Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dua Banding Satu : Perbandingan Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Al-Qur’an Siregar, Lili Rahmawati; Irham, M. Iqbal
Al-Adillah: Jurnal Hukum Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Kompilasi Hukum Islam dan Fikih
Publisher : UNIVERSITAS BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61595/aladillah.v3i2.681

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan susunan manusia dalam berbagai susunan dalam Al-Qur'an dan Al-Qur'an serta menjelaskan makna dua banding satu dalam Al-Qur'an berdasarkan korelasi antar manusia. A. Peninggalan Islam dan penyebaran deklarasi Penjelasan dua-ke-satu yang paling luas dari ayat-ayat Al-Qur'an diberikan oleh strategi pemeriksaan ini, yang menggunakan pendekatan penjelasan subjektif. Kajian yang mencermati ayat dua banding satu dalam Alquran dan isu rasio gender ini dilakukan dengan menggunakan kajian literatur. Informasi dikumpulkan melalui pemrosesan dan pembacaan berbagai bahan tertulis. metode analisis data deskriptif Surah An-Nisa: Ini adalah penemuan penilaian: 11 dalam Al-Qur'an untuk menjadi akrab dengan ekuitas Islam dan mendapatkan klarifikasi untuk itu. Titik fokus pembicaraan adalah pada peredaran harta yang diperoleh 2:1 yang diurutkan memiliki beberapa penggerak, antara lain: 2) Rekening laki-laki dan perempuan dalam Al-Baqarah: Sebagai suami istri, laki-laki dan perempuan memiliki hak dan tanggung jawab. 282, yang seharusnya terlihat dari segmen isu yang membuat pernyataan wanita tentang ingatan dan komitmen berlawanan dengan pernyataan pria
Sighat Talak: Studi Perubahan Sosial Masyarakat Pada Kekhalifahan Umar Ibn Khattab Azharuddin; Irham, M. Iqbal; Wanto, Sugeng
MAQASIDI: Jurnal Syariah dan Hukum Vol. 4, No. 1 (Juni 2024)
Publisher : MAQASIDI: Jurnal Syariah dan Hukum published by the Islamic Criminal Law Program of the Sharia and Islamic Economics Department at the Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/maqasidi.v4i1.3002

Abstract

Penelitian ini menganalisis perubahan hukum perceraian akibat pengaruh perubahan sosial pada saat kepemimpinan Umar ibn Khattab, pengaruh keputusan Umar ibn Khattab terkait pengucapan talak tiga jatuh tiga menjadi amalan beberapa kalangan umat Islam di Indonesia, walaupun hukum Islam Indonesia menetapkan pengucapan talak tiga jatuh satu, namun bagi kalangan tertentu tetap jatuh tiga. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dengan cara menganalisis terkait kebijakan Umar ibn Khattab serta untuk memberikan pemahaman bahwa perubahan sosial pada masa Umar ibn Khattab tidak relevan dengan kondisi umat Islam Indonesia. Penelitian ini murni penelitian kepustakaan, karena tidak mengambil data primer yang ada di lapangan, melainkan hanya membahas bahan hukum baik primer maupun sekunder, dengan menggunakan pendekatan perbandingan dan juga sejarah hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan umat Islam pada masa kepemimpinan Umar ibn Khattab sangat signifikan, di mana secara ekonomi umat Islam sudah mulai mapan, sehingga tradisi untuk kawin poligami sangat mencuat dan tertekannya perempuan karena selalu diancam dengan sebutan talak, inisiatif Umar bin Khatab untuk meredam trand talak adalah memutuskan penyebutan ikrar talak tiga jatuh tiga, sehingga trand talak pada masa Umar bin Khatab bisa diminimalisir. Penyebutan talak tiga jatuh tiga sangat tidak relevan dengan masyarakat Indonesia, walaupun beberapa kalangan umat Islam Indonesia mengamalkannya, namun secara hukum positif tidak digunakan, sebab sangat mendatangkan kemudaratan.
PERTENGKARAN DALAM HARTA WARISAN: FENOMENA MASYARAKAT PINGGIRAN KOTA MEDAN Ramadi, Bagus; Zein, Achyar; Irham, M. Iqbal
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 4 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i4.4642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena pertengkaran yang terjadi disebabkan pembagian harta waris. Pertengkaran dipicu karena penundaan pembagian waris dan pembagian yang dinilai tidak sesuai dengan porsi masing-masing. Nash Al-Qur’an dan hadis serta fiqh tidak memberikan kepastian waktu pembagian waris, sehingga harta waris berlarut-larut dan memicu pertengkaran. Penelitian ini mencari alternatif solusi mencegah pertengkaran harta waris sebagaimana fenomena yang terjadi pada masyarakat pinggiran Kota Medan. Metode penelitian kualitatif ini bersifat empiris untuk mengungkap berbagai fenomena, gejala pertengkaran yang terjadi dalam masyarakat terkait pembagian harta waris dan mengungkapkan formulasi pembagian harta waris yang lebih ideal dan damai. Hasil penelitian mengungkapkan fenomena pertengkaran harta waris pada Masyarakat Pinggiran Kota Medan disebabkan beberapa hal. Pertama, penundaan pembagian waris. Alasan penundaan pembagian waris karena masih ada orang tua yang hidup, harta waris dianggap aset keluarga dan kesepakatan untuk tidak membagi warisan. Kedua, pembagian yang dinilai tidak adil karena peran dan kontribusi anak perempuan yang lebih dominan. Ketiga, harta waris sulit dibagi karena benda tidak bergerak. Sedangkan harta waris dibagi secara damai dipengaruhi faktor pemahaman bahwa harta waris sebagai harta keluarga yang dijaga bukan diperebutkan; Ajaran atau didikan keluarga; Menyadari harta waris milik bersama para ahli waris; dan faktor pendidikan.
Maintaining Family Collection Through Ruqyah Syar'iyah : Maqashid Syari'ah Perspective Fahmida, Nurul; Irham, M. Iqbal
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 4 No. 2 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities (January - February 2024)
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v4i2.306

Abstract

This article discusses maintaining family integrity through Ruqyah Syar'iyah from the perspective of Maqashid Syari'ah at the Ruqyah Syar'iyah Institute in Aceh. The importance of writing this article is based on the complexity of the challenges faced by modern families, including the threat of tafriq magic to house hold harmony. The purpose of this article is to explore the concept of Ruqyah Syar'iyah and analyze its contribution in maintaining family integrity. This research uses a field approach with a case study at the Aceh Ruqyah Syar'iyah Institute, involving observation, interviews, and literature study. The results of the discussion include an in-depth understanding of Ruqyah Syar'iyah as a form of Islamic medicine and the urgency of applying Maqashid Shari'ah in maintaining the family. The conclusion of this article is that understanding the concept of Ruqyah Syar'iyah and the application of Maqashid Syari'ah are important foundations in maintaining family integrity, creating an atmosphere of rabbaniyah, and maintaining the noble purpose of marriage as part of Islamic preaching.