This Author published in this journals
All Journal Jurnal An-Nur
Taufiqurrahman Taufiqurrahman
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Tematik Hadis-hadis Konservasi Alam Perspektif Ilmu Ma’anil Hadis Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Zailani Zailani; Wilaela Wilaela
Jurnal An-Nur Vol 11, No 2 (2022): Jurnal An-Nur Desember 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i2.19977

Abstract

Penelitian ini berawal dari kegelisahan penulis terhadap eksploitasi secara berlebihan terhadap sumber daya alam, penebangan liar, perburuan terhadap satwa langka yang dilindungi dan yang lainnya mengakibatkan berbagai permasalahan terhadap lingkungan. Hal ini akan menjadi penyebab terjadinya rentetan bencana alam seperti; banjir, tanah longsor, pemanasan global, kekeringan yang berkepanjangan, dan menjadi faktor utama punahnya satwa langka yang dilidungi. Persoalan ini tentu membutuhkan sebuah solusi, Dalam hadis Rasulullah SAW terdapat hadits di mana Rasulullah pernah membuat suatu daerah larangan yang mana di dalamnya hewannya tidak boleh diburu dan tumbuhannya tidak boleh diambil, yang mana konsep ini terdapat kemiripan dengan konservasi alam yang ada sekarang. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana konsep konservasi alam dalam hadis? Dan bagaimana relevansi konsep himaa pada masa Nabi dengan konsep konservasi alam yang ada seakarang? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk kegiatan penelitian perpustakaan (Library Research). Data di kumpulkan menggunakan metode kajian hadits tematik, atau dikenal dengan metode maudhu‟i. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari observasi dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Hasil penelitian ini yaitu konservasi alam dalam perspektif hadis adalah himaa yang mana Nabi pernah membuat suatu kawasan lindung di Naqi yang di dalamnya dilarang untuk berburu dan menebang pepohonan dan mengelola kawasan tersebut untuk kepentingan kaum muslimin secara umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Dan konsep himaa dapat dikatakan relevan dengan Konservasi Alam yang ada sekarang baik itu berupa kawasan konservasi, taman nasional, suaka alam, hutan lindung dan suaka margasatwa. Alasannya karena keduanya sama-sama berbentuk kawasan lindung yang ditetapkan oleh khalifah/pemerintah untuk kepentingan umum dan menimbulkan maslahat jangka panjang, termasuk mencegah bencana seperti kekeringan pada musim kemarau atau banjir dan longsor pada musim hujan.