Pelaksanaan pembangunan pekerjaan turap berjangkar di tepi sungai Karang Mumus yang bertujuan untuk menahan beban lateral serta meningkatkan daya dukung sungai agar tidak terjadi gerusan/longsoran. Namun terjadi keruntuhan pada turap berjangkar yang telah dibangun, maka dilakukan analisis dengan tujuan mengetahui penyebab keruntuhan tersebut. Analisis metode perhitungan menggunakan teori Rankine untuk mengetahui nilai tekanan tanah, serta menggunakan program Plaxis 2D V20 untuk mengetahui angka aman dan displacement yang terjadi pada turap. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis yang dilakukan, digunakan turap wika tipe W-350 B dengan panjang turap 14 m, dan panjang angkur 15 m diperoleh nilai tekanan tanah aktif sebesar 547,54 kN, dan tekanan tanah pasif sebesar 1455,981 kN mengalami defleksi sebesar 0,094 m. Nilai defleksi yang terjadi pada turap sepanjang 14 m lebih besar dari nilai defleksi yang di syaratkan yaitu 0,07 m jadi dianggap turap tidak aman. Maka dilakukan analisis ulang dengan penambahan panjang menjadi 16 m, didapatkan defleksi sebesar 0,078 m, lebih kecil dari syaratnya yaitu sebesar 0,08 m, serta diperoleh nilai SF 3,281 > 1,5 maka dapat disimpulkan bahwa setelah penambahan panjang, tebing sungai menjadi stabil.