Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Kulit Kemiri Sebagai Bahan Subtitusi Agregat Halus Dalam Pembuatan Paving Block Martha Manganta; Jhon Asik; Muhammad Idris; Agus Salim
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v3i2.4503

Abstract

      Beton adalah bahan konstruksi yang umum digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, termasuk pembuatan paving block. Campuran beton standar melibatkan agregat kasar, agregat halus, semen, dan air. Namun, inovasi dalam bahan tambahan beton terus berkembang untuk meningkatkan kualitas dan kinerja beton. Salah satu bahan tambahan yang menarik adalah kulit kemiri, yang dikenal memiliki struktur keras yang berbentuk menyudut. Kulit kemiri memiliki potensi untuk mengisi rongga-rongga pada beton dan meningkatkan daya serap beton. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penambahan kulit kemiri dalam campuran beton terhadap sifat daya serap dan kekuatan paving block beton. Studi ini mencakup lima variasi dengan persentase penambahan kulit kemiri yang berbeda, yaitu 0%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Masing-masing variasi dianalisis melalui pembuatan 70 benda uji berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 cm x 10,5 cm x 21 cm, yang diuji pada usia 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit kemiri dalam campuran beton mengakibatkan penurunan nilai kuat tekan paving block beton. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh struktur berongga kulit kemiri yang mengurangi kekuatan beton. Namun, hasil yang menarik adalah peningkatan daya serap beton dengan penambahan kulit kemiri. Kulit kemiri yang berongga dapat menyerap air dengan baik, yang dapat mengurangi risiko genangan air pada permukaan paving block saat hujan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kulit kemiri sebagai bahan tambahan dalam beton memiliki potensi untuk meningkatkan daya serap, meskipun dengan sedikit pengorbanan dalam hal kekuatan. Oleh karena itu, penambahan kulit kemiri dapat menjadi pertimbangan dalam proyek konstruksi di mana daya serap dan resistensi terhadap genangan air menjadi faktor penting. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dan uji lapangan untuk memahami implikasi praktis penggunaan kulit kemiri dalam aplikasi konstruksi yang berbeda