Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Insan Cendekia: Jurnal Pendidikan

IDE KEBANGSAAN DAN PENDIDIKAN ETIKA HASYIM ASY’ARI DALAM KONTEKS KEKINIAN Asnan, Hamid; Handoko, Cipto; Arrohmatan, Arrohmatan
Jurnal Insan Cendekia Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Journal Corner & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/jurnalinsancendekia.v4i1.260

Abstract

Pemikiran pendidikan Hasyim Asy’ari dapat ditelusuri dari karya-karya dan inovasi yang diterapkan dalam manajemen pendidikan di Pesantren Tebuireng Jombang. Banyak hal yang dilakukan pada periode pertama ternyata menjadi trend pada masa sekarang. Diantaranya adalah pendidikan etika, baik pada santri maupun guru, juga pada profesionalisme guru dan manajemen pendidikan. Pemikiran Hasyim Asy’ari dalam bidang pendidikan lebih menekankan pada masalah etika dalam pendidikan. Meskipun tidak menafikan beberapa aspek lain dalam pendidikan, dalam hal ini banyak dipengaruhi oleh keahliannya dalam bidang Hadits, dan pemikirannya dalam bidang tasawuf dan fikih yang sejalan dengan teologi al-Asy’ari dan al Maturidi. Juga sejalan dengan pemikiran al-Ghazali yang lebih menekankan pada pendidikan spiritual. Hal lain yang menarik dan perlu ditekankan dalam membahas pemikiran dan pandangan yang ditawarkan oleh Hasyim Asy’ari adalah etika dimana guru harus membiasakan diri untuk menulis, mengarang dan meringkas, yang mana pada masanya hal ini jarang sekali ditemui. Dan hal ini beliau buktikan dengan banyaknya buku-buku karangan atau tulisan beliau. Gagasan-gagasan yang diungkapkan oleh beliau terkait etika guru dengan murid menunjukkan profesionalitas beliau sebagai seorang pendidik. Hal ini terlihat dari rangkuman gagasan-gagasan yang dilontarkannya tentang kompetensi seorang pendidik, khususnya kompetensi profesional. Di sisi lain, tampak bahwa apa yang ditawarkan Hasyim Asytari lebih bersifat pragmatis, yakni apa yang ditawarkannya berangkat dari praktik yang pernah dialami. Hal inilah yang menjadi nilai tambah dalam konsep yang dikemukakan oleh pendiri Pesantren Tebuireng ini.