Dachlan, A.Tatang
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN PENGARUH MODULUS RESILIEN DAN KEPADATAN MEMBAL, TERHADAP KEKUATAN DAN KEAWETAN PERKERASAN BERASPAL PANAS Dachlan, A.Tatang; Sjahdanulirwan, M.Sjahdanulirwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.179 KB)

Abstract

ABSTRAKKinerja campuran beraspal panas biasanya diukur antara lain dengan parameter Marshall, namun belakangan ini perkembangan spesifikasi campuran beraspal dituntut harus memenuhi parameter lain seperti rongga dalam campuran berdasarkan kepadatan membal (refusal density), serta uji modulus elastisitas. Tuntutan tersebut yang disimulasikan dalam suatu kinerja struktur perkerasan jalan, harus kuat dan awet.hasil percobaan lapangan dan kajian laboratorium terhadap campuran beraspal menunjukan bahwa untuk memenuhi persyaratan kinerja tersebut, agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan gradasi tertentu dengan memperhatikan posisi kurfa Fuller dan aspalnya harus lebih tahan terhadap beban berat yaitu memiliki titik lembek yang relative tinggi atau penetrasi rendah. Hasil percobaan lapangan membuktikan bahwa campuran beraspal yang dirancang dengan kepadatan membal disertai dengan mutu bahan yang memenuhi persyaratan, dapat mencapai umur rencana. Hasil uji coba laboratorium terhadap campuran AC-WC dan AC Base menunjukan bahwa gradasi campuran yang memotong kurfa Fuller mempunyai nilai stabilitas Modulus Elastisitas yang lebih tinggi. Nilai Modulus Elastisitas dapat diperkirakan berdasarkan Marshall Quotient dengan salah satu factor kalibrasi. Makalah ini menguraikan lebih rinci aspek kekuatan dan keawetan perkerasan beraspal, ditinjau dari Modulus Elastisitas, kepadatan membal, temperature serta campuran dan kinerjanya.Kata kunci : perkerasan beraspal, modulus elastic, Marshall, kepadatan membal, kekuatan, keawetan
PEMANFAATAN PASIR MERAPI UNTUK BETON MUTU TINGGI -, Lasino; Dachlan, A.Tatang; Setiady, Rudy
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.343 KB)

Abstract

ABSTRAKPeristiwa meletusnya Gunung api Merapi di Yogyakarta (2010) sampai saat ini masih terus mengancam wilayah sekitarntya dengan adanya banjir lahar dingin. Kejadian tersebut telat menyebabkan berbagai dampak, baik social, ekonomi, transportasi, psikologis masyarakat, dan sebagainya, tetapi di lain pihak, bencana tersebut menyiksakan jutaan kubik material vulkanik yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Material tersebut adalah berupa pasir yang tersebar keberbagai wilayah sesuai dengan alur sungai dari pumcak (hulu)  sampai ke hilir sungai dengan jumlah yang sangat besar. Selanjutnya dalam rjangka  panjang, perlu dikembangkan pemanfaatan pasir tersebut sebagai bahan kontrusi, terutama beton semen.penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan pasir Merapi untuk beton mutu tinggi secara optimal dan tahan trhadp pengaruh lingkungan agresif. Berdasarkan uji laboraturium diperoleh hasil bahwa beton menunjukan nilai yang sangat baik sesuai dengan standard beton mutu tinggi. Kuat tekan mutu pada umur 28 hari dengan faktor air-semen 0,30 dapat mencapai 50,295 Mpa, dengan nilai dengan nilai MOE (Modulus  Elastisitas) sebesar 4,31 x 103MMPa, sedangkan hasil uji lainnya diperoleh data kuat lekat dengan tulangan polos sebesar 7,09 MPa, dan tulangan deform/sirip sebesar11,62 MPa, serta hasi uji pemeabilitasi, seluruh benda uji dapat memenuhi syarat kekedapan/tidak rembes. Hasil ini memberikan indikasi bahwa pasir Merapi dapat dikembangkan sebagai bahan pembuatan beton mtu tinggi, dengan kadar pasir sekitar 35% terhadap berat total agregat.Kata kunci :  Material Merapi, optimalisasi pasir, beton mutu tinggi, bahan konstruksi, kondisi lingkungan
KAJIAN KEKESATAN PERMUKAAN PERKERASAN JALAN BETON ASPAL, BETON SEMEN, DAN BETON KARPET Sjahdanulirwan, M. Sjahdanulirwan; Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.194 KB)

