Laut Jawa merupakan wilayah yang penting bagi Indonesia karena sumber daya lautnya yang signifikan. Namun, wilayah ini juga menghadapi berbagai masalah lingkungan, termasuk polusi air. Konsentrasi klorofil-a biasanya digunakan sebagai parameter untuk menilai kualitas air. Klorofil-a merupakan pigmen utama pada fitoplankton, yang berperan penting dalam proses produksi primer di ekosistem perairan. Klorofil-a berfungsi sebagai indikator penting untuk mengukur produktivitas biologis di dalam air, yang secara langsung berdampak pada berbagai aspek kehidupan akuatik. Salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi klorofil-a di Laut Jawa adalah masukan nutrien dari sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Terdapat 13 sungai dari kota Jakarta yang bermuara di Teluk Jakarta dengan membawa nutrien, sedimen, dan mikroorganisme yang dapat memengaruhi ketersediaan dan distribusi klorofil-a di ekosistem perairan. Konsentrasi klorofil-a di Perairan Teluk jakarta termasuk dalam kategori tingkat kesuburan perairan rendah atau Meso-oligotropik dengan kandungan klorofil-a berkisar antara 2-5 mg/l pada Musim Peralihan 1, yaitu pada saat curah hujan paling tinggi selama rentang waktu penelitian. Hal ini diperkuat dengan korelasi antara sebaran klorofil-a dan curah hujan BMKG dengan nilai sebesar 0,7. Klasifikasi konsentrasi klorofil-a ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menentukan tingkat pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sebaran klorofil-a di Teluk Jakarta. Selain itu untuk mengevaluasi pengaruh cuaca terhadap distribusi klorofil-a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelolaan Teluk Jakarta, khususnya dalam upaya menjaga kualitas air di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi linier Pearson untuk mengkaji kejadian atau hubungan tertentu antara dua variabel, yaitu curah hujan dan klorofil-a.