Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana yang Berusia Lanjut Dalam Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia Saputri, Eni
Journal of Law, Education and Business Vol 2, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v2i2.2505

Abstract

 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan Untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan pemidanaan bagi pelaku tindak pidana yang berusia lanjut dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia dan kebijakan hukum pidana bagi pelaku tindak pidana yang berusia lanjut dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini termasuk penelitian yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Pendekatan penelitian hukum yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan kasus. Hasil: 1) Penjatuhan pidana bagi pelaku tindak pidana lanjut usia masih memandang pada perbuatan yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana tanpa  mempertimbangkan kondisi yang ada, pengambilan putusan dilakukan mengesampingkan keadilan dan manfaat dari penjatuhan pidana.  Penjatuhan pidana penjara bukanlah salah satu program yang dapat memperbaiki dari pelaku tindak pidana masih adanya pidana alternatif lain yang dapat mengembalikan pelaku tindak pidana secara seutuhnya kepada masyarakat. Penjatuhan pidana penjara bahkan dapat menimbulkan stigmanisasi bagi pelaku tindak pidana yang membuat kondisi psikologis yang semakin memburuk. 2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2023 sudah mengatur ketentuan mengenai kebijakan pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana lanjut usia. Pasal 70 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP menyebutkan bahwa pidana penjara sedapat mungkin tidak dijatuhkan kepada lansian yang berumur 75 (tujuh puluh lima) tahun. Kebijakan dalam pembaharuan hukum pidana terhadap Konsep Restorative Justice dalam sistem peradilan pidana di Indonesia seyogyanya memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2023 tentang KUHP, yang pada dasarnya memberikan pemahaman bahwa dengan mempertimbangkan kepentingan pelaku tindak pidan usia lanjut, maka penyelesaian kasus tindak pidana yang dilakukan oleh lanjut usia dengan konsep keadilan restorative adalah sebisa mungkin menghindarkan lansia dari sanksi pidana yang bersifat menghukum, sehingga idealnya kedepan formulasi ide restorative Justice melalui proses hukum diharapkan benar-benar lansia dapat terhindar dari dampak buruk akibat proses peradilan formal dan dari stigma buruk yang mungkin timbul dalam masyarakat.
Motor Vehicle Fuel Tax Effectiveness And Contribution To Regional Original Revenue Managed Bpprd Provsu Saputri, Eni; Nasution, Juliana
Jurnal Riset Perpajakan: Amnesty Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jrp.v5i1.7506

Abstract

This study aims to determine the effectiveness and contribution of motor vehicle fuel taxes to Regional Original Revenue managed by the BPPRD of North Sumatra Province in 2017 to 2021, to determine the causes of not achieving the motor vehicle fuel tax target and the efforts that must be made to optimize PBBKB. This study uses a qualitative research with a descriptive approach. The data used by researchers are quantitative and qualitative data. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results showed that the percentage of the effectiveness of the motor vehicle fuel tax in 2017-2020 fluctuated and in 2020 the realization did not reach the target with effective criteria. As for the contribution to Regional Original Revenue, in 2017-2021 it fluctuated and the contribution criteria were declared to be less contributing every year. The factor causing the PBBKB target has not been achieved, namely the 2020 APBD changes which increased to Rp.882,786,893,431 with the realization of Rp.812,843,402,651 or 92.08%. Efforts must be made to optimize PBBKB, namely issuing Governor Regulation No. 1 of 2021 contains tariff increases and reconciliation, especially with Pertamina
PENGARUH INVENTORY TURNOVER DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS STUDI PADA INDUSTRI PRODUK DAN PERLENGKAPAN BANGUNAN DI INDONESIA Saputri, Eni; Yantiana, Nella; Mustika, Ira Grania
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perputaran persediaan (Total Asset Turnover) dan perputaran total aset (Inventory Turnover) terhadap profitabilitas perusahaan pada sektor industri produk dan perlengkapan bangunan di Indonesia. Metode penelitian menggunakan data sekunder dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020-2023, jumlah populasi sebanyak 14 perusahaan lalu dilakukan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan total 11 sampel penelitian yang memenuhi syarat dapat dipilih, sehingga total observasi yang akan diuji adalah 44 sampel. Data dioleh  menggunakan aplikasi EViews 12 EV dengan teknik regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, menandakan pentingnya manajemen persediaan yang efisien dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Di sisi lain, perputaran total aset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, menunjukkan perlunya perhatian terhadap efektivitas penggunaan aset dan pengendalian biaya operasional. Secara bersama, perputaran persediaan dan perputaran total aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, menunjukkan bahwa efisiensi dalam manajemen persediaan dan aset dapat meningkatkan Return on Assets (ROA) perusahaan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya memperhatikan faktor-faktor ini dalam upaya meningkatkan profitabilitas perusahaan di sektor industri tertentu, serta memberikan arah bagi penelitian selanjutnya untuk mengeksplorasi lebih lanjut hubungan antara perputaran persediaan, perputaran total aset, dan profitabilitas perusahaan.