Abstract

ABSTRAKSalah satu parameter penting untuk memenuhi aspek fungsional terkait dengan keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan raya adalah ketahanan gesek antara permukaan ban kendaraan dan permukaan perkerasan jalan. Laju kecepatan suatu kendaraan yang relatif cepat di jalan, pada saat-saat tertentu dapat melaju lebih cepat sesuai dengan perilaku manusia. Karakteristik permukaan perkerasan jalan yang selama ini ditetapkan perlu dijaga. Bila permukaan perkerasan jalan cenderung menjadi licin, perlu segera ditangani agar tidak mengakibatkan kecelakaan yang akan menimbulkan kerugian dan mengancam keselamatan jiwa. Pemenuhan pada aspek struktural perkerasan atau kekuatan saja terhadap beban lalu-lintas pada umumnya tidak menjamin bahwa karakteristik permukaan jalan akan sesuai dengan tuntutan keselamatan berkendara. Dalam tulisan ini diuraikan kecenderungan perubahan sifat-sifat permukaan jalan dari waktu ke waktu, yang memberikan indikator keamanan berkendara. Kekesatan permukaan perkerasan beton aspal baru dan beton semen baru di uji menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT). Perencanaan batas kekesatan yang dianggap kritis dapat diperkirakan dengan mengekstrapolasi seri data kekesatan terhadap akumulasi beban lalu lintas. Penurunan kekesatan pada permukaan perkerasan beton semen (tanpa beton karet) 1,6 kali relatif lebih cepat daripada perkerasan beton aspal. Penurunan kekesatan permukaan beton semen yang menggunakan ukuran butir maksimum 19 mm (3/4 inci) 1,1 kali lebih cepat daripada dengan ukuran butir maksimum 37 mm (1 1/2 inci). Penurunan kekesatan permukaan beton semen 1,7 kali lebih cepat daripada perkerasan beton karet. Perana parutan karet ban bekas memberikan sumbangan yang cukup baik dalam meningkatkan kekesatan permukaan perkerasan jalan beton semen. Kata kunci :  kekesatan permukaan perkerasan, beton aspal, beton semen, keselamatan jalan
KINERJA PERKERASAN JALAN BETON SEMEN DENGAN SERAT POLIMER SINTETIS Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 3 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17667.043 KB)

Abstract

ABSTRAKBeton semen Portland dianggap sebagai material yang relatif rapuh, karena bila mengalami tarik yang melampaui kuat tarik lentur; beton tanpa perkuatan akan retak. Beton dengan bahan tambahan serat sintetik sebagai perkerasan jalan menjadi suatu alternatif karena berdasarkan literature telah membuktikan bahwa kinerja perkerasan tersebut menunjukan keunggulannya. Uji coba skala penuh perkerasan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerjanya setelah dimonitor selama dua tahun. Hasil uji coba laboratorium dan lapangan dibandingkan dengan perkerasan jalan beton konvesional, termasuk aspek-aspek selama pelaksanaan uji coba. Hasil uji coba laboratorium menunjukan pola keruntuhan beton yang relatif lebih tahan, dapat menyerap energy lebih besar, lebih efektif digunakan pada struktur dengan luas area yang lebih besar seperti lantai jembatan dan pengerasan jalan. Hasil evaluasi lapangan menunjukan bahwa serat polomer sintetis adalah beton dapat menghambat penyebaran retak yang relatif besar, memiliki daktilitas yang sangat tinggi dan untuk struktur berbentuk slab dapat meningkatkan kapasitas lentur setelah retak awal beton. Panjang slab dapat dibuat sekitar (7-15) meter.Kata Kunci : serat polimer sintetik, beton serat, beton konvesional, daktilitas, perkerasan jalan beton, beton bertulang serat (BBS)
Pengujian Ketahanan Agregat Terhadap Bentur Dengan Alat Impact Test Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan No 2 (1987)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian bentur atau impact test adalah salah satu cara pengujian pada agregat sebagi bahan perkerasan jalan. Pengujian bentur ini direncanakan untuk mengevaluasi keuletan (toughness) dari agregat atau ketahanan agregat menjadi fraksi yang lebih kecil yang diakibatkan oleh beban atau benturan yang berulang sebagai simulasi dari beban bergerak pada perkerasan jalan (lalu lintas). Pengujianiini bermanfaat serta dapat dilakukan dalam waktu singkat dan bahkan dapat dilakukan di tempat pelaksanaan atau quarry batu karena peralatannya mudah dipindahkan (portable).
ALTERNATIP PENGUJIAN AGREGAT BERBUTIR HALUS UNTUK BAHAN JALAN DENGAN METODA PENGUJIAN EKIVALENSI Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan No 1 (1991)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian Ekivalensi Pasir dimaksudkan sebagai salah satu metoda yang cukup cepat untuk pengujian agregat berbutir atau pasir alam atau tanah dilapangan yang ditunjukan dengan sejumlah proporsi debu halus atau bahan yang menyerupai tepung.
KAJIAN PERANCANGAN PERKERASAN JALAN BETON PRATEGANG Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 1 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22673.462 KB)

