Ketergantungan terhadap impor yang semakin tinggi menyebabkan diperlukan upaya peningkatan produksi kedelai nasional, termasuk di provinsi Jawa Tengah yang menjadi salah satu provinsi sentra produksi kedelai Indonesia, salah satu sentra produksi kedelai adalah Kabupaten Grobogan. Biaya tinggi diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi usahatani kedelai. Upaya peningkatan produksi kedelai saat ini mengalami tantangan adanya potensi meningkatnya biaya produksi, sehingga posisi daya saing kedelai menjadi lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis fungsi biaya produksi dari input yang digunakan dalam usahatani kedelai dengan pendekatan fungsi produksi. Penelitian dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Data yang dicari dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diambil menggunakan teknik survei yakni mewawancarai petani dengan panduan kuesioner, sedangkan data sekunder diambil pada instansi terkait. Sampel ditentukan secara acak di lokasi penelitian sejumlah 50 petani. Teknik analisis data menggunakan analisis fungsi produksi Cobb Douglas kemudian dirumuskan fungsi biaya produksinya. Dari hasil penelitian usahatani kedelai dapat disimpulkan: (1) Hasil analisis fungsi produksi, menunjukkan ada lima variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi yakni: luas lahan, pupuk ponska, benih kedelai dan racun prevaton, sedangkan pupuk urea dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata, (2) Hasil estimasi fungsi biaya dengan pendekatan fungsi produksi, menunjukkan tingkat produksi, sewa lahan, harga pupuk ponska, harga benih, dan harga prevathon berpengaruh nyata terhadap biaya produksi usaha tani kedelai, sedangkan untuk upah tenaga kerja dan harga pupuk urea berpengaruh nyata terhadap biaya produksi usaha tani kedelai.