Mahasiswa keperawatan sering kali mengalami stres dalam mengikuti kegiatan akademik. Salah satu stresornya adalah ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Stres pada mahasiswa keperawatan mengakibatkan dampak yang negatif, maka diperlukan self-management atau pengelolaan diri yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-management dengan tingkat stres pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian OSCE. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 mahasiswa . Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner self-management untuk mengukur tingkat self-management pada mahasiswa dan kuesioner Student-Life Stres Inventory untuk mengukur tingkat stres pada mahasiswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar mahasiswa memiliki selfmanagement yang tinggi (37,3%) dan tingkat stres sedang (37,3%). Analisis hubungan self-management dengan tingkat stres dinilai dengan menggunakan p-value, dimana nilai p-valuenya adalah 0,000 (< 0,05) dengan r = - 0.865 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan yang signifikan antara self-management dengan tingkat stres, arah hubungan diantara kedua variabel adalah negatif dengan tingkat keeratan hubungan sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada mahasiswa pada saat menghadapi ujian OSCE untuk bisa mengontrol tingkat stres dengan mempertahankan self-management yang sudah dimiliki.