Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelestarian Pemanfaatan Daun Lontar Berbasis Kearifan Lokal Bagi Kaum Muda Di Desa Watoone Paulus Ricardo Lose Sabhu; Apolonais Gai; Yohana Fransiska Medho
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Juli - September
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3722

Abstract

Kerajinan tangan dari daun lontar adalah bentuk seni yang unik dan berharga yang telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia terutama di NTT. Kerajinan daun lontar telah  digunakan dalam berbagai acara pada zaman dahulu. Namun seiring kemajuan teknologi saat ini, pengembangan potensi pemanfaatan sumber daya alam diperlukan. Kerajinan tangan dari Daun lontar adalah potensi yang harus dikembangkan karena persebaran yang cukup luas hampir diseluruh wilayah NTT khususnya di kabupaten Flores Timur. Dalam beberapa tahun terakhir Saat ini kerajinan tangan dari daun lontar sudah mulai berkurang akibat pengaruh budaya luar yang terus menerus digerus oleh perkembangan zaman Tujuan dari adanya kegiatan pemberdayaan  ini untuk membentuk kembali kelompok kerajinan serta memberikan pelatihan pembuatan kerajinan  yang melibatkan anak muda dari desa Watoone agar tetap melestarikan kerajian yang telah menjadi bagian dari budaya serta mengedukasi  masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya pelestarian  kerajinan  tangan dari daun lontar. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode observasi dan pelatihan dengan pendekatan sosial dan budaya yang menekankan pada partisipasi aktif serta komunikasi dengan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan seperti tahap persiapan, tahap pelatihan dan tahap evaluasi. kerajinan yang dihasilkan sodong, glokat, liwa, tas dan kipas. Sodong digunakan untuk menyimpan beras, glokat tempat untuk sesajian nenek moyang saat mau panen dan tanam, liwa untuk menapis beras serta menyimpan jagung, tas untuk menyimpan keperluan kebun dan kipas untuk menyalakan api. Dampak dari adanya kegiatan pemberdayaan ini adalah terbentuknya kembali minat anak muda untuk mencintai kerajinan tangan.