p-Index From 2019 - 2024
1.578
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERANCANGAN TURAP BERJANGKAR PADA TEPIAN SUNGAI MAHAKAM DI JALAN KH. MAS MANSYUR LOA BAKUNG SAMARINDA Nurul Lailis Sa’adah; Kukuh Prihatin; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan pembangunan turap merupakan salah satu kegiatan untuk menangani kelongsoran yang terjadi pada ruas Jl. KH. Mas Mansyur Loa Bakung Samarinda.Tipe longsoran yang terjadi yaitu translasi dan rotasi karena dipengaruhi oleh medan jalan yang sedikit menanjak dan berada di pinggiran Sungai Mahakam. Longsoran tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan badan jalankarenagerusan air di bawahnyadan beban lalu lintas yang melebihi kelas jalan. Sheet pile yang digunakan yaitu sheet pile baja dengan metode turap berjangkar ujung bebas, dimana kondisi tanah yang bekerja menggunakan teori Rankine. Dari hasil pengujian sondir dan boring diketahui kedalaman tanah keras 11 m dan jenis tanahnya yaitu tanah kohesif (lempung). Dari hasil perhitungan diperoleh panjang turap 8 m dengan penanamanjangkar diambil 1 m di bawah permukaan tanah. Jangkar yang digunakan jangkar baja (tie rod) Ø1,15” dengan tiang pancang baja diameter 35,56 cm dipasang tiap jarak 1,6 m. Untuk dimensi gording H-Beam 200.200.8.12 mm dan stabilitas lereng menggunakan program XSTABLE (metode Bishop) diperoleh angka aman 1,536. Biaya yang diperlukan sebesar Rp. 4.292.224.000(berdasarkan harga tahun 2014).
PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG BORED PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Ida Fitriani; Priyo Suroso; Suryadi
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kapasitas dukung dari tiang bor menggunakan data Standart Penetration Test (SPT) dan data tanah dari hasil uji laboratorium. Perhitungan kapasitas dukung dari tiang bor dimulai dari perhitungan struktur atas kemudian menghitung kapasitas dukung dari tanah kepasiran. Metode perhitungan kapasitas dukung tiang bor menggunakan metode O’Neill and Reese dan AASHTO (1998) kemudian dihitung kapasitas dukung tiang kelompoknya. Berdasarkan kedua metode tersebut ternyata diperoleh hasil yang berbeda. Untuk menghitung kapasitas dukung tiang kelompok menggunakan nilai kapasitas tiang bor dari nilai terkritis dari hasil kedua metode tersebut. Berdasarkan metode O’Neill and Reese diperoleh kapasitas dukung tiang bor adalah 69,44 ton yang diperhitungkan sudah cukup aman menahan beban struktur di atasnya.
PERHITUNGAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN H.A.M. RIFADDIN KEC. LOA JANAN ILIR KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Sumindarto; Priyo Suroso; M. Salmani
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menghitung geometrik dan perkerasan kaku pada ruas Jalan H.A.M. Rifaddin yang merupakan perencanaan pada bentuk fisik jalan, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas.Perhitungan geometrik pada jalan tersebut menggunakan metode Bina Marga sedangkan untuk perhitungan perkerasan kaku menggunakan metode NAASRA. Dari jumlah lalu lintas harian rata-rata pada ruas Jalan H.A.M. Rifaddin didapatkan klasifikasi jalan kelas 1 dengan LHR satuan mobil penumpang 47.345 kendaraan dengan kecepatan rencana 80 Km/jam. Untuk perhitungan alinyemen horizontal diperoleh 20 tikungan yang terdiri dari 15 tikungan dengan jenis SCS dan 5 jenis tikungan SS. Perhitungan alinyemen vertikal didapat 44 lengkung jalan yang terdiri dari 18 lengkung cembung dan 26 lengkung cekung. Sedangkan untuk perhitungan pelebaran tikungan pada jalan tersebut didapat 12 tikungan dengan pelebaran sebesar 0,821 m dan 8 tikungan dengan pelebaran 0,723 m. Hasil perhitungan pada tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) di peroleh tebal 200 mm dan dengan pondasi bawah lapisan beton setebal 100 mm.
