Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU ORANG DENGAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS) BERISIKO DALAM UPAYA MENCARI LAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BLITAR DAN KOTA Febriani, Esty; Pewendha, Nursuci Fatmwawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.61 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.151

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia adalah Diabetes Melitus (DM). Penyakit ini adalah gangguan metabolisme atau yang biasa dikenal dengan kencing manis dan dapat menyebabkan penyakit pada organ lain, sehingga disebut silent killer. Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki program Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular atau Posbindu PTM untuk mengatasi masalah kesehatan Penyakit tidak menular. Posbindu di empat kecamatan di Kabupaten Blitar dan Depok melakukan deteksi dini DM dan NCD pada tahun 2019. Terdapat 10.486 orang yang telah ditapis oleh kader masyarakat tetapi hanya 517 dari 1.067 dengan Gula Darah Sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl yang mengunjungi Puskesmas untuk pemeriksaan. Penelitian ini dilakukan pada Juli 2019 untuk memahami deskripsi perilaku orang dengan GDS berisiko untuk mencari fasilitas kesehatan. Penelitian ini menggunakan metoda rancangan cross sectional dengan metoda kuantitatif. Sampel penelitian adalah 220 orang berisiko dan berusia diatas 15 tahun. Kuesioner semi-struktur dikembangkan untuk menggambarkan faktor-faktor predisposisi, mendorong dan mendukung yang memengaruhi orang berisiko orang untuk memeriksakan diri di fasilitas kesehatan. Data dianalisis dengan perangkat lunak SPSS versi 25. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, korelasi signifikan faktor predisposisi terhadap perilaku pencarian kesehatan adalah usia lebih dari 45 tahun dengan OR = 2,43, faktor pendukung adalah paparan informasi dengan OR = 2,9 dan faktor yang mendorong adalah dukungan keluarga dengan OR = 5,1 dan dukungan pemimpin agama dan masyarakat dengan OR = 2,9. Informasi yang jelas dengan dukungan kuat dari keluarga, pemimpin agama dan masyarakat harus disediakan untuk mendorong orang berisiko dengan karakteristik khusus untuk mencari fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan.
Empowering Health Cadres to Support Drug-Resistant Tuberculosis (DR-TB) Patient to Enroll in Treatment Esty Febriani; Adik Wibowo; Neeraj Kak; Hala Jassim Al Mossawi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 16, No 2 (2021): Volume 16, Issue 2, May 2021
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4220.559 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v16i2.3307

Abstract

Tuberculosis (TB) remains a big challenge globally, while the involvement of health cadres’ constitutes one of the key strategies for the TB program in Indonesia. These roles were further expanded to providing support to DR-TB patients. This study was a qualitative study, conducted in 2015 to explore the various factors which influence the performance of health cadres’ in supporting DR-TB patients to enroll in treatment. A total of 39 informants consisting of 24 health cadres, three nurses, four DR-TB patients, and three family members, two peer support, a head of primary health care, and two TB staffs from the District Health Office were recruited for this study. Meanwhile, a refresher training for health cadres was conducted regarding knowledge on TB, community support, effective communication, as well as patient tracing. There was no significant difference in the pre and post-test results; however the health cadres showed great capability in communicating and assessing the condition of patients. In addition, the health cadres assisted in carrying out patient tracing process, an important initial step to better understand patients' overall condition and identify problems faced while seeking treatment. Health cadres need to work with various parties such as family members, close relative to the patient, peer support groups, and nurses to encourage patients to enroll in treatment.
Status Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kepuasan Pasien di RSUD Sumedang Witri Dewi Mentari; Mamlukah Mamlukah; Esty Febriani; Ekki Riswandiyah; Ening Karwaty; Hana Fitria Andayani; Ilah Siti Harmilah
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11112

