Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata

EFISIENSI EFISIENSI BANK RAKYAT INDONESIA (BRIS), BANK SYARIAH MANDIRI (BSM), DAN BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (BNIS) SETELAH MERGER MENJADI BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Fertika Puspita Dewi; Aldi Mustopa
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 2 No 1 (2023): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia (BNIS) setelah Merger menjadi Bank Syariah Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank hasil merger antara PT. Bank BRI Syariah (BRIS), PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT. Bank BNI Syariah (BNIS). Merger telah menjadi alternatif untuk memperbesar ukuran bisnis. Salah satu aspek kinerja perkembangan perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari parameter efisiensi. Efisiensi merupakan cara untuk mengukur kinerja yang memperhitungkan input-output suatu unit kegiatan ekonomi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Setelah itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketidakefisienan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI). Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara meningkatkan kinerja efisiensi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Intermediasi, dimana penentuan variabel input dan output bank berdasarkan kepada fungsi bank sebagai media intermediasi antara surplus unit dan defisit unit. Variabel input ini meliputi simpanan ( ), modal ( ) dan biaya operasional ( ), sedangkan variabel-variabel outputnya terdiri dari pembiayaan ( ), pendapatan operasional ( ). Pada penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah resmi melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) dinyatakan masih belum efisien (inefisien) dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 0.983 (<1).Efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia (BNIS) setelah Merger menjadi Bank Syariah Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank hasil merger antara PT. Bank BRI Syariah (BRIS), PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT. Bank BNI Syariah (BNIS). Merger telah menjadi alternatif untuk memperbesar ukuran bisnis. Salah satu aspek kinerja perkembangan perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari parameter efisiensi. Efisiensi merupakan cara untuk mengukur kinerja yang memperhitungkan input-output suatu unit kegiatan ekonomi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Setelah itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketidakefisienan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI). Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara meningkatkan kinerja efisiensi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Intermediasi, dimana penentuan variabel input dan output bank berdasarkan kepada fungsi bank sebagai media intermediasi antara surplus unit dan defisit unit. Variabel input ini meliputi simpanan ( ), modal ( ) dan biaya operasional ( ), sedangkan variabel-variabel outputnya terdiri dari pembiayaan ( ), pendapatan operasional ( ). Pada penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah resmi melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) dinyatakan masih belum efisien (inefisien) dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 0.983 (<1).
Faktor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Rizky Fadillah; Aulia Sri Otami; Basyirah Ainun; Fertika Puspita Dewi
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 2 No 2 (2023): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Setiap investor menjadikan harga saham sebagai tolak ukur untuk keputusan pendanaan. Hal ini dikarenakan harga saham dianggap dapat menjadi cerminan keberhasilan manajerial dalam pengelolaan Perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor yang menjadi penyebab terjadinya fluktuasi Harga Saham melalui beberapa indikator yang menjadi variabel dalam penelitian ini yakni Earning Per Share, Total Asset Turnover, Price Earning Ratio dan current ratio. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh dari Earning Per Share, Total Asset Turnover, Price Earning Ratio dan current ratio terhadap harga saham di Perusahaan Syariah yang Listed di Jakarta Islamic Index 70. Melalui Teknik purposive sampling dengan pengamatan perusahaan dari periode 2019-2021 didapat sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 perusahaan. Dibantu dengan alat statistik SPSS untuk melakukan pengujian terhadap data yang didapat sehingga diperoleh hasil berupa secara parsial ditunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan JII70, Total Asset Turnover (TATO) mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan JII70, Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan JII70, Current ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan JII70. Namun secara simultan semua variabel yang dijadikan variabel dalam penelitian ini dinyatakan berpengaruh terhadap harga saham.
DIGITALISASI DIGITALISASI DATA PRASARANA WILAYAH UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN TASIKMALAYA Fertika Puspita Dewi; Rizka Azkiya Megawati; Liana Dewi; Pupun Saepul Rohman; Dewanto Rosian Adhy
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 2 No 2 (2023): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalisasi Data Prasarana Wilayah untuk Mendukung Pengembangan Infrastruktur Kabupaten Tasikmalaya. Pengelolaan data Infrastruktur wilayah membutuhkan energi yang besar. Jumlah data dalam variasi dan volume sangat besar. Dinamika data juga berkembang dengan cepat. Perubahan kondisi karena umur dan kebutuhan perlu dicatat dengan akurat dan valid. Infrastruktur sendiri merupakan asset yang sangat berharga dan mempengaruhi dalam setiap kebijakan karena menyangkut kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Kondisi tersebut menunjukkan pentingnya informasi terkait infrastruktur. Saat ini informasi dan data infrastruktur tersebar dalam tempat dan format. Kondisi ini menyulitkan dalam mengelola apalagi menjadikan acuan dalam melakukan evaluasi maupun pengambilan kebijakan. Perlu sebuah upaya digitalisasi informasi data infrastruktur. Digitalisasi ini perlu untuk mendapatkan akurasi, keamanan, validasi dan kemudahan dalam pengelolaan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah sistem informasi infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu alat untuk proses digitalisasi data prasarana wilayah. Sistem yang dibangun mampu menampung data infrastruktur sesuai ketentuan dan standar. Data dalam variasi dan volume besar dapat dikelola dengan baik. Hasil akhir sistem adalah mampu melakukan pencarian data dengan cepat dan akurat, membuat laporan data infrastruktur per lokasi, waktu dan jenis. Sistem dapat dikembangkan dengan membangun reporting berbasis grafik yang dapat menudahkan dalam evaluasi dan pengambilan kebijakan.