Abstract

ABSTRAKPerancngan perkerasaan jalan beton prategang (pre-stressed concrete) untuk jalan raya sampai saat ini belum banyak dikembangkan secara luas di Indonesia, tetapi beberapa negara maju sudah sejak lama melakukan sejumlah eksperimen dan aplikasi untuk jalan raya. Dalam tulisan ini disajikan kajian perancangan perkerasan beton prategang untuk jalan raya yang direkomendasikan oleh The American Concrete Institut (ACI325.7R-88) peracnangan ini diaplikasikan pada tahun 2009 dalam suatu uji coba sekala penuh yaitu beton cor ditempat yang diberikan gaya prategang dengan sitem pasca tarik (post-tension). Uji coba berlokasi dijalan nasional dengan lalu lintas relatif berat diruas jalan Buntu-Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Perancangan ini dimaksudkan sebagai alternatif dalam merancang perkerasan beton prategang yang ppraktis mengikuti rekomendasi ACI 325.7R-88 disesuaikan dengan kondisi musim dan kelembabban di Indonesia dalam perhitungan diuraikan contoh menemukan lembar celah ekspansi akibat siklus temperatur dan kelembabban perkerasan beton, serta kesesuaian lendutan vertikal yang aman berdasarkan interasi tebal panel, kuat tekann beton akibat prategang, tegangan fleksuralbeton akibat curling, warping, beban lalul lintas, dan tegangan kritis akibat friksi tanah dasar. Hasil monitoring uji coba skala penuh sampai tahun pertama, menunjukan kinerja yang baik dan belum terlibat rongga dibawah slab dan masalah transfer beban. Kata Kunci : beton prategang, kuat tekan, modulus beton, perkerasan beton, prategang pasca-tarik, slab beton
Studi Survai Penelitian Kondisi Perkerasan Jalan untuk Penelitian Perkerasan Jalan Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 9 No 3 (1992)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menguraikan suatu studi pengembangan metode penilaian kondisi / apis permukaan ja lan, yang sejak tahun 1988 dilakukanpada penelitian perkerasanja lan, yaitu sebagai bagian dari pada program kerja sama penelitian antara Pusat Penelitian dan Pengembanga n Jalan dengan TRL (Transport and Research Laboratory), lnggris. Berbagai prosedur dan formulir standar yang te/ah ada sebelumnya dapat digunakan untuk kegiatan suatu survai dengan mencatat berbagai kerusakan dan kondisi. Tingkat ketelitian pencatatan sering ka/i erat kaitannya dengan tujuan survai, tetapi da/am beberapa ha/ diperlukan survai yang lebih detail dan mempunyai ketelitian yang lebih tinggi. Pengumpulan data pada . penelitian perkerasan yang dilaksanakan ini di/akukan sampai dengan tiga tahap, di mana bahwa dalam tiga tahap tersebut diharapkan sudah dapat memenuhi kebutuhan studi ini. Beberapa contohprosedur survai telah dipelajari. Sebagai hasilnya ada/ah telah tersusunpetunjuk survai kondisi Tahap-1, Tahap-2 dan Tahap-3, dikenal dengan PCS-1, PCS-2 dan PCS-3, sebagaimana diuraikan pada uraian selanjutnya. Disamping itu diuraikan j uga hal-hal yang berkaitan dengan pengaturan/pengorganisasian survai serta hal-hal yang dialami pada saat penerapannya. Cara pelaksanaan yang dipilih mendekati cara yang diuraikan pada TRRL Over­ seas Road Note 1, tetapi dengan penilaian bentuk kerusakan retak yang lebih mendetai/. Klasifikasi retak yang digunakan pada survai Tahap-1 ini diambil dari prosedu r yang sama dengan yang telah diterapkan pada proyek JKR-TRRL, di Malaysia. Penggunaan k/asifikasi kerusakan dan penekanan pada nilai kuantitatifnya didasarkan pada hasil pengukuran-pengukuran, dengan maksud untuk mengurangi penyimpangan penilaian sehingga dapat memperbaiki tingkat kebenaran data yang dikumpulkan. Pada survai ini tidak dilakukan upaya untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan, karena ha/ ini hanya dapat dilakukan mela/ui penyelidikan yang mendalam termasuk pengujia n struktural dan pengambilan contoh (pembuatan / ubang) serta penguasaa n pengetahuan tentang sifat-sifat bahan. Meskipun demikian, pengalaman menunjukkan bahwa dengan melihat ada atau tidak adanya kerusakan-kerusakan tertentu serta pengetahuan tentang posisi kerusakan yang terjadi, misalnya apabi/a dikaitkan dengan po/ a la/u lintas, maka terjadinya penyebab kerusakan akan mudah dapat dikenali atau diidentifikasi.