Abstract

Hospital is one of the public health service providers. Based on the status of participation in the National Health Insurance (JKN) program, there are 2 (two) categories of patients in the hospital, namely patients who are JKN participants and non-JKN participants. The purpose of this study was to determine the relationship between the JKN program membership status and patient satisfaction at Sumedang Regional General Hospital. The research design used was quantitative. The samples involved were 150 people. The instrument used was a standard questionnaire from Regulation of the Minister of Administrative and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia No. 14 of 2017. Descriptive data analysis was performed with frequency distribution while bivariate data analysis used Chi square. The results showed that there was a significant relationship between JKN membership status and patient satisfaction with services at the Sumedang Regional General Hospital, with a p-value of 0.000. There were 5 JKN participant respondents (3.3%) who were dissatisfied, 35 respondents (23.3%) were dissatisfied. There were 43 respondents (28.7%) who stated that they were satisfied with JKN, while 4 people (2.7%) stated that they were very satisfied. Conclusion: There was a significant relationship between JKN membership status and patient satisfaction with services at the Sumedang Regional General Hospital. Keywords: JKN membership status; patient satisfaction ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat. Dilihat berdasarkan status kepesertaannya terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ada 2 (dua) kategori pasien di rumah sakit, yaitu pasien peserta JKN dan non peserta JKN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status kepesertaan program JKN dengan kepuasan pasien di RSUD Sumedang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel yang dilibatkan berjumlah 150 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner baku dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 14 Tahun 2017. Analisis data deskriptif dilakukan dengan distribusi frekuensi sedangkan analisis data bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status kepesertaan JKN dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUD Sumedang, dengan p-value 0,000. Responden peserta JKN yang menyatakan tidak puas ada sebanyak 5orang (3,3%), responden peserta yang kurang puas ada sebanyak 35orang (23,3%). Responden peserta JKN yang menyatakan puas ada sebanyak 43 orang (28,7%) sedangkan responden peserta JKN yang menyatakan sangat puas ada sebanyak 4 orang (2,7%). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status kepesertaan JKN dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUD Sumedang. Kata kunci: status kepesertaan JKN; kepuasan pasien
Antenatal Care dan Komplikasi Kehamilan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat Helwiah Umniyati; Telly Purnamasari; Esty Febriani
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 1 (2022): Februari
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.66968

Abstract

Latar Belakang: Rendahnya cakupan antenatal care (ANC) dan tingginya komplikasi kehamilan merupakan faktor risiko penting penyebab kematian ibu di Indonesia. RISKESDAS 2010 memperlihatkan komplikasi kehamilan tertinggi di Provinsi D.I. Yogyakarta (13,9%), bila dibandingkan angka nasional (6,5%) dan Jawa Barat (6,9%).Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat.Metode: Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan data RISKESDAS 2010 sedangkan penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan FGD.Hasil: Analisis regresi cox menunjukkan bahwa menginformasikan gejala komplikasi kehamilan selama kunjungan ANC berhubungan secara signifikan dengan komplikasi kehamilan. Hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan bahwa penerapan ANC di D.I. Yogyakarta sangat baik ketika dibandingkan dengan Jawa Barat. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat. Tingginya deteksi dini risiko kehamilan oleh masyarakat (157,88%) diduga menjadi penyebab rendahnya AKI di D.I. Yogyakarta.Kesimpulan: Pelaksanaan program KIA di D.I. Yogyakarta sudah sangat baik. Disarankan bahwabidan selalu menginformasikan risiko kehamilan sejak ANC pertama. Hal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan, terutama di provinsi dengan angka kematian ibu yang tinggi.
GAMBARAN PERILAKU ORANG DENGAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS) BERISIKO DALAM UPAYA MENCARI LAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BLITAR DAN KOTA Esty Febriani; Nursuci Fatmwawati Pewendha
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.151