ANALISA PENURUNAN KONSOLIDASI METODE PRELOADING DENGAN DAN TANPA PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) PADA PROYEK JALAN TOL BALIKPAPAN – SAMARINDA SEGMEN LIMA STA 20+375 Syahrul Khoirudin Satindra; Muhammad Ridwan; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan bebas hambatan yang dibangun untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi waktu tempuh antara kedua kota tersebut. Namun, pada segmen lima yang terletak di km. 36 Kecamatan Samboja diketahui bahwa kondisi tanah pada area tersebut didominasi tanah lempung lunak. Tanah lempung lunak cenderung memiliki potensi waktu penurunan yang cukup lama karena permeabilitasnya yang sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan perbaikan tanah lunak dengan mengkombinasikan metode preloading dengan prefabricated vertical drain (PVD), sehingga proses penurunan dapat dipercepat secara signifikan. Tujuan studi ini adalah untuk menghitung besar dan lamanya waktu penurunan tanah asli dan metode preloading dengan dan tanpa PVD, serta mengetahui pola pemasangan PVD yang paling efisien terhadap waktu penurunan dengan jarak yang bervariasi. Studi kali ini menggunakan cara manual dan dengan program PLAXIS. Dari hasil perhitungan secara manual diperoleh besar penurunan tanah asli ialah 1,037 m dan dengan metode preloading tanpa PVD ialah 1,370 m dengan lama waktu penurunan ialah 22,069 tahun. Sedangkan waktu penurunan dengan PVD dengan pola dan jarak yang berbeda ialah dari rentang waktu 2-4 bulan lamanya. Selain itu, dari hasil perhitungan PLAXIS dengan waktu yang sama dengan perhitungan manual diperoleh besar penurunan yang tidak begitu jauh dengan hasil perhitungan secara manual. Dari hasil perhitungan juga diketahui bahwa pola segitiga merupakan pola yang paling efisien dari segi waktu penurunan.
PENGGUNAAN SERAT RAMI (BOEHMERIA NIVEA) UNTUK MENINGKATKAN KADAR ASPAL DALAM CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG Oktavia Marbun; Pramono -; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum perkerasan jalan yang dilapisi aspal sering mengalami kerusakan seperti bleeding sehingga dibutuhkan adanya perbaikan untuk mengurangi dampak bleeding dengan memberikan bahan tambah berupa serat selulosa agar dapat menyerap sebagian aspal. Penelitian ini, mencoba mencampurkan serat rami kedalam campuran aspal dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan serat rami sebagai bahan tambah untuk meningkatkan kadar aspal dalam campuran aspal bergradasi senjang. Campuran serat rami yang digunakan adalah 0%, 0.1%, 0.2%, dan 0.3%. Dengan kadar aspal acuan 5%, 5.5%, 6%, 6.5% dan 7% serta penambahan filler sebanyak 9% dan metode yang digunakan adalah dengan menggunakan alat marshall. Berdasarkan hasil analisa pengujian menunjukkan bahwa penggunaan serat rami mempengaruhi nilai kadar aspal optimum. Dimana kadar aspal meningkat sampai batas tertentu yaitu 6.48% dengan serat 0.1% tetapi pada serat 0.2% dan 0.3% terjadi penurunan. Berdasarkan parameter aspal, nilai stabilitas dan VMA masih memenuhi syarat spesifikasi. Tetapi, menyebabkan nilai flow dan VIM menjadi tidak stabil dan tidak dapat memenuhi syarat spesifikasi. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa penggunaan serat rami 0.2% menjadi kadar serat optimum sebagai bahan tambah campuran aspal dan terjadi penambahan kadar aspal sebesar 0.48% terhadap kadar aspal tanpa serat. Hasil tersebut dapat digunakan dalam campuran aspal namun perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk hasil yang lebih akurat.
