Y.B.Suwasono Heddy
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DEKAMON Sartika Rihanna; Y.B.Suwasono Heddy; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat menurunkan kesuburan bi- ologis tanah, sehingga diperlukan upaya pe- ningkatan kesuburan tanah dengan cara menggunakan pupuk organik. Salah satu permasalahannya ialah kandungan unsur hara yang rendah. Peningkatan serapan hara dapat dilakukan melalui zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing dan zat pe- ngatur tumbuh Dekamon terhadap pertum- buhan dan hasil tanaman kacang buncis dan 2) Mendapatkan dosis pupuk kotoran kambing dan konsentrasi zat pengatur tum- buh Dekamon yang tepat dan dapat me- ningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Malang. Penelitian menggunakan Ranca- ngan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil peneli- tian menunjukkan bahwa perlakuan berba- gai dosis pupuk kotoran kambing dan zat pengatur tumbuh Dekamon mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman buncis se- cara terpisah atau tidak memberi pengaruh secara bersamaan. Perlakuan pupuk koto- ran kambing dan zat pengatur tumbuh De- kamon berpengaruh terhadap panjang tanaman (28 hst sampai 42 hst), jumlah daun dan jumlah cabang (21, 28, 35 dan 42 hst), luas daun, bobot kering total tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan bobot per hektar. Pembe- rian pupuk kotoran kambing sampai dengan dosis 40 ton/ha meningkatkan bobot per hektar sebesar 5,88 ton/ha. Bobot per hektar pada pemberian zat pengatur tum- buh Dekamon menunjukkan hasil tertinggi dengan dosis 2 cc/l yaitu 32,97 ton/ha. Kata Kunci : tanaman buncis, dosis pupuk, pupuk kotoran kambing, zat pengatur tumbuh Dekamon
PERBANYAKAN KANGKUNG LOMBOK (Ipomea- repants) MELALUI STEK DALAM BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM Hendra Simarmata; Didik Hariyono; Y.B.Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. Khusus kangkung Lombok, tanaman ini hanya bisa tumbuh dengan baik di tempat yang basah alias berair, seperti sawah, telaga, danau, waduk, atau mata air. Kangkung Lombok merupakan tanaman yang sifatnya merambat.Tujuan penelitian ini adalah. Untuk mengetahui interaksi antara sistem perbanyakan dengan cara stek dan komposisi media tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung Lombok. Penelitian  telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April  hingga Mei 2015 di Desa Ngijo Kecamatan karangploso, Kabupaten Malang. Percobaan dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Perlakuan pertama adalah stek dan perlakuan kedua ialah komposisi media tanam, dimana masing masing perlakuan akan diulang sebanyak tiga ulangan. Hasil penelitian media tanam dan stek pada tanaman kangkung Lombok berpengaruh nyata terhadap panjang dan hasil panen, sedangkan parameter lain tidak berpengaruh nyata. Interaksi media tanam tanah kompos dan arang sekam dengan perbandingan ½ :1:1 dan stek pucuk (A1B4) berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman kangkung Lombok.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica Oleraceae Var Botrytis L.) MELALUI PENAMBAHAN DAN WAKTU PEMBERIAN URIN SAPI FERMENTASI Rizki Eka Fitriani Faisol; Medha Baskara; Y.B.Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga kubis-kubisan (Cruciferae) yang berasal dari Eropa. Meskipun kubis bunga telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun perkembangannya tidak sepesat kubis krop atau petsai. Salah satu kendala ialah penyediaan hara bagi tanaman melalui pemupukan. Pemupukan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penambahan konsentrasi dan waktu pemberian urin sapi fermentasi yang tepat terhadap produktivitas tanaman Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.). Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kubis bunga varietas LOLA, biourin sapi, pupuk NPK, dan air. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dan diulang sebanyak 3 kali. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014, di Kelompok Tani Langgeng Mandiri Dusun Dadapan – Desa Pandanrejo - Kecamatan Bumiaji - Kota Batu. Konsentrasi dan waktu pemberian urin sapi fermentasi yang optimal didapatkan pada perlakuan 50 ml l-1 air (1 minggu 1 kali) (S5) dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrytis L). Semakin rendah konsentrasi urin sapi fermentasi dan semakin lama interval aplikasi urin sapi fermentasi akan memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrytis L).
PENGARUH PEWIWILAN DAN APLIKASI KOMBINASI PUPUK DAUN DAN KCL PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) Dessy Wulansari; Koesriharti Koesriharti; Y.B.Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas unggulan yang dibutuhkan oleh masyarakat karena memiliki vitamin dan nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Badan Pusat Statistika Pertanian menyatakan bahwa selama tahun 2009-2013 produksi tomat di Indonesia mengalami peningkatan. Namun peningkatan produksi tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas. Tomat menjadi salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan terutama dalam hal peningkatan produksi dan kualitas. Hal ini karena petani masih terfokus pada peningkatan hasil dibanding peningkatan kualitas. Rendahnya kualitas buah yang dihasilkan disebabkan beberapa hal diantaranya adalah varietas, kultur teknis, pemberantasan hama penyakit serta pemupukan (Wasonowati, 2011). Untuk meningkatkan produksi dan kualitas, berbagai upaya dapat dilakukan diantaranya melalui kegiatan mekanis dan kimiawi yaitu pewiwilan dan pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menentukan pewiwilan dan aplikasi kombinasi pupuk daun dan KCl yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdapat 10 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 30 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngepeh, Desa Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Juli-Oktober 2015. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pewiwilan dan aplikasi kombinasi pupuk daun dan KCl pada pertumbuhan dan hasil  tanaman tomat. Hal ini terlihat pada parameter jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot segar per buah, dan diameter buah. Sementara itu pewiwilan berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah buah per tandan, dan fruit set. Sedangkan aplikasi kombinasi pupuk daun dan KCl berpengaruh pada parameter jumlah bunga per tandan dan fruit set.
PENGARUH NAUNGAN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Noviyanti Ambar Dewi; Eko Widaryanto; Y.B.Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu sayuran unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Keterbatasan lahan, cuaca buruk, serangan hama dan penyakit, menyebabkan rendahnya produksi cabai rawit. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan dilakukan suatu perbaikan lingkungan hidup pada tanaman, dalam hal ini adalah tanaman cabai rawit, yaitu dengan memanipulasi lingkungan fisik dengan pembuatan naungan penutup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tiga varietas cabai rawit pada beberapa tingkat naungan. Serta untuk mengetahui interaksi antara pengaruh naungan pada 3 varietas cabai rawit.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 – Mei 2015 di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang akan digunakan dalam penelitian adalah perlakuan penggunaan tingkat naungan dan di uji pada tiga varietas cabai rawit. Perlakuan N0 (Tanpa naungan), N1 (Naungan 20%), N2 (Naungan 40%), N3 (Naungan 60%) sebagai petak utama, sedangkan tiga varietas cabai rawit sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tingkat naungan berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan indeks klorofil, serta komponen hasil yang mencakup umur berbunga 50%, jumlah bunga, jumlah buah, fruit set, serta bobot buah. Sedangkan perlakuan macam varietas berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan indeks klorofil pada 60 hst, serta komponen hasil. Interaksi hanya terjadi pada jumlah daun dan luas daun pada pengamatan 56 hst.