Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi dan Sains Indonesia (JFSI)

FORMULASI OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN METODE MASERASI Oktariani Pramiastuti; Neni Agusetianti
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat kumur merupakan salah satu sediaan farmasi yang bertujuan untuk membersihkan plak pada gigi yang mudah didapat dan praktis untuk digunakan. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid, dan tannin yang efektif menghambat dan mencegah bakteri berada di permukaan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi obat kumur ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan stabilitas fisik yang paling baik dan disukai oleh responden. Ekstrak daun belimbing wuluh diperoleh dengan metode maserasi. Metode pembuatan obat kumur yang digunakan adalah solubilisasi. Obat kumur dibuat dalam 3 formula yaitu F1, F2, F3 dengan memvariasikan konsentrasi tween 80 sebanyak 5%, 10%, 15%, selanjutnya dilakukan uji stabilitas meliputi cycling test, penyimpanan pada suhu rendah (4ºC ± 2ºC), suhu kamar (27ºC ± 2ºC), dan suhu tinggi (40ºC ± 2ºC) selama 4 minggu dengan parameter pengamatan organoleptik, pH, berat jenis, viskositas, dan sentrifugasi. Hasil uji responden dianalisis dengan SPSS 16.Hasil cycling test F2 dan F3 tetap stabil selama pengamatan 6 siklus, namun F1 mengalami perubahan fisik yaitu terdapat plak yang menempel pada dinding botol kemasan dan endapan pada dasar botol. Hasil uji stabilitas menunjukkan obat kumur F3 penyimpanan suhu 4oC mempunyai stabilitas fisik paling baik. Hasil uji responden menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak daun belimbing wuluh yang paling disukai adalah F1.
Penetapan Kadar Total Fenolik Dan Uji Aktivitasantioksidan Ekstrak Etanol 96% Daun Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Metode 2,2-Difenil-1-Pikrilhidazil (DPPH) Oktariani Pramiastuti; Dinar Anggia Zen; Bayu Aji Prastiyo
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kecombrang (Etlingera elatior), adalah tanaman obat tradisional yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu memperlambat, menunda dan mencegah proses oksidasi lipid oleh raikal bebas. Ekstraksi daun kecombrang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kadar total fenolik dan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol 96% daun kecombrang. Penetapan kadar total fenolik dengan standar asam galat menggunakan reagen folin- Ciocalteu. Prinsip uji ini terbentuknya senyawa kompleks berwarna biru pada panjang gelombang 755,5 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0,369. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode perendaman DPPH (2,2-Diphenyl-1-picryl Hidrazil) diukur serapan pada panjang gelombang 516 nm. Seri kadar ekstrak etanol 96% daun kecombrang yang digunakan adalah 20,40, 60, 80 dan 100 ppm, sedangkan pembanding asam galat dengan konsentrasi 4, 6, 8, 10, 12 ppm Hasil kadar total fenolik yang diperoleh yaitu sebesar 48,223 mgGAE/g. Hasil IC50 dari ekstrak daun kecombrang adalah 4,7645 ppm dan asam galat sebagai pembanding adalah 3,3698 ppm, ekstrak daun kecombrang dan asam galat termasuk dalam antioksidan sangat kuat. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dengan uji normalitas dan Independent T- Test, hasil dari uji normalitas berdasarkan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa terdistribusi normal karena nilai p > 0,05, sedangkan pada uji Indepenent T-Test diperoleh nilai signifikansi 0,152 > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan bermakna antara asam galat dengan ekstrak etanol 96% daun kecombrang.
FORMULASI OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN METODE MASERASI Oktariani Pramiastuti; Neni Agusetianti
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat kumur merupakan salah satu sediaan farmasi yang bertujuan untuk membersihkan plak pada gigi yang mudah didapat dan praktis untuk digunakan. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid, dan tannin yang efektif menghambat dan mencegah bakteri berada di permukaan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi obat kumur ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan stabilitas fisik yang paling baik dan disukai oleh responden. Ekstrak daun belimbing wuluh diperoleh dengan metode maserasi. Metode pembuatan obat kumur yang digunakan adalah solubilisasi. Obat kumur dibuat dalam 3 formula yaitu F1, F2, F3 dengan memvariasikan konsentrasi tween 80 sebanyak 5%, 10%, 15%, selanjutnya dilakukan uji stabilitas meliputi cycling test, penyimpanan pada suhu rendah (4ºC ± 2ºC), suhu kamar (27ºC ± 2ºC), dan suhu tinggi (40ºC ± 2ºC) selama 4 minggu dengan parameter pengamatan organoleptik, pH, berat jenis, viskositas, dan sentrifugasi. Hasil uji responden dianalisis dengan SPSS 16.Hasil cycling test F2 dan F3 tetap stabil selama pengamatan 6 siklus, namun F1 mengalami perubahan fisik yaitu terdapat plak yang menempel pada dinding botol kemasan dan endapan pada dasar botol. Hasil uji stabilitas menunjukkan obat kumur F3 penyimpanan suhu 4oC mempunyai stabilitas fisik paling baik. Hasil uji responden menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak daun belimbing wuluh yang paling disukai adalah F1.
Penetapan Kadar Total Fenolik Dan Uji Aktivitasantioksidan Ekstrak Etanol 96% Daun Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Metode 2,2-Difenil-1-Pikrilhidazil (DPPH) Oktariani Pramiastuti; Dinar Anggia Zen; Bayu Aji Prastiyo
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kecombrang (Etlingera elatior), adalah tanaman obat tradisional yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu memperlambat, menunda dan mencegah proses oksidasi lipid oleh raikal bebas. Ekstraksi daun kecombrang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kadar total fenolik dan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol 96% daun kecombrang. Penetapan kadar total fenolik dengan standar asam galat menggunakan reagen folin- Ciocalteu. Prinsip uji ini terbentuknya senyawa kompleks berwarna biru pada panjang gelombang 755,5 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0,369. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode perendaman DPPH (2,2-Diphenyl-1-picryl Hidrazil) diukur serapan pada panjang gelombang 516 nm. Seri kadar ekstrak etanol 96% daun kecombrang yang digunakan adalah 20,40, 60, 80 dan 100 ppm, sedangkan pembanding asam galat dengan konsentrasi 4, 6, 8, 10, 12 ppm Hasil kadar total fenolik yang diperoleh yaitu sebesar 48,223 mgGAE/g. Hasil IC50 dari ekstrak daun kecombrang adalah 4,7645 ppm dan asam galat sebagai pembanding adalah 3,3698 ppm, ekstrak daun kecombrang dan asam galat termasuk dalam antioksidan sangat kuat. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dengan uji normalitas dan Independent T- Test, hasil dari uji normalitas berdasarkan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa terdistribusi normal karena nilai p > 0,05, sedangkan pada uji Indepenent T-Test diperoleh nilai signifikansi 0,152 > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan bermakna antara asam galat dengan ekstrak etanol 96% daun kecombrang.