Nono, M.Eng.Sc, Ir.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN SLURRY SEAL UNTUK PEMELIHARAAN PERKERASAN JALAN Nono, M.Eng.Sc, Ir.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8579.221 KB)

Abstract

ABSTRAKSesuai dengan bertambahnya umur, perkerasan akan mengalami penurunan kondisi. Penurunan kondisi akan lebih cepat terjadi apabila beban kendaraan yang cenderung jauh melampaui batas dan disertai dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Selama ini pemeliharaan umumnya dilaksanakan menunggu kondisi tidak mantap sehingga berakibat pemeliharaan menjadi tidak efisien dan mahal. Berdasarkan atas tuntunan pengguna jalan serta dalam upaya mengoptimalkan penglolaan jalan maka pemeliharaan jalan sebaiknya dilakukan dengan preventif. Pemeliharaan preventif adalah penerapan penanganan sebelum terjadi penurunan kondisi yang signifikan. Makalah ini mengkaji salah satu terknologi bahan untuk pemeliharaan preventif, yaitu Slurry Seal. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literature dan selanjutnya melaksanakan pengkajian di laboratorium serta melakukan uji coba secara kecil dilapangan. Hasil penelitian menunjukan Slurry Seal dengan tipe gradasi Type II yang menggunakan aspal Emulsi Cationic Slow Setting-1 hard (CSS-1h) memiliki ketahanan terhadap pelelehan dan nilai abrasi hasil tes dengan Wet Track Abrasion Test (WTAT) cukup baik. Hasil pengamatan pada saat pelaksanaan uji coba skala kecil dilapang, aplpikasi teknologi Slurry Seal di lapangan memiliki workabilitas cukup baik.Kata kunci : Slurry Seal, aspal emulsi, penurunan kondisi perkerasan, pemeliharaan jalan, prefentif.
KARAKTERISASI KETAHANAN RUTTING ASPAL KERAS KELAS PENETRRASI BERDASARKAN KRITERIA KELAS KINERJA Nono, M.Eng.Sc, Ir.; Hermandi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 3 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.16 KB)

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, spesifikasi aspal  keras saat ini masih berdasarkan kelas penetrasi. Nilai penetrasi mengindikasikan nilai konsistensi aspal yang pada perkerasan jalan beraspal digunakan sebnagi indikator empiris dari sifat kerentanan rutting dan kelelahan bahan pengingkat aspal. Secara mekanis, nilai penetrasi tidak dapat secara langsung digunakan dalam suatu perhitungan yang mengindikasikan kinerja perkerasan jalan,  terutama rutting. Hal ini berbeda dengan spesifikasi bahan pengikat aspal berdasarkan kelas kinerja dalam Superior Performing Asphalt Pavement (SUPERPAVE), yang dikembangkan dibawah projek the Strategic Highway Research Program (SHRP). Spesifikasi ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan mekanis dan berbasis kinerja, sehingga sudah mengakomudir perbedaan temperature maksimum, medium dan minimum dari perkerasan jalan dalam kaitannya dengan kinerja. Meskipun spesifikasi kelas kinerja lebih realistik, namun penerapannya di Indonesia mendapati kendala, di antaranya kendala keterbatasan peralatan uji yang memadai dari segi kualitas maupum kuantitas. Sebagai jalan keluar maka perlu dikaji karakteristik aspal keras kelas penetrasi yang memiliki kesetaraan karakteristik dengan spesifikasi kelas kinerja. Metodologi penelitian dil laksanakan dengan cara melakukan kajian leteratur dan selanjutnya melaksanakan pengujian di laboraturium terhadap karakteristik beberapa contoh aspal keras, baik berdasarkan spesifikasi kelas penetrasi maupun kelas kinerja dengan menggunakan Dynamic Shear Rheometer (DSR) untuk Fresh Rutting, untuk kemudian dikorelasikan. Hasil penelitian menunjukan kolerasi yang signifikan antara temperature maksimum kelas kinerja dengan nilai penetrasi dan titik lembek. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa setiap aspal keras kelas penetrasi dapat memiliki ketahanan rutting (deformasi) yang setara dengan kelas kinerja yang di inginkan dengan cara membatasi titik lembeknya.Kata kunci : aspal keras, spesifikasi kelas penetrasi, rutting, spesikasi kelas kinerja, titik lembek
CAMPURAN BERSPAL PANAS LAPIS ULTRA TIPIS UNTUK ALTERNATIF PEMELIHARAAN PREVENTIF PERKERASAN LENTUR Nono, M.Eng.Sc, Ir.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.492 KB)

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pemeliharaan pada perkerasan sangatlah sangat diperlukan agar umur layanan perkerasan jalan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan hal tersebu maka diperlukan upaya untuk mengoptimalkan strategi pemeliharaan jalan, yaitu dengan penyelenggaraan pemeliharaan preventif. Makalah ini membahas teknologi campuran beraspal panas lapis ultra tipis untuk alternatif pemeliharaan preventif perkerasan lentur. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literatur dan selanjutnya melaksanakan pengujian di laboratorium. Hasil penelitian diperoleh bahwa campuran beraspal panas lapis ultra tipis dengan gradasi rapat dengan rongga dalam campuran target sekitar 5% memiliki kualitas cukup baik, yang ditunjukkan dengan nilai stabilitas Marshall > 1000 kg dan nilai pelelehan (flow) berkisar antara 3-4 mm atau memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi Michigan. Disamping itu, dengan memiliki stabilitas Marshall > 1000 kg maka memenuhi spesifikasi campuran lapis permukaan Laston modifikasi. Khusus untuk campuran beraspal panas lapis ultra tipis dengan gradasi bawah diperlukan perbaikan nilai sisa, yaitu dengan menggunakan bahan tambah anti pelupas atau penggunaan bahan pengisi seperti kapur. Berhubung dalam perencanaan campuran serta aplikasi teknologi ini relatif sama dengan aplikasi Laston yang selama ini digunakan maka dapat dipertimbangkan sebagai alternatif teknologi campuran beraspal panas untuk pemeliharaan preventif. Namun demikian untuk mengetahui kinerja teknologi ini terhadap pengaruh beban kendaraan serta lingkungan maka sebaiknya dilakukan uji coba skala lapangan.Kata kunci :  Campuran beraspal panas, lapisan ultra tipis, gradasi rapat, pemeliharaan preventif, perkerasan lentur.