Neti Yuliandari
Universitas Kadiri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Tebu (Saccharum Officinarum L) Sistem Ratoon Cane (RC) Dan Sistem Plant Cane (PC) di Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Neti Yuliandari; Widi Artini; Eko Yuliarsha Sidhi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5059

Abstract

This research analyses differences in production cost levels between Ratoon Cane sugarcane farming and the Plant Cane system. The research was conducted in Gondang Village,Plosoklaten District, Kediri  Regency. The research was carried out from March to May 2023. Respondents were determined using a saturated sampling method. The number of respondents in this study were 10 who were Ratoon Cane (RC) system sugar cane farmers and 10 who were Plant Cane (PC) system sugar cane farmers. Thus, the total number of respondents was 20 farmers. The data analysis method was carried out using qualitative and quantitative analysis. From the results of research and data analysis, it can be obtained that the production costs used for Plant Cane sugar cane farming are higher than for Ratoon Cane sugar cane farming, namely an average per hectare of IDR57,623,212. Meanwhile, the average Ratoon Cane sugar cane farmer per hectare is only IDR46,240,466. There is a difference in production between Ratoon Cane and Plant Cane sugar cane farming in Gondang Village, Plosoklaten District, Kediri Regency, in 2021-2022. The average production per ha of Ratoon Cane farming is 828 quintals, and Plant Cane sugar cane farming is 908 quintals. Thus, it will affect revenue, namely IDR72,233,663 Ratoon Cane sugar cane and Rp78,314,663 Plant Cane sugar cane. There is a difference in revenue of IDR6,081,000 per hectare. Ratoon Cane's sugar cane farming income is IDR25,993,196, higher than Plant Cane's IDR20,691,450.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan tingkat biaya produksi antara usahatani tebu Ratoon Cane dengan sistem Plant Cane. Penelitian dilakukan di Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan mulai Bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2023. Penentuan responden menggunakan metode sampling jenuh, jumlah responden pada penelitian ini 10 orang responden petani tebu sistem Ratoon Cane (RC) dan 10 orang responden petani tebu sistem Plant Cane (PC). Dengan demikian jumlah responden keseluruhan sebanyak 20 orang petani. Metode analisis data yang dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian dan analisa data, dapat diperoleh hasil bahwa penggunaan biayao produksi usahatani tebu Plant Cane lebih tinggi dibanding dengan usahatani tebu Ratoon Cane yaitu rata-rata per hektar sebesar Rp57.623.212,-.Sedangkan petani tebu Ratoon Cane rata-rata per hektar hanya sebesar Rp46.240.466.. Terdapat perbedaan produksi antara usahatani tebu Ratoon Cane dan Plant Cane di Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri pada tahun 2021-2022. Rata-rata produksi per ha usahatani Ratoon Cane sebesar 828 kuintal dan usahatani tebu Plant Cane sebesar 908 kuintal. Dengan demikian akan berpengaruh terhadap penerimaan yaitu sebesar Rp72.233.663 tebu Ratoon Cane dan sebesar Rp78.314.663 tebu Plant Cane. Terdapat selisih penerimaan sebesar Rp6.081.000,- per hektar. Pendapatan usahatani tebu Ratoon Cane sebesar Rp25.993.196,- lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani tebu Plant Cane sebesar Rp20.691.450.