Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Congestive Heart Failure Mardhiah, Ainal; Savitri, Dhannisa Ika; Fonna, Tischa Rahayu
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 3 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2023
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i3.17770

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh gagalnya mekanisme kompensasi otot miokard dalam mengantisipasi peningkatan beban volume berlebihan ataupun beban tekanan berlebih yang tengah dihadapinya, sehingga tidak mampu memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh. Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang kompleks dengan tanda serta gejala yang berasal dari gangguan struktural atau fungsional terhadap pengisian ventrikel atau ejeksi darah yang terdiri atas gejala khas, seperti sesak napas dan edema tungkai bawah, yang dapat disertai peningkatan tekanan vena jugular (JVP), bunyi ronkhi di auskultasi paru-paru, dan edema perifer. Prevalensi gagal jantung di seluruh dunia diperkirakan ada 64,3 juta penderita gagal jantung. Berdasarkan data Riskesdas Tahun 2013, prevalensi gagal jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebanyak (0,13%) dan penyakit gagal jantung berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 0,3%. Prevalensi penyakit gagal jantung mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur. Penderita penyakit gagal jantung yang tertinggi pada umur 65-74 tahum sekitar (0,5%) yang terdiagnosis oleh dokter, dan yang rendah pada umur >75 tahun sekitar (0,4%). Tatalaksana gagal jantung mengikuti tahap perkembangan penyakit, baik itu pada gagal jantung akut maupun kronik. 
Upaya Manajemen Hipertensi pada Pasien Perempuan 46 Tahun dengan Pendekatan Pelayanan Kedokteran Keluarga Savitri, Dhannisa Ika; Zara, Noviana; Fardian, Nur; Mardiati, Mardiati; Fitriani, Julia; Siregar, Sarah Rahmayani; Syafridah, Anita; Ikhsan, Ridhalul; Zahara, Cut Ita; Muna, Zurratul; Dewi, Rahmia
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i1.13688

Abstract

Hipertensi merupakan tekanan darah persisten dengan tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg. Di Indonesia, perkiraan jumlah kasus hipertensi sebanyak 63.309.620 jiwa, sedangkan angka kematian terkait hipertensi di Indonesia sebanyak 427.218 jiwa. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),  45-54 tahun (45,3%),  55-64 tahun (55,2%). Pasien Ny. E datang ke Puskesmas Dewantara dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu dan memberat 2 hari ini. Pasien mengatakan bahwa nyeri dirasakan seperti berdenyut diseluruh kepala. Keluhan memberat saat pasien beraktivitas dan makan makanan yang asin atau berlemak. Keluhan tidak berkurang walaupun pasien istirahat. Selain keluhan tersebut, pasien juga mengeluhkan badan yang  terasa lemas walaupun pasien tidak melakukan aktivitas yang berat. Keluhan lemas ini dirasakan muncul bersamaan dengan keluhan nyeri kepala, yaitu sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan tersebut menyebabkan pasien sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sejak 1 minggu terakhir pasien tidak mengonsumsi obat darah tingginya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien yaitu, 173/106 mmHg dengan status gizi obesitas. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan pasien didiagnosa mengalami Hipertensi grade II dengan Obesitas. Data primer diperoleh melalui autoanamnesa dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Intervensi yang dilakukan diantaranya adalah edukasi tentang penyebab hipertensi kepada keluarganya, edukasi tentang modifikasi gaya hidup dan tatalaksana penyakit tersebut serta menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit pasien agar pasien berobat secara teratur dan melakukan upaya pencegahan.