Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kerentanan dan Penduduk Terdampak pada Bencana Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, Studi Kasus: Kabupaten Cilacap Handoyo, GTPAK; Sutoyo; Syafiudin, Moh Fifik
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 2: Agustus 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.02.77-84

Abstract

Indonesia memiliki banyak daerah rawan bencana. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami salah satunya gempa bumi yang tidak dapat dihindari mengingat posisi tata letak geografis Indonesia yang berada di Zona megathrust. Sebagian besar gempa bumi ini berpusat di dasar Samudera Hindia dan beberapa di antaranya menimbulkan gelombang laut besar (tsunami) di Pulau Jawa. Penelitian dilakukan di salah satu kabupaten yang berada di selatan Pulau Jawa yaitu Kabupaten Cilacap yang merupakan kabupaten terluas di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayahnya sekitar 6,2% dari total wilayah Jawa Tengah. Pemodelan tsunami dilakukan menggunakan Model Crunch untuk memprediksi tingkat risiko bencana tsunami. Metode ini merupakan hasil perkalian antara bahaya (hazard) dengan kerentanan (vulnerability). Bahaya tsunami dalam Model Crunch tersebut berupa tinggi gelombang tsunami dan luas genangan, sedangkan kerentanan berupa kepadatan penduduk, elevasi, infrastruktur, dan jarak permukiman dari pantai. Berdasarkan hasil Weighted Overlay Analysist yang dilakukan pada setiap parameter yang telah diklasifikasikan kelas kerentanannya, kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Cilacap terhadap bencana tsunami yaitu berada pada kategori cukup rentan hingga rentan. Wilayah pesisir Kabupaten Cilacap berada pada kategori cukup rentan hingga rentan terhadap bencana tsunami, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan seperti alur evakuasi untuk membuat jalur evakuasi jika terjadi bencana tsunami, studi ketahanan masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana tsunami dan upaya teknis yang dapat dilakukan melalui kegiatan relokasi, adaptasi, dan proteksi.
Analisis Dampak Bencana Tsunami dan Perencanaan Jalur Evakuasi (Studi Kasus: Kabupaten Sukabumi) Suri, Sulih Almaudi; Sutoyo; Syafiudin, Moh Fifik
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.1.11-20

Abstract

Posisi geografi Indonesia berada di atas tiga lempeng aktif, yaitu lempeng Pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia yang bergerak konstan sehingga mengakibatkan sesar. Sesar tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya berada di Pulau Jawa yaitu Sesar Cimandiri yang terhampar dari barat ke timur melalui Pelabuhanratu hingga Gunung Tangkubanprahu. Lokasi Sesar yang membentang di wilayah Sukabumi menyebabkan berbagai bencana, seperti gempa bumi. Sukabumi dengan garis pantai sepanjang 177 km serta potensi pergeseran sesar di wilayah pantai berpotensi menyebabkan bencana tsunami hingga ketinggian 20 m, sehingga diperlukan analisis wilayah terdampak serta jumlah penduduk terdampak. Analisis dilakukan dengan bantuan software ArcGIS dan QGIS melalui beberapa pengerjaan, seperti permodelan inundasi, permodelan kerentanan wilayah, dan analisis penduduk terdampak. Permodelan inundasi dilakukan dengan memperkirakaan ketinggian gelombang di pinggir pantai sebesar 10, 15, dan 20 meter dan kemudian dilakukan clip dengan tutupan lahan Sukabumi. Jumlah penduduk terdampak dihitung dengan data kepadatan penduduk setiap kecamatan terdampak dan dikalikan dengan luas wilayah terdampak di setiap kecamatan. Luas wilayah terdampak dengan ketinggian run-up 10 meter sebesar 6781,08 ha, pada run-up 15 meter sebesar 9703,75 ha, dan pada run-up 20 meter sebesar 12609,24 ha. Kategori tutupan yang terdampak berupa badan air, empang/tambak, hutan, lahan pertanian, lahan terbangun, lahan terbuka, perkebunan, dan semak belukar. Jumlah penduduk terdampak dengan skenario 10m, 15m, dan 20m sebanyak 74.000 hingga 135.000 jiwa. Permodelan dan analisis tersebut diharapkan memberikan informasi mengenai luasan wilayah terdampak, jenis tutupan lahan terdampak, serta jumlah penduduk terdampak sehingga penelitian dapat dikembangkan. Penelitian mengenai dampak bencana tsunami diharapkan berkembang dengan adanya perencanaan konstruksi bangunan shelter yang memenuhi standar mitigasi.