Purwati, Nyimas Heni
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effective peer educators and counselors in adolescent efforts to quit smoking Dais, Exsos Grend; Sutini, Titin; Purwati, Nyimas Heni; Srisantyorini, Triana
Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 02 (2024): July
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v15i02.33013

Abstract

Introduction: Adolescents face significant challenges in smoking cessation due to a lack of knowledge and low motivation in accessing information, methods, and management of quitting smoking. In this context, the role of peer educators and counselors, who are part of the adolescents' immediate environment, is crucial as it greatly influences their knowledge and attitudes toward quitting smoking. Objectives: This study aims to determine the effect of peer educators and counselors on adolescents' knowledge and attitudes towards smoking cessation. Methods: A quantitative pre-experimental design was employed using a one-group pre-test post-test approach. The research was conducted at a boarding school in Jambi, with a total sampling technique involving 89 male adolescent smokers aged 15-18 years. Bivariate analysis was performed using the non-parametric Wilcoxon Signed Rank Test with a significance level of 5% (0.05), and multivariate analysis was conducted using ordinal regression to assess the influence of confounding factors (age, economic status, psychological state, peers, and family) on adolescents' knowledge and attitudes towards smoking cessation. Results: The results indicated significant differences in adolescents' knowledge and attitudes towards smoking cessation before and after the intervention, with a p-value of 0.000 (p < 0.05). The confounding factors of age, economic status, and family had the most significant influence on adolescents' knowledge, while age, economic status, and peers had the most significant influence on adolescents' attitudes towards smoking cessation. Conclusions: Peer educators and counselors are effective in supporting adolescent efforts to quit smoking. As role models and health advocates, they help adolescents shift their focus away from smoking and increase their curiosity about smoking cessation through continuous counseling and the Upaya Berhenti Merokok (UBM) program, utilizing information media to enhance adolescent knowledge.
Pengaruh Media Audiovisual “E-DI (Edukasi Diare)” Terhadap Pengetahuan dan Self Efficacy Ibu Dalam Mencegah Rehospitalisasi Pada Balita Dengan Diare di RSU Mitra Medika Medan Gunawan, Edi; Purwati, Nyimas Heni; Permatasari, Tria Endah
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI): September 2023-Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v7i1.8911

Abstract

Latar belakang: Kematian karena diare pada balita diakibatkan oleh banyak kekurangan cairan dan elektrolit yang keluar bersama tinja sehingga, anak mengalami dehidrasi.Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media audiovisual “E-DI (edukasi diare)” terhadap pengetahuan dan self efficacy ibu dalam mencegah rehospitalisasi pada balita dengan diare.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain penelitian pre-test and post-test control group design. Sample penelitian ini adalah ibu dengan balita diare yang dirawat di RSU Mitra Medika Medan yang diambil secara porposive sampling dengan jumlah 68 responden yang terbagi atas kelompok intervensi yang diberikan edukasi menggunakan media audiovisual “E-DI (edukasi diare)” dan kelompok kontrol yang diberikan edukasi menggunakan poster. Analisis data menggunakan Uji t dependen.Hasil: penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi dengan kontrol sebelum dilakukan intervensi (p value = 0,004) dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi dengan kontrol (p value = 0,000). Pada pengukuran self efficacy, sebelum dilakukan intervensi tidak ada perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p value = 0,717), namun setelah dilakukan intervensi ada perbedaan tingkat self efficacy antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p value = 0,000).Simpulan: media audiovisual “E-DI (edukasi diare)” lebih efektif meningkatkan pengetahuan dan self efficacy dibandingkan dengan poster.Saran: media audiovisual “E-DI (edukasi diare)” dapat digunakan sebagai media edukasi kesehatan khususnya mengenai diare. Kata Kunci: Balita, Diare, E-DI “edukasi diare”, Pengetahuan, Self Efficacy
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PADA ANAK BALITA DENGAN PNEUMONIA DI RSAB HARAPAN KITA Pramono, Prastowo Sidi; Purwati, Nyimas Heni
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.1-7

Abstract

Kekambuhan pneumonia atau pneumonia berulang merupakan dua episode pneumonia yang terjadi dalam periode satu tahun atau lebih dari tiga episode pneumonia dalam periode yang tidak ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kekambuhan pada anak balita dengan pneumonia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 25 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak RSAB Harapan Kita. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagaian besar responden yang mengalami kekambuhan pneumonia adalah balita yang memiliki penyakit penyerta. Uji statistik menyatakan ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan kekambuhan pneumonia dengan nilai p-value 0,007. Penelitian ini merekomendasikan bahwa perawat hendaknya melakukan edukasi kepada orangtua balita dengan pneumonia berulang tentang bagaimana cara menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kekambuhan, sehingga walaupun balita mempunyai penyakit penyerta tetapi kekambuhan dapat diminimalkan.Kata kunci: faktor-faktor, balita, kekambuhan pneumonia ABSTRACT Recurrence of pneumonia or recurrent pneumonia are two episodes of pneumonia occurring within a period of one year or more of three episodes of pneumonia in an unspecified period. This study aims to determine the factors associated with the occurrence of recurrence in children under five with pneumonia. The research design used was descriptive with cross-sectional approach by using research instrument in the form of questionnaire to 25 respondents taken from three-child care room RSAB Harapan Kita. The results of this study illustrates that the majority of respondents who experience a recurrence of pneumonia is a toddler who has comorbidities. The statistical test states there is a significant relationship between comorbidities with recurrence of pneumonia with p-value value 0.007. The study recommends that nurses should educate parents of children with recurrent pneumonia about how to avoid things that may increase the risk of recurrence, so that although toddlers have comorbidities but recurrence can be minimized.Keywords: factors, toddlers, recurrence of pneumonia