Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN ELECTRIC FISH AGGREGATING DEVICE LIFERAFT (e-FADL) YANG DAPAT DIKENDALIKAN JARAK JAUH Lilik subiyanto; l putu arta wibawa; Aang wahidin; sumar diono; joko endrasmono; yoradhika anugrah; Geraldi zati; Bagas saputra; M.handy wahyu
Jurnal Teknologi Maritim Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v5i1.1533

Abstract

Faktor ekonomis dan faktor keselamatan adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian penting bagi nelayan tradisional pada saat berlayar. Pada penelitian ini dibuatlah FAD yang sekaligus dapat difungsikan sebagai peralatan keselamatan (liferaft) dan dapat dikendalikan jarak jauh yang diberi nama e-FADL (Electric Fish Aggregating Device and Liferaft). Penelitian ini merupakan perbaikan dari penelitian sebelumnya dari sisi disain, berat dan buoyancy-nya dan adanya penambahan sistem kendali jarak jauh agar nelayan dapat menempatkan FAD tersebut ke tempat-tempat tertentu. FAD didisain dengan menggunakan material PVC yang ditopang oleh konstruksi pipa 8 inc yang sekaligus difungsikan sebagai liferaft. Sumber energi listrik untuk penerangan dan penggerak diperoleh dari panel surya. Peralatan kontrol jarak jauh menggunakan komponen utama transceiver NRF24L01 yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Hasil penelitian diperoleh e-FADL dapat digunakan sebagai FAD dengan penerangan lampu 12V/20watt mampu menyala selama 9-10 jam sesuai dengan lamanya nelayan mencari ikan. Mampu dijalankan dan dikendalikan jarak jauh menggunakan remote dengan jarak maksimal 270m dengan kecepatan 6,5Km/jam. Mempunyai daya apung (buoyancy) sebesar 84,45 kg, sehingga dapat difungsikan sebagai liferaft mampu menahan beban maksimum 5 ABK. Berdasarkan hasil pengujian model menunjukan bahwa liferaft mampu berfungsi sesuai standar Solas 74/96, LSA Code and IMO 81 (70).
PELATIHAN PEMBUATAN PERAHU BERBAHAN FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) UNTUK PENGRAJIN PERAHU NELAYAN DI DESA GISIK CEMANDI, SIDOARJO, JAWA TIMUR I Putu Arta Arta Wibawa; Aang Wahidin; Fathulloh Fathulloh; Putu Sindhu Asmara; Budianto Budianto; Sumardiyono Sumardiyono
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.829

Abstract

Pelatihan pembuatan perahu berbahan FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) untuk pengrajin perahu nelayan di Desa Gisik Cemandi melibatkan dua Mitra pengrajin perahu nelayan setempat. Sampai saat ini kompetensi Mitra hanya terbatas pada pembangunan perahu nelayan berbahan kayu dengan design yang relative sama. Dengan mempertimbangkan semakin sulitnya memperoleh kayu dan semakin besarnya peluang pengembangan perahu berbahan FRP di Desa Gisik Cemandi dan sekitarnya maka diperlukan usaha-usaha untuk membangun kompetensi pengrajin perahu setempat dalam hal pembangunan perahu berbahan FRP. Peningkatan kompetensi pengrajin perahu melalui program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pembangunan perahu berbahan FRP. Pelatihan diawali dengan pengenalan dan pemahaman gambar standar design perahu, pengenalan bahan FRP dan safety procedure, pembuatan cetakan, pembuatan perahu FRP sampai dengan finishing
EDUKASI DAN SOSIALISASI MENGENAI PELAPISAN KAPAL KAYU DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL FRP Aang Wahidin; Fitri Hardiyanti; Mochamad Yusuf Santoso; Ruddianto Ruddianto; Tri Tiyasmihadi; Gaguk Suhardjito; Mochammad Choirul Rizal
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.897

Abstract

Pada tahun 2010 Kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia memiliki program pemberian bantuan kepada nelayan berupa kapal ikan. Kapal tersebut berbahan dasar fiberglass atau bisa disebut dengan material Fiberglass reinforced Plastic (FRP) dan kayu. Desa Tanjung Widoro merupakan pesisir yang terletak didaerah kepulauan Mengare yang berada di kabupaten Gresik. Mayoritas pekerjaan utama masyarakat daerah tersebut yaitu sebagai nelayan. Kapal yang digunakan daerah tersebut yaitu kapal kayu yang pada umumnya kapal tersebut harus melakukan docking kapal 2 kali dalam satu bulan. Proses docking ini membutuhkan waktu 2-3 hari yang tentunya menghambat kegiatan nelayan untuk mencari ikan. Sampai saat ini nelayan di daerah Mengare tidak mau menggunakan kapal pemberian dari pemerintah karena masyarakat nelayan masih meyakini bahwa kapal kayu lebih kuat daripada kapal FRP. Sehingga untuk memperkenalkan material FRP kepada masyarakat perlu dilakukan pelatihan tentang penggunaan material FRP untuk bahan perkuatan kapal kayu. Diharapkan pelatihan ini nantinya mampu merubah pemikiran masyarakat dan membuat nelayan mau beralih ke kapal FRP. Fiberglass juga diharapkan mampu memperkuat kapal kayu yang saat ini digunakan oleh nelayan dan akan mampu mengurangi waktu docking kapal. Inovasi ini merupakan pelapisan kayu dengan mengunakan material fiber atau biasa disebut dengan “komposit sandwich”.
PELATIHAN PEMBUATAN KAPAL BERBAHAN FIBER BAGI KELOMPOK NELAYAN KECAMATAN SEDATI SIDOARJO Abdul Gafur; Ruddianto Ruddianto; Aang Wahidin; Arie Indartono; Arief Subekti; Faiz Hamzah; Tri Tiyasmihadi; Moh. Luqman Ashari; George Kusuma
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v6i2.2168

Abstract

Kelompok nelayan Sedati saat ini mengandalkan kapal ikan 1 GT untuk menangkap ikan di lautan. Mayoritas kapal yang dimiliki oleh nelayan sudah berbahan fiber. Saat ini nelayan masih membeli kapal Fiber dari galangan kapal dengan harga yang relatif mahal. Dengan Pendapatan harian nelayan yang tergolong kecil, tentu hal ini akan menyulitkan nelayan untuk memiliki kapal sendiri. Oleh karenanya Nelayan perlu dibekali keahlian dalam pembuatan kapal berbahan Fiber, agar bisa membuat kapal sendiri secara gotong royong. Kegiatan pelatihan kapal berbahan Fiber diperuntukkan bagi kelompok nelayan di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Pelatihan terdiri dari teori penggunaan kapal Fiber yang baik dan benar, teori perawatan dan perbaikan kapal fiber, teori pencampuran bahan fiber di kapal serta praktek pembuatan kapal di Kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.