PERENCANAAN RUAS JALAN LOLENG - MUARA KAMAN ILIR (STA 0+000 s/d 5+000) DI KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ichsan Maulana; Ibayasid; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan jalan pada ruas Jalan Loleng - Muara Kaman Ilir ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tikungan dan kelandaian yang terdapat dari STA 0+000 sampai STA 5+000. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan kecepatan, tikungan dan kelandaian yang memenuhi syarat agar para pengendara aman, nyaman, lancar dan ekonomis. Adapun setelah analisa selesai dilakukan, dilakukan perhitungan tebal perkerasan kaku. Untuk merencanakantebalperkerasankakumakadibutuhkanmetodeyangefisiendanekonomis, metode yang digunakan adalah metode Bina Marga. Dari hasil perencanaan geometrik, didapatkan bahwa tikungan maupun kelandaian sesuai dengan batas aman atau syarat minimum dari teori-teori yang ada, sementara tebal perkerasan kaku pada Jalan Loleng – Muara Kaman Ilir sudah memenuhi standar aman yaitu 17 cm. Maka dengan direncanakannya jalan pada ruas jalan ini, diharapkan menghasilkan insfrastruktur yang efesien.
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA RUAS JALAN TOL SAMARINDA-BALIKPAPAN SEGMEN 2 STA 06+525 – 06+650 Amir Wardana; Priyo Suroso; Budi Nugroho; Raudah Ahmad; Aiun Hayatu
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan dinding penahan tanah (DPT) pada proyek pembangunan ruas jalan tol Samarinda-Balikpapan STA 06+525 – STA 06+650 dilakukan sebagai suatu penanganan dalam mengatasi kelongsoran tanah timbunan lapisan jalan. Perhitungan ini bertujuan untuk menganalisa stabilitas lereng, menentukan tipe DPT yang sesuai, menentukan dimensinya, menghitung beban yang bekerja, menganalisa kontrol stabilitas geser, guling, daya dukung tanah, retaknya konstruksi, dan stabilitas lereng setelah penanganan dengan DPT serta menghitung penulangannya. Perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode irisan Fellenius (1927), koefisien tekanan tanah lateral dengan mempertimbangkan pengaruh gempaberdasarkan RSNI 2833;2013, daya dukung tanah menggunakan teori Vessic (1975), kapasitas dukung tiang pancang menggunakan teori Briaud et al (1985) dan penulangan menggunakan SNI 03-2847-2002. Angka keamanan bidang longsor paling kritis 1,7 dengan tinggi 4,5m dari muka tanah , maka direncanakanDPT tipe kantilever dengan dimensi H=5m, B=3,5m. Didapatkan nilai FKgeser = 1,87; FKguling = 2,84; FKDDT = 0,78; Kontrol retak badan DPT diperoleh tegangan terjadi 854,57 kN/m3, kaki DPT dengan tegangan geser = 478,55 kN/m2dan tegangan tarik = 2459,50 kN/m2, sedangkan tumit DPT memiliki tegangan geser = 207,76 kN/m2dan tegangan tarik = 2185,98 kN/m2; FK minimum stabilitas lereng setelah penanganan =2,20. Digunakan pondasi tiang pancang spun pile prestressed untuk menambah daya dukung tanah dengan diameter = 40cm, panjang = 14m. Bahan material DPT yang digunakan adalah beton bertulang dengan tulangan momen D22mm, tulangan bagi D16mm dan tulangan geser Ø13mm.
Kajian Pondasi Tiang Pancang Pada Dermaga Khusus PT. Pupuk Kaltim Kukuh Prihatin; Armiyanti; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermaga khusus adalah dermaga yang dimiliki oleh PT. Pupuk Kaltim. Dermaga tersebut ditopang pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang baja berdiameter 1,117 m dengan tebal tiang 14 mm. Beban yang bekerja pada dermaga adalah beban horisontal akibat tumbukan dan tarikan kapal, juga beban vertikal akibat berat sendiri dan beban hidup yang bekerja diatasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian terhadap pondasi tiang pancang akibat beban yang bekerja. Metode yang digunakan dalam perhitungan kapasitas dukung aksial tiang pancang berdasarkan data lapangan yaitu Standart Penetration Test (SPT) dengan metode Meyerhof (1976). Untuk kapasitas dukung lateral dicek terhadap tiang pendek/panjang, tiang bebas/terjepit berdasarkan metode Broms. Perhitungan penurunan dilakukan pada tiang tunggal karena jarak antar tiang mendekati 2,5d. Hasil perhitungan kapasitas dukung ijin tiang tunggal (Qa) menunjukkan bahwa diperlukan tiang pancang baja sebanyak 4 tiang/pilecap sejarak 2,75 m dengan kapasitas dukung tiang tunggal secara kelompok (Qsg) sebesar 5042,95 kN mampu memikul beban 1 tiang (P1tiang) sebesar 5029,8 kN. Beban lateral sebesar 27,275 kN mampu dipikul, sehingga tidak diperlukan tiang miring. Penurunan tiang kelompok yang terjadi sebesar 0,039 m.
