This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN CRUMB RUBBER DENGAN MATERIAL PALU DAN FILLER BATU LATERIT TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) Rahmat Mulyadi; M. Hidayat; Karminto
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal Concrete – Binder Course ( AC-BC ) adalah Lapisan yang berguna untuk meneruskan beban menuju ke pondasi. Untuk meningkatkan sifat fleksibilitas, salah satunya dengan penggunaan Crumb Rubber berasal dari limbah ban ukuran lolos saringan No. 4 (4,75 mm) sebagai bahan Tambah. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar aspal optimum campuran AC-BC dan mengetahui pengaruh penambahan Crumb Rubber dan filler batu laterit terhadap nilai karakteristik Marshall serta nilai kadar optimum penambahan crumb rubber pada campuran AC-BC. Tahapan awal penelitian mencari Kadar Aspal Optimum (KAO), kemudian dilakukan penambahan Crumb Rubber kadar 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% terhadap total berat benda uji dan filler batu laterit dengan kadar 5 %. Hasil penelitian didapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 5,4 % dan Nilai stabilitas, VMA, dan MQ tertinggi didapat pada kadar crumb rubber 2 % adalah 1111 kg dan 16,66%, nilai flow tertinggi pada kadar 8 % adalah 13,18 mm, nilai VIM tertinggi pada kadar 4 % adalah 4,96%. Nilai optimum yang dapat digunakan dalam campuran AC-BC adalah 2%. Penggunaan crumb rubber pada campuran AC-BC mampu menahan kelelehan plastis lebih baik dari campuran aspal konvensional.
Pemanfaatan Material Lokal Kutai Barat Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Normal Resha Utami Parasuda; Sujiati Jepriani; M. Hidayat
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.877

Abstract

Pekerjaan konstruksi khususnya perkerasan jalan di Provinsi Kalimantan Timur banyak menggunakan material penyusun seperti agregat kasar dan agregat halus yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan. Sedangkan Kabupaten Kutai Barat memiliki banyak ketersediaan material lokal berupa agregat kasar dan agregat halus yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuat beton. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan material lokal tersebut, yaitu agregat Muara Asa dan Keay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik material lokal Kutai Barat terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton normal. Harapannya, penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan dalam pemanfaatan material lokal di Kalimantan Timur. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder beton dengan ukuran 15 cm ´ 30 cm dan benda uji untuk pengujian kuat lentur beton adalah balok beton dengan ukuran 15 cm ´ 15 cm ´ 60 cm. Pembuatan mix design menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan umur beton 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan variasi batu pecah Muara Asa dan pasir Muara Asa sebesar 11,87 MPa pada umur beton 28 hari serta kuat lentur sebesar 2,838 MPa pada beton umur 28 hari, pada variasi batu pecah Muara Asa dan pasir Keay didapatkan hasil 12,03 MPa dan kuat lentur beton sebesar 3,568 MPa pada beton umur 28 hari.
Abu Daun Bambu Sebagai Bahan Subtitusi Semen Terhadap Kinerja Beton Normal Arkham Iskandar; M. Hidayat; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.880

Abstract

Hasil pembakaran daun bambu akan menghasilkan abu yang mengandung silika (SiO2) yaitu suatu bahan yang juga ada pada semen. Silika berfungsi sebagai pengikat material penyusun beton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beton yang optimal dengan variasi penambahan abu daun bambu. Beton dirancang dengan mutu beton fc’20 MPa dengan variasi penambahan abu daun bambu 0%, 8%, 12%, dan 16% dari campuran semen. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari berbentuk silinder ukuran 10 cm x 20 cm dan pengujian kuat lentur beton dilakukan pada umur 28 hari berbentuk balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa beton yang optimal terdapat pada variasi penambahan abu daun bambu 8% dengan kuat tekan dan kuat lentur beton sebesar 11,51 MPa dan 2,12 MPa