This Author published in this journals
All Journal Habitat
Prastyo, Eko Edi
Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Kemitraan Antara Perum Perhutani Dengan Masyarakat Desa Hutan (Studi Kasus Program PKPH di Desa Kucur Dau, Kabupaten Malang) Prastyo, Eko Edi; Hidayat, Kliwon
HABITAT Vol 27, No 3 (2016)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.892 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2016.027.3.16

Abstract

Penyesuaian program PHBM menjadi (Pola Kemitraan Pengelolaan Hutan) PKPH yang dilaksanakan di Desa Kucur dengan 2 jenis kegiatan yaitu kemitraan penggarap lahan “Tetelan” dengan kemitraan penyadap getah pinus. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan dan menganalisis pola kemitraan dan aksesibilitas petani desa hutan dalam kemitraan bagi hasil pada program PKPH di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang, 2) menganalisis tingkat kesesuaian penerapan program PKPH berdasarkan kelestarian hutan oleh petani masyarakat desa hutan di Desa Kucur, 3) menganalisis perbedaan tingkat pendapatan dari sistem kemitraan Penggarap lahan ‘Tetelan” dengan sistem kemitraan Penyadap Getah Pinus dalam program PKPH di Desa Kucur. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 petani dan beberapa Informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian ini menunjukan program PKPH  dijalankan oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan Desa Kucur dengan berlandaskan kesepakatan perjanjian yang isinya menjelaskan pengelolaan hutan yang lestari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangakan aksesibilitas untuk masyarakat desa hutan yang ingin ikut PKPH dijalankan secara adil dan terbuka. Tingkat kesesuaian implementasi program PKPH di Desa Kucur berdasarkan kelestarian hutan pada kemitraan penggarap lahan “Tetelan” adalah berada pada kategori sedang, sedangkan pada kegiatan penyadapan pinus berada pada kategori baik. Tingkat pendapatan kegiatan penggarap lahan “Tetelan” per bulan adalah sebesar Rp442.540, pendapatan ini lebih besar daripada tingkat pendapatan kegiatan penyadap getah pinus per bulan sebesar Rp245.500.