Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Adaptasi Usaha Rempeyek Merespon dampak Pademi Korona, dengan Strategi Pemasaran Online untuk Meningkatkan penghasilan Usaha Andayani, Kemas Vivi; Amara. L.F., Dwi; Anasta I., Dipa; Septiawan, Doni; Setiawan, Dodi; Ma'rifat, Tria Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): [Desember s.d. Maret] Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi (JIMAWAbdi)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jmab.v1i3.16769

Abstract

Pandemi virus Corona memaksa kita semua untuk bisa bertahan dari segala macam cobaan, salah satunya ekonomi. Selama pandemi banyak masyarakat Indonesia yang terdampak, misalnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan begitu penghasilan setiap bulannya pun terganggu.Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan kegiatan ekonomi, terutama yang terdampak kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus korona jenis baru. Namun, di tengah kondisi seperti ini, ada saja peluang usaha baru yang bisa dimanfaatkan agar kegiatan usaha tetap berjalan dan berkembang. Oleh karena itu, memiliki penghasilan tambahan diinginkan banyak orang, apalagi di tengah pandemi virus Corona alias COVID-19. Salah satu yang bisa menghasilkan penghasilan tambahan adalah usaha atau berdagang. Salah satunya usaha Rempeyek, usaha ini dijalankan masyarakat di tengah pandemi Corona. Usaha tersebut tentunya dengan modal yang minim usaha Rempeyek ini bisa dijalankan walaupun dengan modal Rp 1 juta atau bahkan kurang. Jenis usaha tersebut merupakan makanan yang memiliki berbagai cita rasa sehingga mampu menarik banyak konsumen untuk membelinya. Usaha Rempeyek ini bagi masyarakat berpeluang mencatatkan keuntungan lumayan besar. Kata kunci: Pandemi; PHK; Usaha; Rempeyek; Berkembang
Penyesuaian Diri Mahasiswa Batak yang Merantau di Malang Septiawan, Doni; Meddina, Naura; Amanda, Ashifa; Dewi Fatmasari Edy
Flourishing Journal Vol. 4 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v4i52024p210-224

Abstract

Adjustment is essential when transitioning to a new place. This research aims to investigate the experience of adjustment and ways to overcome problems in the adjustment of Batak students who have migrated to Malang. This study utilized qualitative methods, employing a phenomenological approach. Data was obtained through semi-structured interviews conducted with three participants. The participants are students from the Batak tribe, North Sumatra and currently studying in Malang. The data results were analyzed using thematic analysis techniques with data validity testing carried out through credibility and transferability techniques. The research results show that Batak students face challenges in terms of language difficulties, food problems, and social culture. Batak students overcome this problem by mingling, learning Javanese, asking their friends to use standard language or Indonesian, adapting to the style of local people, and controlling their emotional level with the surrounding environment. Past experience is a supporting factor that is very influential in terms of adjustment for Batak students who migrate to Malang. AbstrakPenyesuaian diri merupakan hal penting ketika merantau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengalaman penyesuaian diri dan cara untuk melalui permasalahan dalam penyesuaian diri mahasiswa Batak yang merantau di Malang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur yang dilakukan kepada tiga partisipan. Ketiga partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara dan sedang berkuliah di Malang. Hasil data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik dengan uji keabsahan data dilakukan melalui teknik kredibilitas dan transferabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa batak menemui tantangan dalam hal kesulitan bahasa, masalah makanan, dan sosial budaya. Mahasiswa batak mengatasi masalah tersebut dengan berbaur, belajar bahasa jawa, meminta temannya menggunakan bahasa yang baku atau bahasa Indonesia, menyesuaikan gaya orang lokal, dan mengontrol tingkat emosi dengan lingkungan sekitarnya. Pengalaman masa lalu merupakan faktor pendukung yang sangat berpengaruh dalam hal penyesuaian diri pada mahasiswa batak yang merantau di Malang.