Pengaruh Perkuatan Tanah Dengan Menggunakan Stone Column Terhadap Potensi Likuifaksi (Studi Kasus Jalan Tol Manado – Bitung sta 39+250) Priyo Suroso; Budi Nugroho; M. Rajiv Yasmuna
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi dapat mengakibatkan kegagalan struktur dan juga dapat mengakibatkan hilangnya kestabilan tanah. Kerusakan – kerusakan yang di akibat oleh gempa bumi di bagi menjadi dua yaitu kerusakan bangunan yang berada diatas tanah dan kerusakan fisik permukaan tanah itu sendiri. Kerusakan – kerusakan tanah secara fisik ialah penurunan tanah (settlement), batu longsor (rockslides), dan likuifaksi (liquefaction). Likuifaksi adalah suatu kejadian dimana tanah mengalami kehilangan kekuatan geser efektif karena meningkatnya tegangan air pori sebagai akibat terjadinya beban siklik (beban gempa) sangat cepat dan dalam waktu sesaat atau getaran dari kendaraan yang bekerja secara berkala. Salah satu metode untuk menganalisis potensi likuifaksi adalah dengan metode National Center Of Eartquake Engineering Research (NCEER) USA, salah satu mitigasi untuk likuifaksi ialah menggunakan stone column, perencanaan stone column dengan menggunakan metode priebe (1995) yang tercantum dalam pada jurnal “the desing of vibro stone column”. Hasil analisis potensi likuifaksi baik dalam kondisi ada ataupun tidak adanya timbunan, likuifaksi terjadi pada kedalaman 0 hingga 29 meter dengan penurunan akibat likufaksi sebesar 0,83 meter, Perbaikan menggunakan stone column dengan diameter sebesar 0,8 meter dan jarak sebesar 2,1 meter dapat meningkatkan sudut geser tanah sebesar 33,96° dan mampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potensi likufaksi secara signifikan.
Analisa Stabilitas Sheet Pile Sebagai Perkuatan Tebing Sungai (Studi Kasus: Sungai Karang Mumus Pada Sta 0+040-Sta 0+160 Kota Samarinda) Ahmad Baihaqi Bafandi; Raudah Ahmad; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.975

Abstract

Pelaksanaan pembangunan pekerjaan turap berjangkar di tepi sungai Karang Mumus yang bertujuan untuk menahan beban lateral serta meningkatkan daya dukung sungai agar tidak terjadi gerusan/longsoran. Namun terjadi keruntuhan pada turap berjangkar yang telah dibangun, maka dilakukan analisis dengan tujuan mengetahui penyebab keruntuhan tersebut. Analisis metode perhitungan menggunakan teori Rankine untuk mengetahui nilai tekanan tanah, serta menggunakan program Plaxis 2D V20 untuk mengetahui angka aman dan displacement yang terjadi pada turap. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis yang dilakukan, digunakan turap wika tipe W-350 B dengan panjang turap 14 m, dan panjang angkur 15 m diperoleh nilai tekanan tanah aktif sebesar 547,54 kN, dan tekanan tanah pasif sebesar 1455,981 kN mengalami defleksi sebesar 0,094 m. Nilai defleksi yang terjadi pada turap sepanjang 14 m lebih besar dari nilai defleksi yang di syaratkan yaitu 0,07 m jadi dianggap turap tidak aman. Maka dilakukan analisis ulang dengan penambahan panjang menjadi 16 m, didapatkan defleksi sebesar 0,078 m, lebih kecil dari syaratnya yaitu sebesar 0,08 m, serta diperoleh nilai SF 3,281 > 1,5 maka dapat disimpulkan bahwa setelah penambahan panjang, tebing sungai menjadi stabil.