Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Kepemimpinan Kepala Pendidikan Anak Usia Dini TK Muslimat NU Masyithoh 08 Kramatsari Pekalongan Annisa Nur; Sugeng Sholehuddin
Asghar: Jurnal of Children Studies Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : PIAUD Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/asghar.v1i1.4155

Abstract

Kepala PAUD sebagai central penggerak dalam suatu pendidikan yang mempunyai tugas memimpin danmengendalikan proses peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu Kepala PAUD juga mempunyai beberapagaya kepemimpinan guna menjalankan tugas dan amanahnya dalam suatu lembaga pendidikan anak usia diniserta membina dan mengarahkan seluruh aktivitas pendidikan. Kepemimpinan Kepala PAUD ini yangmendasari seorang leader pada suatu organisasi lembaga pendidikan dapat berjalan dengan semestinya, gunamencapai tujuan pada tingkat kualitas pendidikan. Tujuan dan kegunaan penelitian ini untuk mendeskripsikanperan kepemimpinan Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan faktor pendukung dan penghambatperan kepemimpinan Kepala Pendidikan Anak Usia Dini TK Masyitoh NU 08 Kramatsari-Pekalongan. Metodepenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan (Field Research). Teknikpengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumen. Jenis analisis yang digunakan yaitumodel Miles dan Huberman antara lain: Reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Peran kepemimpinan Kepala PAUD yang ada di TK Muslimat NU Masyitoh 08Kramatsari-Pekalongan mempunyai peran sebagai visioner, sebagai motivator, kepemimpinan dalampengendalian dan hubungan organisasional, dan kepemimpinan dalam menyampaikan informasi. Serta faktorpendukungnya adalah kompetensi guru, anak didik, orang tua dan sarana prasarana. Sedangkan faktorpenghambatnya adalah faktor alam, faktor pendanaan dan faktor lingkungan.
Etos Keilmuan Dalam Pendidikan Islam Perspektif Filsafat Fauziyah Nurhayati; Sugeng Sholehuddin; Muhammad Hufron
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 6 (2023): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i6.152

Abstract

material dari kajian adalah pemikiran yang berkembang di dunia Islam dalam upaya pengembangan bangunan keilmuan Islam Sedangkan filsafat ilmu digunakan sebagai objek formal penelitian Dari hasil kajian terungkap, bahwa pertama, gagasan Islanisasi ilmu mun- cul sebagai akibat keterbelakangan umat Islam dari bangsa Barat yang disebabkan oleh penggunaan metodologi ilmiah pada berbagai disiplin ilmu yang "asal tiru", kurangnya wawasan keislamanpada umat Islam, dan adanya dikotomi-dualisme sis- tem pendidikan modern sekuler dengan ustem pendidikan Islam Kedua, pengem- bangan keilmuan dalam gagasan Islamisasi ilmu sangat membutuhkan filsafatilmu sebagai perspektifnya. Ini karena filsafatılmu adalah salah satucabang ilms filsafat yang tumbuhpaling belakangansebagai kesadaran untuk menyatukankembali ikat- an-ikatan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat (sebagai sumber dari ilmu). Ke- tiga, filsafat ilnm diterapkan dalam Islamisasi ilmu dengan cara dijadikan sebuah sudut pandang, tolok ukur, atau "posisi berdiri kita untuk menganalis dan menyu- sun framework pengembangan keilmuan Islam, dengan menggunakan pendekatan danmetodologi yang tersedia dalam filsafat
Pemikiran Essensialisme Dalam Filsafat Pendidikan Suroso; Sugeng Sholehuddin
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 6 (2023): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i6.154

Abstract

Essensialisme adalah aliran filsafat. Mazhab esensialisme berpendapat bahwa pandangan-pandangan yang mudah berubah, tidak mempunyai arah dan ketidakpastian, mudah goyah muncul karena pendidikan bertumpu pada landasan pandangan-pandangan yang fleksibel dalam segala bentuknya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan pustaka. Sedangkan pendekatan kepustakaan adalah penelitian yang menggunakan analisis data berdasarkan dokumen teks, bahan pustaka berupa catatan terbitan, buku, jurnal, surat kabar, manuskrip, jurnal atau artikel. Pandangan esensialisme mengenai pembelajaran adalah bahwa pembelajaran dimulai dari jiwa manusia, kemudian jiwa menyesuaikan diri dengan lingkungannya kemudian ditambah dan dikurangi pada generasi berikutnya. Keuntungan dari Esensialisme adalah membantu memulihkan pokok bahasan dan mengakui perubahan dalam masyarakat. Sedangkan kelemahan aliran Esensialisme adalah orientasinya yang terikat pada tradisi, tidak adanya kesatuan pemikiran di antara para tokoh aliran ini, dan terhambatnya kreativitas di kalangan siswa
Strategi Pendidikan Dan Pembelajaran PAI Berbasis Penemuan (Discovery Based Learning) Di Mi Hidayatul Mubtadiin Jrakahpayung Kecamatan Tulis Batang Winarno; Sugeng Sholehuddin; Muhammad Hufron
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 6 (2023): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i6.157

Abstract

Artikel ini dibuat bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran PAI berbasis discovery learning, mendeskripsikan strategi perencanaan pelaksanaan model pembelajaran PAI berbasis discovery learning, mendskripsikan jenis pembelajaran berbasis discovery learning, mengetahui kelebihan dan keutamaan model pembelajaran berbasis discovery learning. Jenis penelitian ini adalah kualitatif . Untuk Analisis data peneliti lakukan dengan cara reduksi data. Dengan adanya strategi pendidikan dan pembelajaran PAI berbasis discovery learning diharapkan proses belajar maupun pembelajaran PAI dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mengajar. Ini bisa saja efektif karena Model discovery learning menempatkan peserta didik pada lingkungan yang dikondisikan dalam bentuk desain pembelajaran yang eksploratif, dimana peserta didik berperan secara aktif dalam belajar di kelas dengan melakukan eksplorasi bahan pelajaran. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran fikih yang menumbuhkan kemampuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai ajaran Islam dalam bahan pelajaran secara intens yang kemudian dapat diterapkan dan dilaksanakan secara relevan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Model Pembelajaran, Discovery Learnin