Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Keterlambatan Proyek Jatibarang Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) di PT Pertamina EP Aset 3 Arifin, Setya Intan Fitria; Margana, Ade Suryatman; Murniati, Sri
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.625 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4164

Abstract

Keterlambatan proyek yang tidak ditangani dengan segera dapat berpengaruh terhadap kualitas kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu diketahui penyebab-penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlambatan proyek berdasarkan perhitungan nilai tingkat kegagalan (failure) dan risiko-risiko yang terjadi. Metode FTA digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi perisitiwa kegagalan, menentukan penyebab peristiwa kegagalan, mengklasifikasikan AND/OR, dan membuat diagram fault tree pada keterlambatan proyek Jatibarang. Berdasarkan hasil analisis diagram fault tree, diketahui bahwa proyek Jatibarang telah mengalami keterlambatan selama tiga bulan, ini disebabkan oleh tiga belas kejadian dasar (sebelas kejadian dasar disebabkan oleh faktor kontraktor dan dua kejadian dasar disebabkan oleh faktor owner) dan nilai reliabilitas pada proyek Jatibarang ini sebesar 0,59. Hal tersebut berarti proyek dalam keadaan hampir tidak bekerja tetapi masih terselamatkan.
Analisis Manajemen Perawatan Menggunakan Perhitungan Distribusi Weibull Dan Metode Fmea Pada Ac Package Di Gerbong PT. KCI Juanda Tamba, Ivana Amelia; Margana, Ade Suryatman; Prasetyo, Bowo Yuli
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5392

Abstract

KCI sebagai anak perusahaan dari PT.KAI yang beroperasi sejak 15 September 2008 memiliki AC package untuk pengkondisian udara dalam setiap gerbongnya. Seiring berjalannya waktu AC package dapat mengalami kerusakan yang di sebabkan dari faktor umur mesin hingga faktor-faktor lainnya. Data kerusakan pada 6 rangkaian gerbong AC package yang dihimpun pada September 2013-2014 dari PT. CIKAMI selaku kontraktor perbaikan AC package tersebut. Manajemen perawatan dibutuhkan untuk menciptakan sistem yang bekerja dengan ideal dan semestinya untuk menentukan perawatan mesin AC package sudah baik. Faktor-faktor kerusakan yang terjadi pada AC package perlu diketahui terlebih dahulu seperti kebocoran pada kompresor, terdapat uap air pada filter dryer dll. Kemudian data tersebut diolah dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). FMEA perlu diklasifikan dengan penilaian resiko yang terdiri dari severity, occurrence dan detection ke dalam skala prioritas yang telah ditentukan yaitu RPN (Risk Priority Number). Selanjutnya, memilih kerusakan komponen terparah yaitu kompresor didapati keandalan dengan nilai tertinggi 0,87, failureability sebesar 0,16 dan tingkat ketersediaan mencapai 0,99. AC package tersebut mendapatkan distribusi weibull yang berparameter Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR). Hasil yang diharapkan dapat melihat gambaran tentang trend kerusakan dari data historis, serta memberikan saran perawatan preventive maintenance untuk mencegah waktu downtime yang lebih lama yaitu perbaikan dibawah 52 hari pada AC package.
Uji Performansi Sistem Heat Recovery Untuk Pemanas Air Dengan Variasi Tekanan Kerja Nurhazizah, Meylinda; Prasetyo, Bowo Yuli; Margana, Ade Suryatman
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5428

Abstract

Heat Recovery merupakan suatu sistem yang cara kerjanya berbanding terbalik dengan sistem refrigerasi dikarenakan energi yang dimanfaatkan ialah energi panas yang terbuang. Di dalam sistem refrigerasi, terdapat beberapa komponen inti salah satunya adalah ekspansi. alat ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Alat ekspansi yang biasa digunakan dalam sistem refrigerasi salah satunya ialah pipa kapiler. Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah R22. Topik penelitian ini merupakan uji performansi berdasarkan variasi panjang pipa kapiler. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari nilai performansi dari sistem heat recovery yaitu daya input, kapasitas pemanasan, Performance Factor (PF). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin panjang pipa yang digunakan maka akan semakin baik kinerja sistem. Pada sistem ini nilai performansi yang paling bagus ada pada variasi 2 (panjang pipa 2.4m) dengan nilai PF 5.47 dan nilai kapasitas pemanasan 1.56 kW dengan waktu pemanasan selama 750 detik serta nilai daya input sebesar 0.509 kW.
Kaji Eksperimental Perbandingan Penggunaan Pipa Tembaga Dan Pipa Multilayer Terhadap Kinerja Refrigerator R134a Adzim, Ali Rahmatul; Margana, Ade Suryatman; Mitrakusuma, Windy Hermawan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5436

Abstract

Refrigerator merupakan alat rumah tangga untuk menyimpan dan membekukan produk makanan dan minuman dengan cepat. Pada penelitian ini alat yang digunakan yaitu refrigerator dengan jenis refrigeran adalah R134a dan dilakukan pengujian untuk mengetahui kinerja sistem dengan suction line dan liquid line berbeda yaitu pipa tembaga dan pipa multilayer. Setelah melakukan pengumpulan data dan analisis bahwa Penggunaan pipa tembaga pada sistem memiliki perbedaan terhadap waktu pendinginan sistem refrigerator. Sistem menggunakan pipa tembaga cut-off pada menit ke 85 sedangkan sistem menggunakan pipa multilayer yaitu cut-off pada menit ke 92. Nilai COPaktual, COPcarnot, dan effisiensi pada saat menggunakan pipa tembaga lebih besar dibandingkan sistem menggunakan pipa multilayer di suction line dan liquid line. COPaktual yang dihasilkan saat menggunakan pipa tembaga sebesar 2,44 dan COPcarnot yaitu 3,90 dan effisiensi sebesar 62,5% sedangkan COPcarnot ketika sistem menggunakan pipa multilayer sebesar 2,35 dan COPcarnot sebesar 3,83 dengan effisiensi sebesar 61%. Energi listrik yang digunakan pipa tembaga lebih rendah daripada menggunakan pipa multilayer. Ketika menggunakan pipa tembaga sebesar 0,168 kWh sedangkan sistem menggunakan pipa multilayer sebesar 0,204 kWh.
Analisis Efektivitas Cooling Towersebelum Dan Sesudah Perawatan Di Istana BEC Bandung Permana, Asep; Margana, Ade Suryatman; Ayu, Wirenda Sekar
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5437

Abstract

Cooling tower adalah sistem pendinginan yang digunakan untuk mendinginkan air dengan cara membuang kalor ke atmosfer. Cooling tower menjadi salah satu bagian penting dalam sistem refrigerasi di dunia industri yang dimana digunakan untuk mendinginkan ulang air yang mengalir pada sistem, melalui perpindahan panas dan massa pada air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas yang dimiliki pada saat sebelum dan sesudah perawatan. Untuk menjaga dan memperolah pengukuran diperlukan adanya perawatan cooling tower secara berkala. Metode pada penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif, yang mana metode ini menjabarkan suatu objek penelitian yang digambarkan melalui grafik hasil pengolahan data dan data yang didapatkan dari hasil pengumpulan data pengukuran dan pengamatan. Pada kinerja cooling tower menggunakan nilai range dan nilai approach, semakin besar selisih nilai range semakin baik pula kinerja cooling tower dan semakin kecil nilai approach semakin bagus kinerja cooling tower. Hasil akhir nilai efektivitas meningkat dari sebelum perawatan, yang dimana meningkat sebesar 2%. Masing-masing memiliki nilai sebelum perawatan 49% dan sesudah perawatan 51%. Dapat disimpulkan cooling tower tersebut bekerja dengan baik dan efisien.