Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Lima Pilar Strategi Penanganan Stunting Melalui Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) Dengan Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal Ni Made Wiasty Sukanty; M. Thonthowi Jauhari; Junendri Ardian; Baiq Fitria Rahmiati; Jukhairiatun Anwariah; Erna Sari; Baiq Amelia Eka Helvyana Putri
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i3.5193

Abstract

Angka kejadian stunting di Kabupaten Lombok Tengah masih di atas batas yang ditetapkan WHO. Salah satu cara untuk mencegah stunting yaitu dengan memenuhi kebutuhan gizi balita, salah satunya melalui asupan protein. Keong sawah merupakan sumber pangan lokal tinggi protein yang mudah ditemui di Kabupaten Lombok Tengah, namun masyarakat belum memanfaatkannya dengan maksimal. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat olahan pangan berbahan dasar sumber pangan lokal yaitu nuget keong sawah, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengemasan produk. Kegiatan diadakan di Desa Jelantik dengan jumlah peserta 18 orang. Tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting diukur menggunakan kuesioner pre test dan post test yang diuji menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai α = 0,05. Hasilnya yaitu 11 orang mengalami peningkatan pengetahuan. Hasil ini secara statistik memiliki nilai p = 0,005. Dengan kata lain, terjadi peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan. Selama kegiatan berlangsung peserta terlihat sangat antusias yang ditandai dengan peserta dapat menjawab pertanyaan pemateri dengan baik dan adanya umpan balik berupa beberapa pertanyaan dari peserta. Pada sesi demo masak nuget keong sawah, peserta diminta untuk memberi penilaian mengenai warna, aroma, tekstur, dan rasa nuget keong sawah. Rata-rata masyarakat suka terhadap warna, tekstur, dan rasa nuget keong sawah, namun agak suka pada bagian rasa. Dari kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai stunting dan pengemasan produk, dan pemanfaatan sumber pangan lokal untuk mengatasi stunting.
Penerapan Lima Pilar Strategi Penanganan Stunting Melalui Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) Dengan Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal Ni Made Wiasty Sukanty; M. Thonthowi Jauhari; Junendri Ardian; Baiq Fitria Rahmiati; Jukhairiatun Anwariah; Erna Sari; Baiq Amelia Eka Helvyana Putri
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i3.5193

Abstract

Angka kejadian stunting di Kabupaten Lombok Tengah masih di atas batas yang ditetapkan WHO. Salah satu cara untuk mencegah stunting yaitu dengan memenuhi kebutuhan gizi balita, salah satunya melalui asupan protein. Keong sawah merupakan sumber pangan lokal tinggi protein yang mudah ditemui di Kabupaten Lombok Tengah, namun masyarakat belum memanfaatkannya dengan maksimal. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat olahan pangan berbahan dasar sumber pangan lokal yaitu nuget keong sawah, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengemasan produk. Kegiatan diadakan di Desa Jelantik dengan jumlah peserta 18 orang. Tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting diukur menggunakan kuesioner pre test dan post test yang diuji menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai α = 0,05. Hasilnya yaitu 11 orang mengalami peningkatan pengetahuan. Hasil ini secara statistik memiliki nilai p = 0,005. Dengan kata lain, terjadi peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan. Selama kegiatan berlangsung peserta terlihat sangat antusias yang ditandai dengan peserta dapat menjawab pertanyaan pemateri dengan baik dan adanya umpan balik berupa beberapa pertanyaan dari peserta. Pada sesi demo masak nuget keong sawah, peserta diminta untuk memberi penilaian mengenai warna, aroma, tekstur, dan rasa nuget keong sawah. Rata-rata masyarakat suka terhadap warna, tekstur, dan rasa nuget keong sawah, namun agak suka pada bagian rasa. Dari kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai stunting dan pengemasan produk, dan pemanfaatan sumber pangan lokal untuk mengatasi stunting.
Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Kadar Gula Darah Lansia Prediabetes Di Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Mandalika Junendri Ardian; Solehah, Novia Zuriatun; Isasih, Widani Darma; M. Thonthowi Jauhari; Rizqika Mahardika
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No 4 (2024): Agustus
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v5i4.477

Abstract

Low Impact Aerobics is a form of physical exercise that can increase strength, flexibility and muscle growth in a simple, cost-effective, fun and safe way. Previous research also shows that aerobic exercise has a significant impact on reducing blood glucose levels. This study aims to examine the impact of Low Impact Aerobic exercise on blood glucose levels in a group of elderly people who have prediabetes and are over 60 years old at the Mandalika Social Home for the Elderly (PSLU). This research uses quantitative methods with a One-Group quasi-experimental design. Pretest-Posttest Design to evaluate the effect of Low Impact Aerobic exercise on blood glucose levels in the elderly population suffering from prediabetes and aged over 60 years at the Mandalika Social Home for the Elderly (PSLU). The sampling method in this study used a purposive sampling method and data collection used sinocare to measure blood glucose levels before and after the intervention was given. The results of data analysis using the Paired T-Test showed a p value = 0.001, which shows that there is a significant difference in blood glucose levels before and after implementing Low Impact Aerobic exercise. Based on these findings, it can be concluded that Low Impact Aerobic exercise has a positive impact in reducing blood glucose levels from 160.30 mg/dl to 132.80 mg/dl in elderly people with prediabetes at the Mandalika Social Home for the Elderly (PSLU).