Luqman Alhakim
Program Studi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) pada Berbagai Waktu Penyiangan Gulma Syamsuddin Laude; Luqman Alhakim
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1585

Abstract

Sulawesi Tengah khususnya Lembah Palu yang beriklim kering terdapat jenis bawang merah yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Jenis bawang merah ini dikenal dengan nama bawang merah varietas lembah Palu dan kemudian menjadi produk olahan siap saji yang biasa disebut bawang goreng. Produksi bawang merah varietas lembah Palu akhir-akhir ini mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah teknik budidaya yang belum maksimal antara lain adanya gulma yang tumbuh bersama dengan bawang merah dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas lembah Palu telah dilaksanakan di Desa Oloboju Trans SP II Kabupaten Sigi, provinsi Sulawesi Tengah mulai dari Bulan Juni sampai dengan September 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 (tiga) ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ α 0,05. Perlakuan adalah tanpa penyiangan (P0), penyiangan gulma umur 15 HST (P1), penyiangan gulma 30 HST (P2), penyiangan gulma 45 HST (P3) dan bebas gulma sampai panen (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyiangan gulma berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi perumpun, berat segar umbi perumpun, diameter umbi, berat kering umbi perumpun, hasil ha-1 dan berat kering gulma, namun tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap jumlah umbi perumpun. Bebas gulma selama pertumbuhan tanaman (P4) diperoleh hasil tertinggi yaitu 5,04 ton/ha, namun tidak berbeda dengan waktu penyiangan gulma 30 HST (P2) dan penyiangan gulma 45 HST (P3) masing-masing dengan hasil 4,8ton ha-1 dan 4,87 ton ha-1.