Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JAMBI MASA KOLONIALISME DAN IMPERIALIASME SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH: STUDY KASUS PERKEBUNAN KARET DI BATANGHARI (1906-1942) Muhammad Hidayat; Reka Seprina
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 1 No. 3 (2022): Kajian Ilmu Pendidikan Sejarah, Sejarah, & Sosial
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v1i3.18331

Abstract

Kabupaten Batanghari merupakan salah satu dikenal dengan hasil perkebunan karet yang tinggi, sehingga menjadikan daerah ini sebagai salah satu pemasok ekspor terbesar dari pulau Sumatera. Belanda secara garis besar menguasai perkebunan Karet di Kabupaten Batanghari yang dimana bagian dari keresidenan jambi. dalam pemerintahan kolonial Belanda 1906. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana perkebunan Karet di Kabupaten Batanghari pada masa Kolonial dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perkebunan Karet di Kabupaten Batanghari dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Sumber pembelajaran ini juga sangat penting untuk peserta didik karena dengan adanya bahan ajar mengenai perkebunan Karet di Kabupaten Batanghari peserta didik akan mengetahui nasionalisme bangsa dalam mempertahankan wilayahnya dari kolonial.
JAMBI MASA KOLONIALISME IMPERIALISME SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH: STUDY KASUS SISTEM PEMERINTAHAN BELANDA TAHUN 1615-1942 Siti Sholekhah; Reka Seprina
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 1 No. 2 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah dan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v1i2.18339

Abstract

Jambi merupakan salah satu wilayah yang tidak terlepas dari keinginin Belanda yang ingin menguasai Jambi seutuhnya dan menjadikan wilayah Jambi sebagai koloni di Asia Tenggara dengan menjadikan Jambi sebagai wilayah keresidenan, hal ini membawa Jambi mengalami perubahan dalam bidang pemerintahannya. Pemerintahan kolonial Belanda resmi menguasai Jambi ketika runtuhnya kesultanan Jambi, maka pada tahun 1906 berdiri keresidenan pertama di Jambi sehingga secara resmi Jambi dibawah pemerintahan kolonial Belanda. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana sistem pemerintahan Belanda di Jambi yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian yang digunakan dalan penulisan artikel ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemerintahan Belanda dapat dijadikan sumber pembelajaran khususnya sejarah. Sumber pelajaran memikili peranan yang sangat penting bagi peserta didik karena dengan menjadikan sistem pemerintahan Belanda sebagai sumber pembelajaran dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air terhadap bangsa serta dengan belajar sejarah mereka akan mengenal sejarah yang terdapat dilingkungkan sekitarnya.
JAMBI MASA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH: STUDY KASUS PERANAN SULTAN THAHA DALAM PERANG GERILYA (1858 – 1904) Suci Meilany; Reka Seprina
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 1 No. 3 (2022): Kajian Ilmu Pendidikan Sejarah, Sejarah, & Sosial
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v1i3.18437

Abstract

Kedatangan Belanda ke Jambi membawa reaksi Sultan Thaha bersama rakyat untuk menentang kekuasaan Belanda di wilayah Jambi. Sehingga pembatalan perjanjian yang pernah di sahkan memicu timbulnya perlawanan antara Sultan Thaha dengan Belanda yang di dukung oleh rakyat Jambi. Perlawanan ini disebut dengan perang Gerilya. Meotode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Sultan Thaha bersama rakyat dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah bagi peserta didik. Sehingga dapat meningkatkan pola pikir peserta didik untuk berpikir secara kritis dan dapat menumbuhkan karakter peserta didik terhadap peranan tokoh perjuangan di masa lalu, serta menumbuhkan kesadaran sejarah bagi tiap peserta didik. Menjadikan pembelajaran sejarah akan lebih bermakna.
PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA RUMAH BATU OLAK KEMANG DI JAMBI KOTA SEBRANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JAMBI Febriani Febriani; Reka Seprina
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 1 No. 2 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah dan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v1i2.18551

Abstract

Cagar Budaya Rumah Batu Olak kemang didirkan Pangeran Wirokusumo sebagai tempat untuk menetap dan menyebarkan agama islam di Jambi Kota Sebrang tepatnya Desa Olak Kemang. Bangunan ini mulai dibuat pada masa kolonial uniknya pada masa itu bahan bangunan rumah batu ini menjadi yang pertama diantara rumah lainnya  karena yang lain masih menggunakan kayu dan papan. Selain itu arsitektur bangunan menggunakan unsur Melayu, Tionghoa dan Eropa. Penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana Pemanfaatan Cagar Budaya Rumah Batu Olak Kemang Jambi Kota Sebrang sebagai sumber belajar bagi mahasiswa pendidikan sejarah Universitas Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemanfaatan Cagar Budaya Rumah Batu Olak Kemang  memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran sejarah yaitu pembelajaran  dilakukan diluar kelas lebih cepat mengingat, adanya wujud nyata  benda peninggalan sejarah memberikan rasa ingin tau yang tinggi dan peserta didik mempunyai kebebasan mengeksplorasi Cagar Budaya Rumah Batu Olak Kemang. Selain itu melalui kunjugan Cagar Budaya Rumah Batu Olak Kemang Jambi Kota sebrang diharapkan  peserta didik dapat dengan bijak melestarikan, menjaga dan memanfaatkan warisan budaya  lokal Jambi