Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : IWJ : Inland Waterways Journal

Optimalisasi Kebutuhan Fasilitas Integrasi Antarmoda Di Pelabuhan Kariangau Kalimantan Timur Rahmita, Destria; Hardimansyah, Rizki; Amanda, Monica; Ulya, Febriyanti Himmatul; Agustini, Elfita; Atika, Aulia Ika; Faishal Fadhil, Muhammad Afif
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.210

Abstract

Secara umum, penyelenggaraan transportasi umum yang memadai memerlukan keterpaduan yang melibatkan lebih dari satu moda. Pelabuhan Kariangau merupakan salah satu Pelabuhan Penyeberangan di Kota Balikpapan yang menjadi tempat pergantian moda dari transportasi air dan transportasi jalan. Pada Pelabuhan Kariangau ini terdapat 21 (dua puluh satu) kapal ferry yang beroperasi dengan 3 (tiga) lintasan penyeberangan. Padalintasan Kariangau – Panajam kapal yang beroperasi berjumlah 19 kapal dengan jarak sejauh6,60 KM, kemudian pada lintasan Balikpapan – Mamuju terdapat 1 kapal yang beroperasi dengan jarak sejauh 291 KM dan 1 kapal beroperasi pada lintasan Balikpapan – Palu denganjarak sejauh 394 KM. Pelabuhan Penyeberangan Kariangau ini beroperasi selama 24 jam, maka dari itu produktivitas pengguna jasa di Pelabuhan Kariangau cukup tinggi. Pengguna jasa angkutan penyeberangan dalam menuju dan meninggalkan Pelabuhan Kariangau, dapatmenggunakan angkutan jalan dan juga angkutan perairan lanjutan. Saat ini angkutan umum yang melayani di pelabuhan Kariangau adalah Bus Trans Balikpapan koridor D Terminal Batu Ampar – Pelabuhan Kariangau. Berdasarkan survei di lapangan, permasalahan mengenai integrasi antarmoda di Pelabuhan Kariangau khususnya pada Bus Trans Balikpapan adalah tidak ditemukananya fasilitas penunjang seperti halte bus, papan informasi tarif dan jadwal keberangkatan Bus Trans Balikpapan serta jalan khusus (trotoar) dan gangway untuk menuju tempat penjemputan. Dengan adanya permasalahan tersebut membuat pengguna jasa khususnya dari lintasan antar provinsi kebingungan dalam melanjutkan perjalanan. Sehingga banyak penumpang turun dari kapal yang duduk di pinggir taman maupun jalan yang mengganggu proses keluar masuk kendaraan dari lapangan parkir siap muat menuju kapal maupun perpindahan kendaraan keluar Pelabuhan.
Tinjauan Pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) Di Pelabuhan Penyeberangan Hunimua Provinsi Maluku Amanda, Monica; Lopulalan, P Marcello; Hardimansyah, Rizki; Priyono, Broto; Sari, Desti Yuvita; Kelana, Sri; Ginting, Felixta Basdinari; Rahmita, Destria
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.213

Abstract

Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan Indonesia maka dengan itu transportasi perlu diperhatikan dan di awasi tentang keselamatan dan keamanannya, pada wilayah Pelabuhan penyeberangan Hunimua beroperasi dari maluku Tengah menuju ke pulau seram waipirit Pelabuhan hunimua diawasi oleh Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Maluku yang bertuagas untuk menjaga keamanan dan keselamatan kapal dan penumpang, Pengawasan kendaraan Over dimension over loading di pelabuhan Hunimua merupakan satu langkah yang dilakukan oleh Balai Pengelola Trasnportasi Darat Kelas II Maluku untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya pelanggaran dalam berkendara dan kecelakaan di pelabuhan, terutama pada kendaraan Over dimension over loading. Alat pengukur tidak tersedia di Pelabuhan yang membuat faktor penghambat dalam pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over dimension over loading ialah kurangnya fasilitas pengukur dan penimbangan kendaraan yang belum tersedia untuk melakukan kegiatan pengawasan dilapangan dan kurangnya pemahaman pengemudi dalam berkendara yang meyebabkan kurang maksimal dalam pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over dimension over loading di pelabuhan Hunimua.