p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Irmayanti Haidir Bima
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Fakumi Medical Journal

Karakteristik Penderita Hiperurisemia pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 Dinda Dwi Anggreni; Nurhikmawati; Irmayanti Haidir Bima; Andi Kartini Eka Yanti; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.235

Abstract

Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis, yang terjadi akibat jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. World Health Organization (WHO) menyebutkan sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah, yang disebabkan karena peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat, atau gabungan dari keduanya. Peningkatan tekanan darah dikatakan memiliki korelasi positif terhadap peningkatan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar tahun 2019. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan rekam medik sebagai data penelitian. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling. Terdapat 34 pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penderita hipertensi yang disertai hiperurisemia paling banyak ditemukan pada perempuan dengan distribusi pasien 22 orang (64,7%), kelompok usia lansia awal yaitu 46-55 tahun dengan distribusi pasien 14 orang (41,2%), indeks massa tubuh kategori obesitas I dengan distribusi pasien 15 orang (44,1%), pasien hipertensi stage II dengan distribusi pasien 30 orang (88,2%), dan disertai komorbiditas diabetes mellitus tipe 2 yaitu 11 orang (32,4%). Karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 sebagian besar adalah perempuan, berusia 46-55 tahun, indeks massa tubuh obesitas I, mengalami hipertensi stage II, dan disertai diabetes mellitus tipe 2.
Analisis Karakteristik dan Pola Pemberian MPASI Anak Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Soroako Aulia Putri Apriliani; Djauhariah Arifuddin; Nesyana Nurmadilla; Fadli Ananda; Irmayanti Haidir Bima
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.270

Abstract

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan padat, semi padat dan makanan lunak (disiapkan secara lokal ataupun diproduksi secara komersial) yang diberikan kepada anak-anak usia 6-23 bulan untuk melengkapi ASI. Untuk mengetahui karakteristik dan pola pemberian MPASI pada anak usia 6-24 bulan. Metode penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 59 persen anak diberikan MPASI lokal, 3 persen MPASI pabrikan dan 38 persen MPASI gabungan. Pada usia pemberian MPASI sebanyak 86 persen tepat. Pemberian tekstur MPASI usia 6-8 bulan 95 persen tepat, usia 9-11 bulan 60 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 90 persen tepat. Pemberian porsi MPASI usia 6-8 bulan semua ibu memberikan MPASI secara tepat, usia 9-11 bulan 97 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 46 persen tepat. Pemberian frekuensi MPASI usia 6-8 bulan 99 persen tepat, usia 9-11 bulan 98 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 97 persen tepat. Pemberian frekuensi makan selingan usia 6-23 bulan 73 persen tepat. Pemberian MPASI secara aman dan higienis 99 persen diberikan secara aman dan higienis. Pola pemberian MPASI pada wilayah kerja Puskesmas Soroako secara keseluruhan diberikan sesuai anjuran, namun pemberian tekstur MPASI usia 9-11 bulan dan porsi MPASI usia 12-23 bulan banyak yang tidak tepat.