Dalam upaya pengembangan pertanian, kondisi pertanian dihadapkan pada permasalahan pengusahaan skala ekonomi kecil dengan luas lahan yang relatif kecil dan penggunaan teknologi yang sederhana serta permodalan yang terbatas. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengintegrasikan para pelaku usaha pertanian ke sektor yang lebih modern yaitu sektor industri dengan konsep kemitraan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kemitraan yang terjalin antara peternak dan perusahaan, dampak kemitraan terhadap pengembangan usaha dan pendapatan, menganalisis perbandingan pendapatan saat sebelum dan sesudah menjalin kemitraan serta mengetahui permasalahan yang dihadapi peternak ayam broiler.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2017.Metode analisis data yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan dan analisis RCR. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukanpola kemitraan yang diikuti seluruh responden peternak ayam broiler di Kota Banjarbaru adalah pola inti plasma, kemitraan memiliki dampak positif terhadap pengembangan skala usaha dan pendapatan yang diperoleh peternak ayam broiler yang dilihat berdasarkan peningkatan jumlah kandang, luas lahan usaha, populasi ayam yang dipelihara dan pendapatan bersih yang diperoleh peternak saat sebelum dan sesudah menjalin kemitraan, rata-rata pendapatan bersih yang diterima peternak sebelum menjalin kemitraan sebesar Rp 15.21.250 sedangkan rata-rata pendapatan bersih yang diterima peternak setelah menjalin kemitraan sebesar Rp 30.427.259.Besarnya RCR pada saat sebelum menjalin kemitraan yaitu 1,1825 sedangkan besarnya RCR setelah menjalin kemitraan yaitu 1,2173 dan Permasalahan yang terjadi pada peternak dengan pola kemitraan adalah terjadinya keterlambatan waktu pembayaran.Kata kunci: kemitraan, usaha peternakan, pendapat, ayam broiler.