KOREKSI NILAI LENDUTAN PER - KERASAN JALAN DENGAN ALAT BENKELMAN BEAM Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 9 No 4 (1993)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prosedur pengujian lendutan sesaat atau transient deflection dengana/at Benkelman Beam adalah salah satu metode pengukuran lendutan perkerasan jalan yang digunakan oleh Pusat Utbang Jalan, TRRL- lnggris dan negara - negara /ainnya. Pengukuran lendutan yang biasa digunakan adalah /endutan balik, yaitu besarnya lendutan vertikal suatu permukaan j alan akibat dihilangkannya beban. Lendutan sesaat adalah besarnyalendutan vertika/ akibat lewatnyabeban. Berbeda dengan pengukur an lendutan balik yang selama ini digunakan Bina Marga untuk salah satu tujuan penilaian struktur perkerasanjalan atau untuk tujuan perencanaan teknik perkerasan baru atau lapis tambahan di atas perkerasan lama. Pengukuran lendutan-sesaat ini lebih didasarkan pada penilaian adanya ketidak seragaman lapis perkerasan yang ada di bagian bawahnya, sehingga dengan mengukur lendutan sesaat diharapkan akan diperoleh suatu nilai lendutan yang sesuai dengan kondisi beban la/u lintas yang mela/uinya. Pada pengukuran lendutan balik, maka sedikitnya ada unsurbeban statis yang menekan titik uji sertapengukurannya relatip lebih lama dibandingkan dengan pengukuran lendutan sesaat. Dari hasil penelitian ini ternyata diper/ukan suatu cara pengukuran yang sesungguhnya perlu direvisi agar hasil-hasil pengukuran ini dapat dika/ibrasi secara lebih tepat dan dapat dilaporkan sebagai nilai lendutan perkerasan jalan yang sudah dikoreksi pada suhu standar 3SJ C.
KONDISI BAHU JALAN TERHADAP PERKERASAN DAN TINJAUAN SPESIFIKASI BAHAN Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 10 No 2 (1993)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahu jalan yang merupakan bagian dari DAMAJA (Oaerah Manfaat Jalan) berfungsi sangat penting antara lain: sebagai daerahpenahan landas pada saat kendaraan perlu berhenti darurat. sebagai syarat kebebasan samping, sebagai penunjang utama struktur perkerasan, sebagai penghubung melintang drainase sebelum mencapai saluran tepi, serta dalam keadaan tertentu sering digunakan sebagai tempat pejalan kaki dan perlengkapan pengatur lalu lintas. Bentuk bahu, kondisi bahu dan ukuran bahu akan mempengaruhi persepsi pengemudi selama menjalankan kendaraan sehingga akan mempengaruhi kapasitas jalan . Untuk mengukur sejauh mana pengaruhnya terhadap kerusakan struktur perkerasan jalan , maka dilakukan suatu penelitian terhadap bahu jalan , sedangkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kapasitas, dilakukan perlakuan terhadap bahu jalan dengan memberikan variasi jarak rintangan terhadap tepi perkerasan sebagai simulasi lebar bahujalan yang ada. Dari hasil penilaian terhadap ruas-ruas jalan terbatas sebanyak empat lokasi tampak bahwa rata-rata perbedaan tinggi antara kedudukan tepi perkerasan jalan dengan bahujal an mempunyai kedalaman yang sangat bervariasi. Kedudukan posisi sambungan antara tepi perkerasan dengan bahu jalan selalu diperoleh perbedaan yang lebih rendah pada bahu jalan . Kerusakan bentuk sompal pada tepi perkerasan jalan disebabkan oleh perbedaan tinggi antara tepiperkerasan dengan tepi bahujalan yang cukup besar. Kerusakan sompal yang lain disebabkan oleh kondisi perkerasan yang lemah akibat adanya kerusakan terdorong (pushing). Lokasi yang menggambarkan kerusakan bahu berbentuk amblas diakibatkan oleh kondisi setempat yang di sebabkan oleh bekas galian saluran atau bekas bangunan utilitas lain yang tidak sempurna pemadatannya. Kondisi kerusakan lain masih dilakukan identifikasi sehingga diperoleh hasil yang lebihjelas . Dari hasil pengukuran kecepatan kendaraan dengan variasi rintangan pada bahu jalan be/um mendapatkan hasil yang jelas, namun dari hasil pengukuran distribusi jejak roda menunjukkan bahwa kendaraan akan cenderung mengambil arah jalan lebih ke tengah sehingga diperkirakan dapat mengurangi kebebasan samping pada kendaraan lain dari arah yang berlawanan atau kendaraan searah yang akan menyiap. Pengumpulan data tentang bahu jalan terutama untuk bahan berbutir sampai saat ini adalah merupakan hasil awal. Hasil yang lebih teruji masih memerlukan tambahan datayang lebih banyak sehingga diharapkan akan mendapatkan gambaran kinerja bahujalan yang menggunakan bahan berbutir dengan lebih baik