Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PREFERENSI PENGGUNA MOBIL TERHADAP ANGKUTAN LRT CIBUBUR-PONDOK CINA KOTA DEPOK Syifa Farhani Ramadhan; Alvinsyah
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 1 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i1.906

Abstract

The Depok City Government plans to provide the Cibubur-Pondok Cina LRT transit service. The purpose of this study is to analyze the preference of car users in Depok City towards the Cibubur-Pondok Cina LRT plan. This study uses a binary logit model built based on stated preference (SP) survey data as an analysis tool. In the formation of utility functions with logistic regression, the selection of significant variables is based on the results of the Spearman correlation test and the stepwise test. The best utility function is determined through a feasibility test and validity test. The results of the preference analysis with the constructed binary logit model showed that 80.77% of car users with internal trips in Depok City would potentially use the Cibubur Pondok Cina LRT with a fare of Rp10,000.00. ABSTRAK Pemerintah Kota Depok berencana untuk menyediakan layanan angkutan LRT Cibubur-Pondok Cina. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis preferensi pengguna mobil di Kota Depok terhadap rencana LRT Cibubur-Pondok Cina. Penelitian ini menggunakan model logit biner yang dibangun berdasarkan data hasilsurvei stated preference (SP) sebagai perangkat analisis. Dalam pembentukan fungsi utilitas dengan regresi logistik, pemilihan variabel yang signifikan didasarkan atas hasil uji korelasi Rank Spearman dan uji stepwise. Fungsi utilitas terbaik ditentukan melalui uji kelayakan dan uji validitas. Hasil analisis preferensi dengan modellogit biner yang dibangun, menunjukkan bahwa 80,77% pengguna mobil dengan perjalanan internal di Kota Depok berpotensi untuk menggunakan LRT Cibubur-Pondok Cina dengan tarif Rp10.000,00.
Studi Preferensi Kebijakan Work From Home (WFH) dari Sisi Pelaku Usaha di DKI Jakarta Wahyu Aji Syahputra; Alvinsyah
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 3 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i3.1266

Abstract

This study aims to determine the preferences of each group of companies regarding the WFH scheme and its impact on the number of daily trips in Jakarta. The analytical method in this study uses descriptive statistical and nonparametric inferential methods. Preference data in this study were obtained based on the policymaker's decision to choose the ideal WFH scheme without harming the company. Preference data is analyzed to produce a fair and simple WFH scheme. The analysis results show that companies in the WFO Products and Services sector are willing to implement the WFH policy for up to 60% of their employees daily. Meanwhile, companies in the start-up and WFH services sectors are willing to implement the WFH policy with up to 80% of their employees daily. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan preferensi tiap golongan perusahaan terkait skema WFH dan dampaknya terhadap jumlah perjalanan harian di DKI Jakarta. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode statisik deskriptif dan inferensial non parametrik. Data preferensi dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan keputusan penetap kebijakan Perusahaan dalam memilih skema WFH yang ideal tanpa merugikan Perusahaan tersebut. Data preferensi dianalisis untuk menghasilkan skema WFH yang adil dan sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa Golongan perusahaan di bidang Produk dan Jasa WFO, bersedia menerapkan kebijakan WFH sampai dengan 60% dari jumlah pegawainya setiap hari. Sementara, Golongan perusahaan di bidang start up dan jasa WFH bersedia menerapkan kebijakan WFH sampai dengan 80% dari jumlah pegawainya setiap hari.