Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Komunikasi Dakwah Muhammadiyah kepada Masyarakat Suku Karo di Lingkungan Sidorukun Kabupaten Langkat Muktaruddin; Windy Sakila Nazwa; Yetti Sumarni; Debi Ardilla; Najla Aqilah; Alya Azra Mutia Nasution
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 2 No 1 (2023): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/cendekiawan.v2i1.159

Abstract

Dakwah Muhammadiyah bersifat pembaharuan atau tajdid, maksudnya adalah memperbaharui pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang di masyarakat sudah banyak bercampur dengan takhayul, bid’ah dan churofat (TBC). Kemudian mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni, yaitu berdasarkan Al Qur’an Sunnah atau biasa disebut purifikasi. Masyarakat Karo diaspora ialah invidu atau masyarakat Karo yang berasal dari Tanah Karo yang merantau atau mengalami migrasi ke suatu tempat. Maka penulisan artikel ini mengkaji tentang bagaimana dakwah Muhammadiyah masuk ke Desa sidorukun Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara langsung bergantung melalui pengamatan peneliti dalam wilayah sendiri dan berhubungan dengan orang-orang terkait yang berusaha untuk mengunngkapkan fakta dan fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian dilakukan dengan melakukan teknik wawancara pada narasumber yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan Muhammadiyah pada awal mula di Desa Sidorukun Namu Ukur Selatan sangat ditolak oleh masyarakat sekitar karena menganut pemahaman yang berbeda dengan mereka (perbedaan furu’ seperti bacaan Qunut dan lain-lain), akan tetapi Bu Mayunas bertemu dengan seorang tokoh agama di desa tersebut yang menganut paham Muhammadiyah, kemudian mendukung dan ikut serta membesarkan nama Muhammadiyah di desa tersebut melalui pengajian, seiring berjalannya waktu dakwah muhammdiyyah pun diterima di tengah-tengah masyarakat tersebut, karena dipandang berhasil menghindarkan masyarakat pada takhayul, bid’ah dan churafat.
Pola Komunikasi Politik Terhadap Generasi Z Pada Pemilu 2024 Dona Dwi Novita; Kasiana Sianipar; Ahmad Tamrin Sikumbang; Windy Sakila Nazwa; Alya Azra Mutia Nasution; Al Syahdafi; Zulkifli Zulkifli
Mandub : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mandub.v2i3.1359

Abstract

In the current era of globalization, many problems occur when entering the political era. It needs to be realized that in the current era, providing information must be in the right pattern, especially to generation Z as young people who choose. Of course, it is necessary to know the things that need to be informed to Gen Z during the political period so that the information reaches the right target to Generation Z. Therefore, it is necessary to know the political communication patterns of Generation Z, especially during the 2024 election. Understanding the communication patterns of Gen Z. one of them is by providing space for expression for them and providing two-way communication that involves them, especially during political campaigns. The goal is that generation Z no longer chooses to be part of the white group and is more involved in the progress of this nation. This research uses a qualitative method with a descriptive approach involving several generation Z people in providing information which will later be explained in written form.
Hubungan Religiositas Dengan Prilaku Prososial Di Lingkungan Semester V Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UINSU Alya Azra Mutia Nasution; Zidan Syahira; Jacky Raihanta Barus; Ahmad Sakban Wahyudi
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 3 (2024): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, positive activities tend to build healthy communities and social relationships, while negative activities tend to damage and divide communities. Both affect the social dynamics of a group or society. Religiosity is the level of an individual's commitment to the religion he adheres to and its teachings, which is shown by attitudes and behaviors that are consistent with this commitment. Religiosity can be understood that religion is not only vertical in the sense that it only regulates human relationships with God or is limited to mahda worship rituals. However, religion is also horizontal, namely religion teaches its followers how to relate to fellow humans and also the surrounding nature.