Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor demografi dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa di Kecamatan Passi Barat. Penelitian menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis univariat distribusi responden berdasarkan kepatuhan minum obat dengan mayoritas pada kategori kurang patuh sebanyak 62,5%, berdasarkan tingkat pengetahuan keluarga dengan mayoritas kurang baik sebanyak 56,25%, berdasarkan akses pelayanan Kesehatan dengan mayoritas pada kategori baik sebanayk 56,25%, berdasarkan dukungan keluarga dengan mayoritas kurang baik sebanyak 53,13%, berdasarkan status perkawinan keluarga dengan mayoritas pada kategori yang sudah menikah sebanyak 65,63%, berdasarkan status pekerjaan keluarga dengan mayoritas pada kategori bekerja sebanyak 56,25%, berdasarkan status ekonomi dengan mayoritas pada kategori ekonomi di atas UMK sebanyak 56,25%. Hasil bivariat uji chi square dijelaskan bahwa variabel yang menunjukkan nilai P < 0,05 adalah faktor pengetahuan keluarga, akses pelayanan Kesehatan, pekerjaan keluarga, status ekonomi keluarga, dan faktor dukungan keluarga. Berdasarkan Analisis Multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat dua variabel bebas yaitu faktor pengetahuan dan faktor dukungan keluarga yang sangat berpengaruh signifikan dengan kepatuhan minum obat. Simpulan pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan keluarga dan dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit jiwa memberikan dampak terhadap kepatuhan minum obat pada orang dengan gangguan jiwa, semakin baik pengetahuan, maka semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat.