Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKn di Kelas 10 SMA Negeri 11 Medan Jojor Tamba; Evi Susilawati; Juwita Fauziah
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 1, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v1i2.2672

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah hasil peningkatan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn dan untuk mengetahui bagaimana rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas 10 SMA Negeri 11 Medan. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat tersebut antara lain kurangnya daya tarik materi, metode pengajaran yang monoton, dan kurangnya keterkaitan materi PPKn dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dampaknya adalah menurunnya minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut, yang dapat berpengaruh pada minat belajar mereka. Dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa, digunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), di mana guru memberikan siswa kesempatan yang luas untuk menentukan topik masalah yang relevan dengan materi pembelajaran, meskipun guru telah mempersiapkan materi yang akan dibahas dalam pelajaran. Proses pembelajaran difokuskan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran PBL di SMA Negeri 11 Medan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Guru PPKn yang menggunakan model PBL mendapatkan respon yang baik dari siswa, di mana siswa aktif dalam proses belajar-mengajar, bertanya dengan aktif, dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan tepat saat diskusi. Model pembelajaran PBL juga mendorong siswa menjadi lebih rajin dalam mengerjakan tugas dan memberikan motivasi yang tinggi untuk belajar. Siswa merasa lebih mudah dalam memecahkan masalah dan mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki.