Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Bentuk dan Makna Cerita Rakyat Moa Hitu Sebagai Cerminan Kebudayaan Masyarakat Dawan Solita Seniorita Kase; Fransiskus Bustan
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 3 No. 7 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i7.786

Abstract

Bahasa dan kebudayaan yang hidup dan berkembang dalam suatu masyarakat merupakan dua entitas yang berbeda, namun kedua entitas tersebut dihubungkan menjadi satu kesatuan secara keseluruhan dalam mengungkap pandangan dunia masyarakat. Penelitian ini mengkaji konseptualisasi masyarakat Dawan tentang karakteristik bentuk dan makna cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat Dawan, dengan referensi khusus pada makna tekstual dan kontekstual. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan Bentuk dan Makna cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat Dawan. Kerangka teori utama yang memayungi penelitian ini adalah linguistik kultural, salah satu perspektif teoritis baru dalam linguistik kognitif yang mengkaji hubungan bahasa, kebudayaan, dan konseptualisasi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif- kualitatif Hasil penelitian menunjukkan, makna tekstual cerita rakyat Moa Hitu memuat kisah nasib malang yang menimpa seorang pemuda bernama Natui noe yang berubah wujud menjadi tujuh ruas dan tujuh buku setelah mendapat takaf Uisneno. Ia di ibaratkan sebagai makluk rasksasa yang setara dengan Tuhan yang dapat mengatur kehidupan dibumi. Kekhasan yang mencirikan kekhususan karakteristik bentuk cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat dawan tercermin dari aspek struktur yang menunjukkan adanya pertalian antara bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Sesuai konseptualisasi yang terpatri dalam peta kognitif masyarakat Dawan, cerita rakyat Moa Hitu memuat seperangkat makna Tekstual dan makna Kontekstual yang saling terkait dalam satu kesatuan secara keseluruhan.