This Author published in this journals
All Journal Jurnal An-Nur
Amelia Kemala Sari
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penyakit ‘Ain dari Perspektif Hadits dan Relevansinya dengan Media Sosial (Kajian Hadits Tematik) Amelia Kemala Sari; Zailani Zailani; Usman Usman
Jurnal An-Nur Vol 10, No 2 (2021): Jurnal An-Nur Desember 2021
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v10i2.15554

Abstract

Penelitian ini berjudul “Penyakit ‘Ain dari Perspektif Hadits dan Relevansinya dengan Media Sosial (Kajian Hadits Tematik)”. Dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam banyak terdapat hadits-hadits mengenai penyakit ‘ain. Penyakit ‘ain berasal dari tatapan yang dilontarkan dengan hati yang hasad dan juga berasal dari kekaguman seseorang yang melihat sesuatu. Penyakit ‘ain dapat merugikan orang-orang yang berada disekeliling kita dan diri sendiri, bahkan penyakit ‘ain dapat terjadi melalui media sosial. Penyakit ‘ain dapat mempengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi kesehatan, dan ‘ain dapat menyebabkan gangguan fisik yang berbahaya hingga mengancam nyawa. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu, bagaimana hakikat penyakit ‘ain perspektif  hadits Nabi dan bagaimana relevansi penyakit ‘ain dengan media sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian perpustakaan (library research). Hasil dari penelitian ini adalah hadits tentang hakikat dari penyakit ‘ain yang diteliti berkualitas shahih. Hakikat dari penyakit ‘ain yaitu, bahwa penyakit ’ain itu benar adanya dan para ulama melarang untuk mengingkarinya, penyakit ‘ain datang dari pandangan dengki dan juga datang dari rasa kagum terhadap seseorang. Hakikat lainnya, penyakit ‘ain dapat mendahului takdir dengan atas izin Allah ta’ala. Relevansi penyakit ‘ain dengan media sosial yaitu, ‘ain dapat timbul dari jiwa seseorang meskipun tanpa melihat langsung, bahkan Ibnu Qayyim mengatakan orang buta pun dapat menimbulkan penyakit ’ain. Jadi penyakit ‘ain dapat terjadi hanya melihat melalui foto atau video tanpa melihat orangnya secara langsung.