang diperoleh adalah sudah saatnya MKJI 1997 dilakukan pengkinian, terutama yang menyangkut nilai parameter analisisnya. Kata kunci : pengkinian MKJI, kinerja lalu lintas jalan, lingkungan jalan, volume lalulintas, pertumbuhan lalu lintas
PEMODELAN PENETAPAN JARAK AKSES JALAN PADA JALAN ARTERI KOTA Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 17 No 2 (2000)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belum berfungsinya infrastruktur (jaringan jalan) secara optimal mengakibatkan kegiatan transportasi jalan sering harus berhadapan dengan kemacetan dan kecelakaan. Salah satu penyebabnya adalah konflik lalu lintas di titik-titik persimpangan, dimana titik persimpangan tersebut diindetifikasikan terutama berlokasi pada jalan yang berfungsi arteri perkotaan dengan akses jalan. Akses jalan baru pada jalan berfungsi aarteri perkotaan dewasa ini cenderung makin banyak dan tidak terkendali dengan mengabaikan aspek teknis dan peran/hirarki jalan itu. Di lain fihak ketentuan/kriteria perencanaan alur jalan secara terukur terutama untuk jarak antara akses jalan memeang belum ada. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian in adalah berdasarkan hipotesa bahwa kinerja jalan memiliki korelasi dengan jarak antara akses. Dari analisis dan identifikasi data yang ada serta mengaplikasikan metoda rehersi linier diperoleh bentuk yang lebih nyata dari hubungan korelasi antara jarak akses dengan kinerja jalan, sehingga untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai model perkiraan penentuan jarak antara akses. Parameter tersebut selanjutya dapat digunakan untuk masukan dalam penyempurnaan manual perencanaan geometik dan sistem jarinngan jalan perkotaan.
STUDI PENGARUH FASILITAS PEMISAH JAUR PEJALAN KAKI TERHADAP KECEPATAN LALU LINTAS Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 18 No 1 (2001)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi aliran lalu lintas di perkotaan cenderung terganggu (interrupted flow), karena lalu lintas akan berinteraksi dengan lingkungan (tata guna lahan), prasarana transportasi, dan lalu lintas itu sendiri, makin tinggi intensitas kegiatan tata guna lahan akan makin tinggi pula hambatan samping yang ditimulkan, tentunya apabila tidak ditata dengan baik. Dampak dari hambatan samping berakibat pada menurunnya tingkat kinerja jalan (kemacetan), dan mungkin terjadinya kcelakaan yang melibatkan pejalan kaki dan kendaraan. Kemacetan di ruas jalan yang cenderung diakibatkan oleh faktor hambatan samping yang tinggi, makin menyebar dan merata keseluruhan ruas jalan perkotaan. Pemecahan melalui manajemen lalu lintas yang bersifat lokal memNg diperlukan sebagai upaya dalam menangani faktor hambatan samping, sebagai alternatif pemecaan dengan batasan-batasan tertentu (waktu dan biaya). Sala satu upaya dalam mengurangi faktor hambatan samping adalah dengan memberi fasilitas prasarana jalan berupa pembatas antara jalur pejalan kaki dengan jalur lalu lintas. Dalam studi ini mengidikasikan adanya harapan bawah fasilits prasarana jalan berupa pembatas dapat menngkatkan kinerja jalan (kecepatan aliran lalu lintas).