Andi Kartini Eka Yanti
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo Andi Kencana Batara; Erlin Syahril; Reeny Purnamasari Juhamran; Andi Kartini Eka Yanti; Mochammad Erwin Rachman
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.169

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu masalah klinis yang cukup serius di belahan dunia terutama di kalangan masyarakat. Demam berdarah Dengue (DBD) ini juga merupakan penyakit jangkitan yang diakibatkan oleh salah satu virus dengue yang ialah genus flavivirus keluarga Flaviviridae. Penyakit ini umumnya ditemui di wilayah beriklim tropis serta subtropis di belahan penjuru dunia, mayoritas di wilayah perkotaan serta semi perkotaan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat dari kasus demam berdarah. sebesar 3.747 penderita. Sedangkan kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Wajo tercatat sebanyak 297 kasus. Metode: Bersifat kuantitatif dengan studi deskriptif. Hasil: Dari penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang bagaimana Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2022 dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan 100 sampel. Adapun hasil penelitian yang didapatkan bahwa mayoritas responden tingkat pendidikan Pelajar (49%), Tingkat Pengetahuan (72%) dengan kategori Baik, Sikap (61%) dengan kategori Baik, dan Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Responden yakni nilai P-Value (0,188). Kesimpulan: Dari hasil data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah Pelajar, tingkat pengetahuan responden sudah baik, sikap responden sudah baik serta hubungan tingkat pengetahuan dan sikap responden di Kec. Tempe tidak memiliki hubungan tentang pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Kec.Tempe, Kab.Wajo.
Karakteristik Pasien Osteoarthritis pada Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018-2021 St. Nur Ashilah Nafi’ah; Prema Hapsari Hidayati; Andi Kartini Eka Yanti; Andi Dhedie Prasatia Sam; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.219

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit radang sendi bersifat degenerative yang paling sering/banyak ditemukan didunia dibandingkan dengan jenis radang sendi lainnya. Pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, osteoarthritis sendiri termasuk dalam 10 penyakit disabilitas paling umum pada lansia. Mengetahui karakteristik pasien osteoarthritis pada unit rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018-2021. Penelitian ini menggunakan desain descriptive retrospective study dengan pendekatan cross sectional berdasarkan data sekunder dari rekam medik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2018-2021. Pasien osteoarthritis berdasarkan usia paling banyak adalah dengan kelompok usia manula (>65 tahun) sebanyak 46 pasien, berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 79 pasien, berdasarkan IMT adalah pasien dengan status gizi overweight dan obesitas I sebanyak 38 pasien, berdasarkan lokasi sendi adalah genu sebanyak 114 pasien, berdasarkan grade pada osteoarthritis genu adalah dengan hasil foto radiografi konvensional grade II sebanyak 20 pasien, berdasarkan tingkat pendidikan adalah dengan pendidikan terakhir SMA/Sederajat sebanyak 52 pasien, berdasarkan pekerjaan adalah yang bekerja sebagai IRT sebanyak 56 pasien, dan berdasarkan tatalaksana adalah dengan tatalaksana nonbedah sebanyak 105 pasien. Pasien osteoarthritis paling banyak di temukan pada kelompok usia manula (>65 tahun), perempuan, status gizi overweight dan obesitas I, lokasi sendi pada genu, hasil foto radiografi konvensional grade II, pendidikan terakhir SMA/Sederajat. bekerja sebagai IRT, dan dengan tatalaksana nonbedah
Karakteristik Penderita Hiperurisemia pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 Dinda Dwi Anggreni; Nurhikmawati; Irmayanti Haidir Bima; Andi Kartini Eka Yanti; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.235

Abstract

Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis, yang terjadi akibat jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. World Health Organization (WHO) menyebutkan sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah, yang disebabkan karena peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat, atau gabungan dari keduanya. Peningkatan tekanan darah dikatakan memiliki korelasi positif terhadap peningkatan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar tahun 2019. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan rekam medik sebagai data penelitian. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling. Terdapat 34 pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penderita hipertensi yang disertai hiperurisemia paling banyak ditemukan pada perempuan dengan distribusi pasien 22 orang (64,7%), kelompok usia lansia awal yaitu 46-55 tahun dengan distribusi pasien 14 orang (41,2%), indeks massa tubuh kategori obesitas I dengan distribusi pasien 15 orang (44,1%), pasien hipertensi stage II dengan distribusi pasien 30 orang (88,2%), dan disertai komorbiditas diabetes mellitus tipe 2 yaitu 11 orang (32,4%). Karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 sebagian besar adalah perempuan, berusia 46-55 tahun, indeks massa tubuh obesitas I, mengalami hipertensi stage II, dan disertai diabetes mellitus tipe 2.
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN NEUROPATI DIABETIK DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR Andi Asram; Prema Hapsari Hidayati; Farah Ekawati Mulyadi; Andi Kartini Eka Yanti; Darariani Iskandar
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.25692

Abstract

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang berlebih pada sebagian besar pasien diabetes mellitus. Banyak faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan resiko terjadinya neuropati diabetik, salah satunya adalah hipertensi. Namun, patomekanisme hipertensi menyebabkan neuropati diabetik masih belum diketahui secara pasti. Selain itu, banyaknya penelitian yang masih kontradiksi menyebabkan pentingnya dilakukan penelitian untuk membuktikan hubungan hipertensi terhadap terjadinya neuropati diabetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan terjadinya neuropati diabetik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar pada bulan Juni-September Tahun 2023 menggunakan desain analitik observasional dengan metode case control berdasarkan data sekunder berupa rekam medis. Studi ini mendapatkan 124 sampel data penderita diabetes mellitus dengan 62 sampel mengalamai neuropati diabetik (kelompok kasus) dan 62 sampel tanpa neuropati diabetik (kelompok kontrol). Pada kelompok kasus didapatkan 42 (67,7%) sampel yang hipertensi sedangkan pada kelompok kontrol di dapatkan 27 (43,5%) sampel yang hipertensi. Hipertensi secara signifikan berhubungan dengan neuropati diabetik dengan nilai p  0,011 dan odd ratio 2,722. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan hipertensi dengan terjadinya neuropati diabetik di RS Ibnu Sina Makassar.