Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Mesin Pengaduk Selai Nanas Pasir Kelud sebagai Peningkatan Produktivitas di Kelompok Wanita Tani Desa Babadan, Ngancar–Kediri Putra, Muchamad Hanafi; Hartono, Reonaldo; Halimi, Ahmad Dzulfikri; Cahyono, Hiding; Ariyanto, Aldy Firmansyah; Sektiono, M Wisnu Arif
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1086

Abstract

Desa Babadan, Kec. Ngancar, Kab. Kediri merupakan daerah potensi budidaya dan sentra produksi buah nanas jenis varietas Nanas Pasir Kelud. Buah nanas varietas Nanas Pasir Kelud merupakan bahan utama dalam produksi selai nanas, yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Babadan. Proses produksi selai nanas yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Desa Babadan selama produksi menggunakan tenaga manusia atau secara konvensional, dengan cara pemasakan di wajan. Dari hasil proses produksi tersebut, Kelompok Wanita Tani Desa Babadan menghasilkan 5 kg/ produksi selai nanas. Melihat kondisi mitra, inovasi mesin pengaduk selai nanas semi otomatis dibuat untuk memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan menggantikan proses produksi konvensional. Kelompok Wanita Tani Desa Babadan secara antusias dan mudah melakukan pengoperasian mesin pengaduk selai nanas melalui kegiatan sosialisasi dan pendampingan. Inovasi mesin pengaduk selai nanas semi otomatis mampu menghasilkan 15 kg/ proses produksi. Sehingga inovasi mesin pengaduk selai nanas Pasir Kelud semi otomatis memberikan peningkatkan kapasitas produksi, yang berdampak pada peningkatan potensi usaha bagi Kelompok Wanita Tani Desa Babadan, Ngancar, Kediri.
Implementasi Teknologi Mesin Pembagi Adonan pada UMKM Roti Bakar D-King Kediri Wahyu, Mujahid; Cahyono, Hiding; Rojikin, Setyo; Setiawan, Deni; Halimi, Ahmad Dzulfikri; Yanuarmawan, Dion
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terintegrasi Vol. 8 No. 2 (2024): J-INDEKS
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jindeks.v8i2.4484

Abstract

Roti merupakan salah satu produk makanan yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat, sehingga memiliki peluang usaha yang tinggi. UMKM Roti Bakar D-King yang berlokasi di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri berdasarkan hasil observasi memiliki permasalahan utama pada bidang produksi yaitu pada proses pembagian adonan roti yang masih dilakukan secara manual. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil pembagian adonan yang tidak sama volumenya. Tujuan dari program ini untuk mengimplementasikan mesin pembagi adonan roti sehingga mengefisienkan waktu dan hasil pembagian adonan roti yang sama kuantitasnya. Metode pengabdian meliputi pembuatan desain mesin, proses perancangan, pembuatan dan bimbingan teknis pengoperasian mesin. Mesin telah dirancang dengan penggerak motor listrik berdaya 0,5 hp, transmisi berjenis pulley berdiamater 50 mm dan 116,6 mm dan v-belt tipe A dengan nomor nominal 35 inch serta menggunakan reducer dengan rasio 1:20. Mesin menggunakan screw conveyor sebagai pemindah adonan menuju ke pisau pemotong dengan kapasitas produksi mencapai 40,23 kg/jam.  Sementara pisau pemotong digerakkan oleh dinamo dengan kecepatan putar pisau sebesar 25 rpm.
IMPLEMENTASI APLIKASI VIRTUAL REALITY DISPLAY DAN MEJA CAP BATIK PADA GRIYA BATIK WAKLUANG Nurfarida, Ellya; Efendi, Fery Sofian; Nugroho, Benni Agung; Halimi, Ahmad Dzulfikri; Aullia, Fikha Rizky
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i1.17768

Abstract

Abstract. Griya Batik Wakhluang is a Micro Small Business (UMK) that was founded in 2020. The intense competition from the business world, both small and large scale, has not sparked the owner's interest in continuing to develop the batik business. Currently, Griya Batik Wakhluang only produces written batik which takes quite a long time to produce. Apart from that, the marketing management of batik products still cannot reach all levels of society so product introduction and product sales are still very lacking. Griya Batik Wakhluang must provide documentation in the form of photos or videos for the production process when participating in UMK production exhibition activities. This creates obstacles because the Owner's photography skills are very lacking. The aim of community service to overcome partner problems is with the following activities: 1) Implementing a web-based Virtual Reality Display Application to showcase galleries and products produced by UMK Griya Batik Wakluang and to show the batik-making process virtually. 2) design and manufacture stamped batik tables which function to increase batik cloth production capacity. The steps used to carry out community service activities are interviews, developing web-based virtual reality applications, designing and making batik-stamped tables and batik-stamped stove coasters, and training and mentoring. The Community Partnership Program has been able to provide outcomes, namely: 1) Producing batik stamped table products and 2) Implementing a Web-Based Virtual Reality Display application with the website name wakluang.com/virtual. The increase in production of Griya Batik Waklung batik cloth occurred because the process of making stamped batik was faster and saved more energy and electricity. Meanwhile, Griya Batik Wakluang used a virtual reality website when presenting its products. Abstrak. Griya Batik Wakluang merupakan Usaha Mikro Kecil (UMK) yang berdiri tahun 2020. Ketatnya persaingan dari dunia usaha baik berskala kecil maupun besar tidak menyulutkan minat dari pemilik untuk terus mengembangkan usaha batik. Saat ini Griya Batik Wakluang hanya memproduksi jenis batik tulis saja dimana waktu produksinya cukup lama. Selain itu pengelolaan pemasaran produk batik juga masih belum bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga pengenalan produk dan penjualan produk masih sangat kurang. Griya Batik Wakluang harus menyediakan dokumentasi berupa foto atau video untuk proses produksi saat mengikuti kegiatan pameran produksi hasil UMK. Hal ini menimbulkan kendala tersendiri karena kemampuan Owner dalam hal fotografi sangat kurang. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat untuk mengatasi masalah mitra adalah dengan kegiatan berikut: 1) Mengimplementasikan Aplikasi Virtual Reality Display Berbasis web untuk memamerkan galeri dan produk hasil UMK Griya Batik Wakluang dan menayangkan proses pembuatan batik secara virtual. 2) mendesain dan membuatkan meja batik cap yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas produksi kain batik. langkah-langkah yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat adalah wawancara, pengembangan aplikasi virtual reality berbasis web, merancang dan membuat meja cap batik dan meja tatakan kompor cap batik, pelatihan, dan pendampingan. Program Kemitraan Masyarakat telah dapat memberikan capaian luaran yaitu: 1) Menghasilkan produk meja cap batik 2) Mengimplemetasikan aplikasi Virtual Reality Diplay Berbasis Web dengan nama website wakluang.com/virtual. Peningkatan produksi kain batik Griya Batik Waklung terjadi karena proses pembuatan batik cap lebih cepat dan lebih menghemat tenaga serta listrik. Sementara itu penggunaan website virtual reality dilakukan oleh Griya Batik Wakluang saatmempresentasikan produknya.