Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Cendawan Mikoriza Vesikular Arbuskular (CMA) dalam pembibitan tanaman kopi (Coffea robusta L.) pada Ultisol Badal, Bustari; Karimi, Syafruddin; Febriansyah, Rudi; Munzir, Abdullah
Jurnal Embrio Vol 2 No 01 (2009): Jurnal embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Research conducted about exploating of Fungi Mycorrhiza Vesicular Arbuskular(CMA) to growth of Coffee seed (Coffea robusta L) at Ultisol soil. Aim to know some measuring of appropriate CMA in improving growth of seed Cowpea. This research use complete Randomized Design (CRD) with 6 treatmens and 4 replication. Data was analyzed by ANOVA and DNMRT. The treatmens were amount of CMA used in Coffe plant : A0 (0g polybag-1), A1 (20 g polybag-1), A2 (40 g polybag-1), A3 (60 g polybag-1), A4 (80 g polybag-1), A5 (100 g polybag-1). The result showed that increasing of CMA dose will increased growth of Coffee.
Respon Pertumbuhan Dan Perkembagan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Main Nursery Terhadap Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) + NPK (16:16:16) Badal, Bustari; Dewirman Prima Putra; Lilis Mawarni
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Februari 2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/3jdqzf52

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Koto Panjang, Ikua Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. dimulai pada bulan Januari - April 2021. Tujuan penelitian untuk mendapatkan pengaruh pupuk limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) + NPK (16:16:16) yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulagan, sehingga seluruhnya 24 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga terdapat 72 tanaman.  Perlakuan yang dicobakan adalah beberapa takaran limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) + NPK yaitu: A = Pemberian 0 ml LCPKS + NPK 100% (10 g), B = Pemberian 200 ml LCPKS + NPK 80% (8 g), C = Pemberian 400 ml LCPKS + NPK 60% (6 g), D = Pemberian 600 ml LCPKS + NPK 40% (4 g), E = Pemberian 800 ml LCPKS + NPK 20% (2 g), F = Pemberian 1000 ml LCPKS + NPK 0% (0 g). Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F dan bila berbeda nyata, pengujian dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan: Pemberian 600 ml LCPKS + NPK 60% (4 g) (perlakuan D) merupakan kombinasi yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Main-Nursery. Disarankan untuk menggunakan Pemberian 600 ml LCPKS+ NPK 40% (4 g) untuk pembibitan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Main-Nursery.
Pengaruh Pemberian POC Keong Emas (Pomacea canaliculata) + NPK (16:16:16) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Main Nursery Yanda, Juli; Badal, Bustari; Syamsuwirman
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Agustus 2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/0q526s46

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Penarik, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, ± 20 mdpl. Penelitian bulan Februari - Mei 2022. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik POC Keong Emas + NPK (16:16:16) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan POC keong emas + NPK 16:16:16 tersebut adalah sebagai berikut : A= 0 ml POC + 0 g NPK, B = 0 ml POC + 10 g/Polybag, C= 10 ml POC/Liter air + 7,5 g/Polybag, D= 20 ml POC/Liter air + 5 g/Polybag, E= 30 ml POC/Liter air + 2,5 g/Polybag, F= 40 ml POC/Liter air + 0 g/Polybag. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistika menggunakan sidik ragam, bila F-hitung > F-tabel, dilanjutkan dengan DNMRT. Variabel yang diamati : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan pelepah daun, pertambahan diameter bonggol, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, bobot segar akar, bobot kering akar. Dari penelitian disimpulkan: pemberian POC keong emas + NPK 16:16:16 sangat berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, pertambahan pelepah daun, pertambahan diameter bonggol, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, bobot segar akar, bobot kering akar.  Pemberian POC keong emas + NPK 16:16:16 terbaik adalah 30 ml POC keong emas + 2,5 g NPK 16:16:16. Disarankan untuk  menggunakan POC keong emas 30 ml  + NPK 16:16:16 2,5 g.