Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of the direct benefits of timber and fisheries in the mangrove forest of Babulu Laut Village, North Penajam Paser Regency RUJEHAN, KUSUMA; KRISTININGRUM, ROCHADI; RUJEHAN; PURWANTI, EMI; SETIAWATI
Jurnal Bisnis Kehutanan dan Lingkungan Vol. 2 No. 1: (July) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jbkl.v2i1.2024.964

Abstract

Background: Mangrove forests are one of the natural resources of coastal areas that have an important role in terms of social, economic, and ecological aspects. The values contained in mangrove forests can be evaluated economically using the economic valuation method. This study aims to determine the direct benefits and economic value of direct benefits from mangrove forests in Babulu Laut Village. Method: The time needed for this study is more or less effective starting from April 2023 – November 2023. The sampling technique or key respondents as many as 1 respondent and case respondents were carried out by accidental sampling as many as 41 respondents. Data processing and analysis using qualitative descriptive analysis methods and quantitative descriptive analysis with economic valuation methods. Data types are primary and secondary data. Result: From the results of this study shows that the direct benefits in the mangrove forest of Babulu Laut Village which has an area of approximately 1,000 ha, namely the benefits of wood and the benefits of fisheries consisting of the benefits of fish, shrimp, crabs and seaweed. The total value of direct benefits of mangrove forests in Babulu Laut Village is Rp.404,069,141,162.00/year, this value consists of wood benefits with income of Rp.69,166,666,667/year, fish with income of Rp.40,085,011,187.00/year, shrimp with income of Rp.63,932,374,635.00/year, crabs with income of Rp.34,075,518,808.00/year, seaweed with income of Rp.196,809,569,866.00 per year. Conclusion: The greatest value of direct benefits is obtained from seaweed products, while the smallest income comes from crab benefits.  Novelty/Originality of this study: This study presents the comprehensive economic valuation of the direct benefits of mangrove forests. It provides an in-depth understanding of the economic contribution of various mangrove forest products to local communities. The findings provide an empirical basis for decision-making in sustainable mangrove forest management by highlighting the economic potential that needs to be optimally exploited, particularly in the seagrass sector.
Persepsi masyarakat tentang dampak sosial ekonomi dan lingkungan hadirnya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur Situmorang, Putri Insani; Purwanti, Emi
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.13177

Abstract

Pertumbuhan ekonomi bidang industri tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberi peluang memberikan dampak negatif terhadap masyarakat. Pembangunan industri berkontribusi pada pertumbuhan wilayah melalui aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Penelitian bertujuan melihat persepsi masyarakat terkait dampak sosial ekonomi dan lingkungan hadirnya industri PT RAPP di masyarakat. Pendekatan penelitian secara analisis deskriptif kualitatif dengan Skala Likert. Responden sebanyak 60 orang yang bekerja di PT RAPP dan yang tidak bekerja di PT RAPP. Hasil penelitian menunjukkan kehadiran perusahaan mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat. Indikator kondisi sosial berupa pendidikan, kesehatan, akses transportasi serta kelembagaan sosial hasil skoring sebesar 4,30 atau kategori sangat baik. Kondisi ekonomi ditunjukkan dengan indikator berupa peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja pada masyarakat yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, nilai skoring yang diperoleh rataan 4,37 yang masuk ke dalam kriteria sangat baik. Namun demikian, hadirnya industri tersebut dirasakan masyarakat dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan yaitu terjadinya pencemaran udara serta kurangnya jumlah air bersih yang ditunjukkan dengan nilai skoring sebesar 2,91 atau kategori kurang baik.
PENERAPAN GIZI SEIMBANG PADA BAYI DAN BALITA UMUR 0-6 TAHUN DI RT 02/RW 04 KELURAHAN SEPANJANG JAYA Gea, Nurti Yunika Kristina; Junita, Friska; Purwanti, Emi; Meliyana, Ernauli; Silvyana, Annysa Ellycornia; Siantar, Rupdi Lumban
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.2945

Abstract

Status gizi sebagai tanda- tanda atau penampilan yang dikaitkan oleh keadaan keseimbangan gizi disatu pihak dan pengeluaran organisme dipihak lain yang terlihat melalui variabel gizi. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal makanan. Penerapan gizi seimbang pada keluarga sangat dibutuhkan guna terpenuhinya gizi dalam keluarga terutama untuk anak balita dimana anak balita sangat memerlukan perhatian terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang dikonsumsinya. Apabila konsumsi gizi makanan pada seorang balita tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition)