Mira Yanti
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI CABAI DI DESA HIYUNG KECAMATAN TAPIN TENGAH KABUPATEN TAPIN Muhammad Rifqi Haidar Muslim; Mira Yanti; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10341

Abstract

Kabupaten Tapin memiliki potensi hasil yang cukup bagus dan jugaKabupaten Tapin memiliki kearifan lokal dalam tanaman cabai yangbernilai ekonomi tinggi tentang cara menanam cabai rawit Hiyung.Cabai rawit Hiyung bermula di Desa Hiyung yang ada di sebuahkabupaten yaitu Kabupaten Tapin. terdaftar secara resmi diKementerian Pertanian Republik Indonesia, Balai Perizinan Pertaniandan Perlindungan Varietas Tanaman. Republik Indonesia pada tanggal12 April 2012, No. 09/PLV/2012. Tetapi walau pun nilai memilikiekonomi yang tinggi, tidak semua petani dapat menikmati tingkatkesejahteraan yang memadai karena penghasilan yang mereka perolehsering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargamereka, sedangkan kesejahteraan merupakan tujuan dari seluruhmasyarakat. Tujuan dari studi ini ialah untuk mengevaluasi tingkatkesejahteraan petani cabai di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah,Kabupaten Tapin. Data primer dan data sekunder adalah dua jenis datayang digunakan didalam studi ini. Data primer didefinisikan sebagaidata yang terkonsentrasi dengan indikator-indikator BKBBN yangberkaitan dengan tingkat kesejahteraan keluarga. Data primerdidapatkan saat wawancara langsung dengan kuisioner yang sudahdipersiapkan. Data sekunder diambil dari penelitian literaturkelembagaan dan lembaga terkait. Analisis data menggunakandeskriptif kuantitatif dengan teknik presentase dan teknik sistem gugur.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesejahteraan yang berada diDesa Hiyung belum merata secara menyeluruh. Hasil persentasetertinggi didapat dari tahap kesejahteraan keluarga I, di mana 15 orangmemiliki presentase 51,72%; tahap kesejahteraan keluarga II, di mana10 orang memiliki presentase 34,48%; dan tahap kesejahteraan keluargaIII, di mana 4 orang memiliki presentase 13,80%.