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia adalah Diabetes Melitus (DM). Penyakit ini adalah gangguan metabolisme atau yang biasa dikenal dengan kencing manis dan dapat menyebabkan penyakit pada organ lain, sehingga disebut silent killer. Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki program Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular atau Posbindu PTM untuk mengatasi masalah kesehatan Penyakit tidak menular. Posbindu di empat kecamatan di Kabupaten Blitar dan Depok melakukan deteksi dini DM dan NCD pada tahun 2019. Terdapat 10.486 orang yang telah ditapis oleh kader masyarakat tetapi hanya 517 dari 1.067 dengan Gula Darah Sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl yang mengunjungi Puskesmas untuk pemeriksaan. Penelitian ini dilakukan pada Juli 2019 untuk memahami deskripsi perilaku orang dengan GDS berisiko untuk mencari fasilitas kesehatan. Penelitian ini menggunakan metoda rancangan cross sectional dengan metoda kuantitatif. Sampel penelitian adalah 220 orang berisiko dan berusia diatas 15 tahun. Kuesioner semi-struktur dikembangkan untuk menggambarkan faktor-faktor predisposisi, mendorong dan mendukung yang memengaruhi orang berisiko orang untuk memeriksakan diri di fasilitas kesehatan. Data dianalisis dengan perangkat lunak SPSS versi 25. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, korelasi signifikan faktor predisposisi terhadap perilaku pencarian kesehatan adalah usia lebih dari 45 tahun dengan OR = 2,43, faktor pendukung adalah paparan informasi dengan OR = 2,9 dan faktor yang mendorong adalah dukungan keluarga dengan OR = 5,1 dan dukungan pemimpin agama dan masyarakat dengan OR = 2,9. Informasi yang jelas dengan dukungan kuat dari keluarga, pemimpin agama dan masyarakat harus disediakan untuk mendorong orang berisiko dengan karakteristik khusus untuk mencari fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan.
PENGARUH TERAPI MURATTAL AL-QURAN TERHADAP KECEMASAN PADA PEKERJA LAYANAN JASA BOGA DI KABUPATEN CIREBON PADA ERA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2020. Rachmat Roebidin; Mamlukah Mamlukah; Rossi Suparman; Esty Febriani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.306

Abstract

ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Jumlah populasi 64 responden dengan sampel 30 kasus dan 30 kontrol dengan metode purposive sampling dan pengambilan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) didapatkan jumlah responden yang mengalami kecemasan berat sebanyak (66,6%). Pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan p value = 0,000 Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan. Kata Kunci : Terapi Murattal al-Quran, Kecemasan Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that someone reads verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The total population of 64 respondents with a sample of 30 cases and 30 controls using purposive sampling method and data collection using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) obtained the number of respondents who experienced severe anxiety (66.6%). The effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety p value = 0.000 In conclusion, there is an effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety. Keywords: Murattal al-Quran therapy, Anxiety
Pengaruh Terapi Murattal Al-Quran Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Layanan Jasa Boga Di Kabupaten Cirebon Pada Era Pandemi Covid 19 Tahun 2020 Rachmat Roebidin; Mamlukah Mamlukah; Rossi Suparman; Esty Febriani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12206

Abstract

 Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that a person is read the verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The division of labor requires physical, mental readiness, level and good working environment conditions, the level of work-related fatigue experienced by workers can cause discomfort at work so that it will cause a sense of fatigue at work, which in turn can reduce work productivity at the company. This research was carried out from October 4 to November 3, 2020 with a total of 60 respondents who were selected using the purposive sampling method, the intervention sample = 30 respondents and the control sample = 30 respondents. Measurements were made using the Questionnaire for Feelings of Work Fatigue (KAUPKK). Furthermore, the difference test was carried out using the Wilcoxon test. The results of the difference test in the control group showed a p value = 0.259 (no difference), while the results of the difference test in the intervention group showed a p value = 0.001 (there was a difference). The average decrease in fatigue scores in the intervention group was more (-31.73+8.87) when compared to the control group (-7.33+14.63). Furthermore, it was concluded that there was an effect of Murattal al-Quran therapy on fatigue.Keywords: Murattal al-Quran therapy; fatigue; catering service workers ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Pembagian kerja membutuhkan kesiapan fisik, mental, tingkat dan kondisi lingkungan kerja yang baik, tingkat kelelahan akibat kerja yang dialami pekerja dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga akan menimbulkan rasa cepat kelelahan dalam bekerja, yang nantinya dapat menurunkan produktivitas kerja pada perusahaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober sampai 03 November 2020 dengan jumlah, yang melibatkan 60 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling, sampel intervensi = 30 responden dan sampel kontrol = 30 responden. Pengukuran dilakukan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPKK). Selanjutnya dilakukan uji perbedaan menggunakan Wilcoxon test.  Hasil uji perbedaan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0,259 (tidak ada perbedaan), sedangkan hasil uji perbedaan pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p = 0,001 (ada perbedaan). Rerata penurunan skor kelelahan pada kelompok intervensi lebih banyak (-31,73+8,87) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (-7,33+14,63). Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kelelahan.Kata kunci: terapi Murattal al-Quran; kelelahan; pekerja layanan jasa boga 
Psychological challenges faced by multidrug-resistant tuberculosis patients: a systematic review Qanita Syakiratin; Adik Wibowo; Esty Febriani
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 35, No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.235 KB) | DOI: 10.22146/bkm.42989

