Yuli Desi Amalia
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UKURAN VENTILASI SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN TUBERKULOSIS DI KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Yuli Desi Amalia; Esty Febriani; Lely Wahyuniar
Journal of Midwifery and Health Administration Research Vol 4 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBrebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11517538

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih masih menjadi beban di berbagai negara, salah satunya di indonesia. Menurut Global Tuberculosis Report 2021 World Health Organization, kejadian TBC relatif stabil sekitar 10 juta kasus per tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik lingkungan rumah dengan kejadian Tuberkulosis berdasarkan kelompok usia. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian mix methode dengan sampel penelitian semua pasien Tuberkulosis tahun 2021 yang berusia diatas 15 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi menggunakan alat ukur dan wawancara mendalam. Hasil: terdapat hubungan antara Kepadatan hunian rumah, ukuran ventilasi, kelembaban, suhu ruangan, pencahayaan dan jenis lantai dengan kejadian Tuberkulosis (p < 0,05). Variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian Tuberkulosis yaitu ukuran ventilasi dengan OR =6,146. Kesimpulan: Ukuran ventilasi yang tidak memenuhi syarat mengakibatkan suhu ruangan menjadi rendah, kelembaban tinggi, pencahayaan kurang dan jika disertai dengan kepadatan hunian, jenis lantai tidak kedap air dan dinding transparan maka akan meningkatkan potensi penularan TBC di kelompok usia produktif. Kerja sama lintas sektor termasuk masyarakat, diharapkan untuk memperbaiki situasi lingkungan terutama memastikan ventilasi sesuai standard perlu dilakukan untuk pencegahan penularan TBC.
PENERAPAN PERILAKU PENCEGAHAN KEBAKARAN PADA PEKERJA DI PT GALIH ESTETIKA Yuli Desi Amalia; Nurdini Nurdini
JOMUSE : Journal of Health Community Services Vol 2 No 3 (2024): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Stikes Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, salah satunya yaitu melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran dengan adanya sistem proteksi kebakaran. Tujuan kegiatan ini untuk melakukan observasi dan memeberikan edukasi kepada pekerja terkait upaya pencegahan kebakaran. Metode yang digunakan yaitu wawancara, observasi secara langsung terhadap sistem proteksi kebakaran serta memberikan penyuluhan kepada pekerja terkait pencegahan kebakaran. Kegiatan magang dilaksanakan bulan Februari 2024. Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan diantaranya melihat proses produksi seperti melakukan penyortiran ubi jalar, pencucian ubi jalar, proses pengupasan kulit ubi, mengayak tepung, mencari ktaminan pada tepung dan mengganti rentokil. Berdasarkan hasil identifikasi masalah didapatkan bahwa permasalahan yang ada adalah tidak tersedianya sistem proteksi aktif kebakaran yang lain seperti alarm, detektor kebakaran, sprinkle dan hydrant serta belum fahamnya pekerja terkait pencegahan kebakaran di tempat kerja. Sistem proteksi aktif kebakaran yang tersedia hanya APAR yang berjumlah 9 buah. Sebaiknya perlu adanya penambahan sistem proteksi aktif untuk mencegah risiko terjadinya kebakaran. Rekomendasi pemecahan masalah bagi pihak terkait adalah dengan cara melakukan penambahan sistem proteksi aktif kebakaran, membuat SOP khusus terkait sistem proteksi aktif kebakaran, melakukan pelatihan kebakaran serta perlu adanya ahli K3 yang tersertifikasi. Sebaiknya pengecekan APAR dilakukan 2 kali dalam setahun. Berdasarkan hasil identifikasi dan observasi dapat dismpulkan bahwa sistem proteksi aktif kebakaran di PT Galih Estetika Indonesia belum memenuhi syarat. Diharapkan laporan magang ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi terkait sistem proteksi aktif kebakaran serta adanya kegiatan pelatiahan pada pekerja terkait pencegahan dan pengendalian kebakaran.