Daun kelor (Moringa pterygosperma Gaertn.) dan daun lamtoro (Laucaena leucocephala Lmk.) memiliki efek analgetik. Analgetik dapat digunakan secara kombinasi, karena dapat memberikan efek sinergisme, meminimalkan efek samping dan menurunkan dosis masing-masing obat. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi terbaik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun lamtoro sebagai analgesik. Metode geliat digunakan sebagai uji aktivitas analgetik pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan. Pengujian pada 7 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (Na-CMC 1%), kontrol positif (parasetamol 1,3mg/20gBB), kelompok perlakuan 1 (ekstrak daun kelor 50mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (ekstrak daun lamtoro 27mg/20gBB), kelompok perlakuan 3 (kombinasi dosis tunggal), kelompok perlakuan 4 (kombinasi setengah dosis tunggal), dan kelompok perlakuan 5 (kombinasi seperempat dosis tunggal dari masing-masing ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi seperempat dosis tunggal memiliki persentase daya analgetik tertinggi dari dosis kombinasi lainnya dan sebanding dengan pemberian dosis tunggal ekstrak. Kombinasi ekstrak dengan dosis kecil memiliki efek yang sama dengan dosis yang besar menunjukkan adanya efek sinergis.