Abstract

Purpose: Multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) patients have few adverse effects due to treatment regimens, including psychological side effects that play an important role in the successful MDR-TB management. This study was aimed to identify MDR-TB patients’ challenges within the context of psychological issues and to determine suitable intervention to address psychological problems in MDR-TB patients.Method: We conducted a systematic review as PRISMA guidelines using databases PubMed, ProQuest, ScienceDirect, Scopus, and Portal Garuda to search for all related articles. From studies identified, 10 were included in the final analysis.Results: It was found that all studies have documented a range of psychological challenges faced by MDR-TB patients that were depression, anxiety, suicidal tendencies and common issues reported in the studies.Conclusion: Three main strategies can be implemented in every country to address MDR-TB adverse effects and scale-up MDR-TB treatment efficacy. These strategies require high levels of support from health workers and family member which has an important role in the treatment process.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Mamlukah Mamlukah; Ilah Siti Harmilah; Esty Febriani
Sebatik Vol 26 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v26i2.1877

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan. Salah satu penyebab tidak langsung diantaranya adalah ibu hamil tersebut tidak mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil di Indonesia sudah terbentuk 89,9% kelas ibu hamil dari 9.993 Puskesmas dan rata-rata tingkat partisipasi kelas ibu hamil masih di bawah 75%. Tingkat partisipasi kelas ibu hamil di Puskesmas Sumedang Selatan masih rendah baru mencapai 50%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor predisposisi dan faktor penguat yang berhubungan dengan keikutsertaan kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sumedang Selatan pada masa pandemi Covid-19. Rancangan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 90 responden. Analisis dilakukan dengan unvaried, bivariate dan multivariate. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis bivariate dari 4 variabel yang diteliti didapatkan hasil hubungan pekerjaan dengan keikutsertaan kelas ibu hamil nilai p:0,011, pengetahuan dengan nilai p: 0,019, sikap dengan nilai p : 0,007 dan dukungan suami dengan nilai p : 0,026. Terdapat hubungan antara variabel pekerjaan, pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan keikutsertaan kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sumedang Selatan pada masa pandemi covid-19. Perlu adanya evaluasi secara berkala dalam pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas, untuk perbaikan dan tindak lanjut ke depan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT USIA PRODUKTIF DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI DI DESA KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON) Hagi Wibawa; Mamlukah Mamlukah; Lely Wahyuniar; Esty Febriani
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 01 (2022): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i01.607

Abstract

Pandemi Covid-19 diperkirakan masih terus berlanjut walaupun saat ini terjadi penurunan kasus tetapi masih belum mengalami penurunan yang signifikan. Terdapat lebih dari 210 juta kasus di 175 negara diseluruh dunia. Kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon saat ini cukup tinggi sebanyak 54% kasus. Dan terbanyak berada di Kecamatan Kedawung sebanyak 18%. Upaya preventif yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan penggunaan masker. Tujuan penelitian untuk mengetahuai faktor-faktor yang berhubungan dengan  perilaku penggunaan masker pada masyarakat usia produktif dimasa pandemic Covid-19 (Studi di Desa Kedawung Kabupaten Cirebon). Rancangan penelitian ini yaitu cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik disproportionate stratified ramdom sampling dengan jumlah sampel 120 responden. Analisis dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis bivariat dari 7 variabel yang diteliti didapatkan nilai p value umur (p =0,000), jenis kelamin ( p= 0,267), pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,000), pendapatan (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), dan sikap (0,000). Terdapat hubungan antara variabel usia, pendidikan, pendapatan, sikap, pekerjaan dan pengetahuan terhadap penggunaan masker di Desa Kedawung Kabupaten Cirebon. Faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap perilaku penggunaan masker adalah sikap dan pengetahuan. Perlu adanya evaluasi secara berkala dalam peningkatan kegiatan promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas, untuk perbaikan dan tindak lanjut kedepan.