p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Ahmad Ardhani Pratama
Departemen Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Kurma terhadap Glukosa Darah Setelah Berbuka Puasa pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Rajabul Haery; Nurfachanti Fattah; Rachmat Faisal Syamsu; Shulhana Mokhtar; Nesyana Nurmadilla; Ahmad Ardhani Pratama
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.19

Abstract

Perubahan kadar glukosa darah merupakan salah satu aspek yang diperhatikan saat sedang berpuasa. Salah satu alternatif makanan pembuka yang digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah adalah buah kurma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kurma terhadap kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berbuka puasa pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang menggunakan metode analitik dengan uji komparatif. Pengolahan uji hipotesis menggunakan uji wilcoxon karena data tidak terdistribusi dengan normal. Alat yang digunakan buku catatan penelitian, ballpoint, glucose blood automatic cek, strip Glucosa sedangkan untuk bahannya menggunakan buah kurma jenis ajwa. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pada mahasiswa kedokteran 2017 Universitas Muslim Indonesia Makassar yang melakukan puasa selam 10 jam memiliki rata- rata kadar glukosa darah 86,02+7,211 mg/dl. Setelah berbuka puasa dengan 3 biji kurma kemudian setelah 15 menit dilakukan pengukuran glukosa darah kembali ke seluruh responden, dan didapatkan kenaikan kadar glukosa darah pada seluruh responden dengan rata-rata 121,24+6,314 mg/dl.Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah saat pre-test dan saat post-test. Kemudian berdasarkan hasil uji wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga disimpulkan terdapat peningkatan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berbuka puasa dengan kurma
Karakteristik Pasien Otitis Media Supuratif Kronik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Periode Juni 2018 – Desember 2021 Syopyanah Sri Puspa; Hermiaty Nasaruddin; Andi Tenri Sanna Arifuddin; Ahmad Ardhani Pratama; Syamsu Rijal
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.221

Abstract

Kasus otitis media supuratif kronik yang sejak dahulu diketahui merupakan penyakit dengan prevalensi yang tinggi bahkan jika tidak ditangani dengan baik dapat mengarah keberbagai komplikasi yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup hingga kematian. Jumlah penderita kecil kemungkinan untuk berkurang bahkan mungkin akan bertambah setiap tahunnya mengingat kondisi ekonomi yang masih rendah, kesadaran masyarakat akan kesehatan yang masih rendah, dan sering tidak tuntasnya pengobatan yang dilakukan oleh pasien. Penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study. Jumlah total penderita OMSK di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar periode Juni 2018 – Desember 2021 adalah sebanyak 50 pasien. Didapatkan hasil bahwa distribusi proporsi tertinggi pasien OMSK berdasarkan usia ada pada kelompok usia 20 – 60 tahun sebanyak 70% dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, berdasarkan jenis kelamin proporsi tertinggi adalah perempuan sebanyak 62% dibandingkan laki-laki sebanyak 38%, berdasarkan keluhan utama proporsi tertinggi adalah otorrhea sebanyak 44% dibandingkan dengan keluhan utama lainnya, berdasarkan lokasi perforasi yang terbanyak adalah pasien dengan perforasi sentral sebanyak 96% dibandingkan marginal dan atik sebanyak 2%, berdasarkan tipe OMSK yang terbanyak adalah pasien dengan OMSK tipe benigna sebanyak 96% dibandingkan maligna sebanyak 4%. Pasien OMSK berdasarkan usia penderita terbanyak adalah umur 20-60 tahun (dewasa), jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan, keluhan utama terbanyak yaitu otorrhea, lokasi perforasi terbanyak yaitu perforasi sentral, tipe OMSK terbanyak yaitu tipe benigna